Liputan6.com, Jakarta - Sehabis mengikuti Piala Asia U-23 dan play-off Olimpiade 2024, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong fokus pada kualifikasi Piala Dunia zona Asia putaran kedua 2026 di Jakarta.
Timnas senior akan menghadapi Irak dan Filipina pada lanjutan persaingan Grup F bulan depan. Sudah mengoleksi tujuh poin dari empat pertandingan, mereka butuh tambahan tiga poin untuk melaju ke fase berikutnya.
Baca Juga
"Target saat ini yang paling dekat kualifikasi Piala Dunia putaran kedua," ungkap Shin Tae-yong, saat ditemui awak media di Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (11/5/2024).
Advertisement
"Jadi ini dulu berusaha lolos. Kita step by step ya untuk membicarakan target selanjutnya," sambungnya.
Shin Tae-yong juga mengaku tidak akan mencari tambahan pemain naturalisasi untuk timnas Indonesia jelang dua pertandingan nanti, bahkan sampai keliling Eropa.
"Belum ada. Mungkin akan fokus dulu pada pertandingan-pertandingan yang akan datang," kata Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong Puji Kepercayaan Diri Pemain
Shin Tae-yong dan timnas U-23 Indonesia baru saja tiba usai mengikuti Piala Asia U-23 2024 dan play-off Olimpiade Paris. Dia mengaku bangga dengan permainan dan rasa percaya diri yang dimiliki anak asuhnya meski gagal lolos Olimpiade 2024.
Sosok asal Korea Selatan itu sama sekali tak menyalahkan kinerja pemain, tapi menyorot kondisi serta keputusan wasit yang dinilai tak adil.
"Untuk pertandingan terakhit ya, pemain-pemain bekerja sangat keras, sangat bekerja maksimal. Tapi adanya keputusan yang tidak adil dari wasit, dan itu kita tidak bisa menerimanya," ungkap Shin Tae-yong.
Dia mengaku sudah beberapa kali memutar video pertandingan, dan di setiap kesempatan selalu melihat permainan timnas U-23 Indonesia yang bagus dan kesalahan wasit dalam mengambil keputusan.
"Dan kami rasa, perasaan ini juga sama yang dirasakan para suporter," katanya.
Meski begitu, Shin Tae-yong melihat ada sisi positif dan pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman ini. Seperti adanya rasa percaya diri yang tinggi serta performa yang baik dari para pemain Timnas Indonesia U-23.
Kekuatan itu adalah salah satu alasan mengapa Garuda Muda bisa menang melawan negara lain yang jauh lebih berpengalaman.
"Pertama memang para pemain sangat bekerja keras dalam pertandingan ini, dan percaya diri yang mereka dapat. Ini bukan efek AFC, tp memang mereka yang nemiliki percaya diri dan performa yang baik juga. Bisa dibilang berpengaruh besar, yaitu percaya diri," katanya.
Advertisement
Sejarah Timnas Indonesia U-23
Timnas U-23 mencetak sejarah pada partisipasi debut di Piala Asia U-23 2024. Mereka mencapai semifinal sehingga membuka peluang lolos ke Olimpiade Paris.
Namun, Rizky Ridho dan kawan-kawan kalah dari Uzbekistan. Timnas kemudian juga takluk dari Irak pada perebutan peringkat tiga sehingga harus melakoni waki Afrika pada play-off Olimpiade.
Di laga tersebut, Kamis (9/5/2024), Garuda Muda kembali takluk 0-1 sehingga gagal mengakhiri paceklik 68 tahun setelah terakhir kali mengikuti Olimpiade pada 1968.
"Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia U-23, hingga play-off menunjukkan sepak bola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian. Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Terutama Pak Presiden Jokowi yang sudah memberikan perhatian yang sangat besar pada Timnas Indonesia."
"Seluruh pihak dan supporter yang sudah bahu membahu memperkuat timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus. Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.