Liputan6.com, Jakarta- Pengurus Pusat Akademi Seni Beladiri Karate Indonesia (ASKI) periode 2023/2028 resmi dilantik oleh Ketua Umum PB FORKI Marsekal TNI Purn. Hadi Tjanjanto pada Rabu (8/11/2023) malam WIB. Kepengurusan baru hasil Musyawarah Nasional (Munas) ASKI ke-V pada 27 Mei tahun 2023 ingin menciptakan medode pengembang karate berbasis akademi.
Dalam pelantikan kepengurusan baru ASKI di Auditorium lantai 7 Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Ketum Forki berpesan agar PP ASKI mampu menjaga keharmonisan agar tercapai tujuan organisasi. Pasalnya bila perguruan kuat maka FORKI kuat, begitupula sebaliknya.
Baca Juga
“Pesan saya agar PP ASKI menjaga kesinambungan dan menciptakan program yang terintegrasi dengan apa yang dijalankan FORKI, agar dapat dapat sinkronisasi program khususnya dalam hal pembinaan prestasi,” ungkap Hadi.
Advertisement
Sementara itu Ketua Umum PP ASKI, Saipullah Nasution, menyatakan ASKI tidak bisa berjalan tanpa adanya kolaborasi dengan sesama perguruan di bawah naungan PB FORKI. Sesuai nama ‘akademi’ yang diusung ASKI, maka ASKI bertekad untuk dapat menjadi lembaga pendidikan karate berbasis kurikulum yang ditetapkan oleh Dewan guru.
“Kami akan melakukan penyempurnaan kurikulum yang lebih bersifat edukatif sesuai nama perguruan yaitu 'Akademi'. Ke depan ASKI akan menciptakan suatu metode pengembangan karate berbasis akademi,” ungkap Saipullah.
Sumbangsih Perguruan Karate
Menurut Saipullah, susunan pengurus ASKI yang dilantik mengakomodir kemajemukan individu dan latar belakang profesi yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam pengembangan perguruan.
“Program kerja yang akan dilakukan secara strategis adalah pengembangan dan pemberian kesempatan bagi karateka ASKI untuk mengikuti event baik pelatihan maupun kompetisi di luar negeri, seperti yang baru saja dilakukan dengan mengikuti seminar dan kejuaraan dunia KWF ke-10 di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu,” lanjut Saipullah.
Advertisement
Pengembangan BUDO Karate
Sementara dari sisi teknik, PP ASKI bertekad untuk memperbanyak kesempatan pengembangan BUDO karate, sehingga anggota ASKI tidak hanya fokus mengembangkan prestasi atlet namun membentuk karakter para karateka yang memiliki akhlak mulia.
Ketua Dewan Guru PP ASKI, Ucok Marisi Sihotang mengatakan, beberapa program prioritas yang akan dilakukan diantaranya sertifikasi pelatih mulai dari pelatih pratama, madya, dan utama, serta melakukan kunjungan anggota Dewan Guru ke beberapa daerah berdasarkan skala prioritas.
Selain itu, akan dilakukan pula relaksasi ujian DAN I / II yang semula bersifat zona menjadi provinsi, serta mengikutsertakan karateka ASKI ke event internasional.
“Kami akan mengikutsertakan para karateka ASKI ke event internasional, dalam hal ini event 'Karate no Michi World Federation' yang berpusat di Tokyo dimana ASKI berinduk, baik yang bersifat regional maupun kejuaraan dunia,” pungkasnya.