Persiapan Terhambat, Prestasi Jateng di PON 2024 Terancam Loyo

Persiapan cabor di Jateng untuk PON 2024 terhambat. Ada dana TC yang belum cair.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2024, 20:42 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 16:17 WIB
Logo PON 2024
Logo PON 2024

Liputan6.com, Jakarta- Prestasi Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 yang akan digelar Aceh dan Sumatera Utara pada 8-20 September 2024 diprediksi bakal hancur. Pasalnya persiapan tidak maksimal dan malah muncul mosi tidak percaya pada KONI Jateng.

Mosi tidak percayan ini datang dari seluruh Pengkab dan Pengkot TI (Taekwondo Indonesia Se-Jateng. Mereka meminta Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana SH MH mundur dari jabatannya sebagai ketum KONI Jateng.

"Ya, mereka (Pengkab dan Pengkot TI Se-Jateng--Red) sepakat  melakukan mosi tidak percaya kepada KONI Jateng, karena mereka menilai manajemen KONI Jateng yang sangat buruk," kata Ketua Pengprov TI Jateng, Grand Master Taekwondo, Alex Harjanto seusai Raker Pengprov TI Jateng di GOR Pelatda Taekwondo Jateng kompleks Joglo Kumpul Kumpul di Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang pada 28 April 2024.

Seperti diketahui, pada PON XX di Papua 2021, Jateng sudah terpuruk dengan cuma menduduki peringkat keenam. Saat itu Jateng hanya mendapat medali sebanyak 24 emas, 45 perak, dan 61 perunggu.

"Peringkat ke-6 Jateng di PON Papua lalu sangat memalukan. Sekarang ini persiapan Jateng menuju PON Aceh-Sumut sangat buruk. Ditambah lagi manajemen pengurus KONI Jateng yang tidak transparan dalam pembagian bantuan dana ke cabor. Inilah yang membuat prestasi Jateng di PON Aceh-Sumut nanti bakal hancur," kata Alex.

Dana TC Tersendat

Menurutnya, solusi agar prestasi Jateng di PON Aceh-Sumut nanti bisa lebih baik adalah ketua umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, SH, MH harus mundur dari jabatannya.

Dia mengatakan, salah satu indikasi bakal menurunkannya prestasi Jateng adalah pelaksanaan TC PON Aceh-Sumut. KONI Jateng memberlakukan kebijakan pelaksanaan TC PON yang bervariasi.

"KONI Jateng memberlakukan TC PON kepada sejumlah cabor bervariasi. Ada yang enam bulan, empat bulan, bahkan ada yang dua bulan padahal yang dapat jatah hanya dua bulan curhat ke saya seandainya dapat jangan TC panjang bisa dapat emas. Belum lagi pencairan dananya tidak transparan dengan menggelembungkan dan Silpa sebesar RP 5,6 M, sehingga banyak pengurus cabor yang mengeluh," ungkapnya.

Taewondo Jateng Bidik 10 Emas di PON 2024

Cabang taekwondo, katanya, sudah dua bulan yakni Maret dan April belum menerima dana untuk TC PON. Kejadian yang sama juga menimpa para atlet taekwondo dan pelatih yang selama dua bulan tersebut belum menerima insentif.

"Saya akan bubarkan saja jika dana TC PON, insentif atlet dan dana pengganti dana TC Pra-PON tidak diberikan. Saya menduga ada oknum pengurus KONI Jateng yang sengaja menghambat tidak memberikan uang insentif atlet, dana untuk TC dan uang pengganti biaya TC Pra-PON sebesar Rp 950 juta," tandanya.

Dia menambahkan, pada PON Aceh-Sumut nanti, cabor taekwondo ditargetkan KONI Jateng meraih 3 medali emas. Selama ini, pihaknya hanya diberi janji-janji manis aja.

"Kalau dana TC PON Aceh-Sumut, diberikan tepat wakutnya yaitu awal Febuari. Insentif atlet dan dana pengganti untuk Pra-PON sebesar Rp 950 juta diberikan, cabor taekwondo siap menyumbangkan 10 medali emas di PON Aceh-Sumut nanti," tandasnya.

Pada Pra-PON lalu, lanjutnya, pihaknya berhasil meraih 7 medali emas dari 16 emas yang diperebutkan. Sisanya 9 emas diperebutkan 30 provinsi.

"Hasil 7 emas itu sudah bagus, meskipun saya kurang puas. Saya evaluasi para atlet bisa dimaksimalkan untuk meraih 10 medali emas di PON Aceh-Sumut," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya