Liputan6.com, Jakarta - Marc Marquez belum resmi membalap bersama Ducati di MotoGP 2024. Namun, masa depannya bersama motor Italia itu sudah jadi spekulasi.
Pasalnya, Marquez hanya meneken kontrak semusim bersama tim satelit Gresini Racing. Alhasil, juara dunia delapan kali itu bebas menentukan pilihan untuk tahun depan.
Baca Juga
KTM, yang bemiliki sponsor utama serupa seperti Marquez yakni Red Bull, tidak malu-malu menyuarakan ketertarikan.
Advertisement
"Pertama, saya doakan yang terbaik baginya di 2024. Dia melewati tahun-tahun sulit tapi masih memiliki keinginan besar meski sudah menjuarai segalanya," kata Direktur KTM Spanyol Marc Coma, dikutip Marca.
"Tapi masa depan memiliki banyak skenario. Saya kira kita tidak akan tahu apa yang terjadi terkait situasi Marc Marquez di 2025 hingga pertengahan musim ini," sambungnya.
Setelah diganggu cedera pada 2020 dan 2021, Marquez berharap bisa kembali ke performa terbaik di trek. Namun, Honda mengalami penurunan dan tidak mampu menandingi Ducati.
Harapan Marc Marquez di Ducati
Kondisi tersebut mendorong dirinya untuk mengakhiri asosiasi setahun lebih depat dengan pabrikan asal Jepang tersebut. Setelah menerima pinangan Gresini Racing, dia yakin bisa meraih hasil lebih baik berdasar hasil tes pascamusim di Valencia, November lalu. Ketika itu sosok asal Spanyol ini mencatat waktu terbaik keempat.
Meski begitu, Marquez mengklaim tidak memiliki ekspektasi untuk terlibat persaingan menjadi juara dunia.
"Saya masih jauh di bawah level terbaik. Saya juga tidak bisa menggunakan pendekatan itu. Saya tidak mungkin melakukannya karena tidak pernah menang dalam dua tahun," kata Marquez.
"Yang pertama saya incar adalah membangun kepercayaan diri, mencari landasan, lalu menggunakannya untuk lebih cepat dan berkembang di masa depan," sambungnya.
Advertisement
Marc Marquez Punya Banyak Musuh di Ducati
Namun, kedatangan Marquez ke Ducati dilaporkan menyebabkan banyak keresahan di pabrikan asal Italia itu. Salah satunya dari datang dari pembalap akademi VR46, sekolah milik rival abadinya Valentino Rossi. Daftarnya mencakup Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Franco Morbidelli (Pramac Racing), Marco Bezzecchi (VR46 Racing)
"Ada banyak pembalap VR46 di Ducati. Kehadiran Marquez tentu tidak akan disambut dengan hangat. Akan ada lebih banyak masalah tercipta," kata bos Pramac Racing Paolo Campinoti dilansir AS.
Marquez dan Rossi menciptakan salah satu rivalitas tersengit di MotoGP. Keduanya tidak pernah berdamai walau Rossi gantung helm pada 2021.
Kini Rossi memiliki banyak murid setelah mendirikan akademi. Bentrok di antara dua kubu sudah tercipta ketika Marquez bersitegang dengan Bezzecchi akhir musim lalu.
"Saya adalah orang yang berani bilang ke Marquez soal apa yang saya yakini," ujar Bezzecchi. "Saya melakukannya karena seperti itulah cara saya memperlakukan orang lain. Saya ucapkan apa yang saya pikirkan, saya tidak peduli orang mau bilang apa," tambahnya.