Bumi Kartini Juara Turnamen Sepak Bola Wanita MSC 2024 Series III Kudus

SDUT Bumi Kartini Jepara selalu menang pada tiga penyelenggaraan MSC 2024 di kota Kudus.

oleh Thomas diperbarui 06 Okt 2024, 06:48 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 15:35 WIB
Bumi Kartini Juara Turnamen Sepak Bola Wanita MSC 2024 Series III Kudus
Bumi Kartini Juara Turnamen Sepak Bola Wanita MSC 2024 Series III Kudus

Liputan6.com, Jakarta- Kejuaraan sepak bola wanita usia dini MilkLife Soccer Challenge (MSC) - Kudus Series 3 2024 suskses digelar di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus pada Sabtu (28/9/2024). Partai final berlangsung seru dan menegangkan.

Di Kelompok usia (KU) 12, SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil mempertahankan gelar juara setelah berhasil kembali mengalahkan SDIT Al Islam Kudus. Sementara di KU 10, SDN Jambean 02 Pati kembali meraih podium tertinggi usai mengalahkan lawan terberat mereka, SD Muhammadiyah Birrul Walidain A asal Kudus.

SDUT Bumi Kartini Jepara dan SDIT Al Islam Kudus langsung bermain terbuka dan agresif sejak wasit M. Labib Alfaekari meniup peluit kickoff babak pertama. Serangan-serangan yang dilancarkan kedua tim memaksa lini pertahanan harus bekerja keras terutama di area kotak penalti.

Skor kacamata akhirnya terputus di menit ke-6 saat pemain tengah SDUT Bumi Kartini Jepara, Rere Zenita Farza berhasil keluar dari kemelut di depan gawang dan langsung melesatkan tendangan menuju gawang. Tendangan kuat Rere tak kuasa ditepis oleh kiper SDIT Al Islam Kudus, Aqila Rizki Beryl, yang tak menduga arah datangnya bola.

Ingin mempertebal keunggulan, upaya menyerang ke garis pertahanan lawan yang dilakukan Rere dkk pun membuahkan hasil. Gol cantik tercipta dari kaki Rara Zenita Fatin usai mendapatkan assist oleh rekannya. Tertinggal 2 gol, Tim SDIT Al Islam Kudus mulai tampil lebih agresif menekan garis pertahanan lawan. Hasilnya, wakil Kudus ini berhasil mencuri gol melalui tendangan penalti yang berhasil dieksekusi oleh Alesha Farzana Aznii Putri Aji. Kedudukan bertahan 2-1 hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, duo Rara dan Rere kembali menyumbang sepasang gol melalui skema penyerangan yang apik. Rere mampu membidik tendangan yang langsung menukik gawang, sedangkan Rara memanfaatkan celah terbuka di depan gawang. Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 4-1 menandai SDUT Bumi Kartini Jepara sebagai juara bertahan MSC - Kudus Series 3 2024.

Kemenangan ini menjadikan kartini-kartini muda asal Jepara ini sukses mencatatkan hattrick lantaran tiga kali juara beruntun dalam gelaran MSC yang diadakan di Kudus sepanjang 2024. Selama tiga seri itu pula, SDUT Bumi Kartini Jepara selalu berjumpa dan menang atas SDIT Al Islam Kudus di partai final.

Peserta Terus Meningkat

Bumi Kartini Juara Turnamen Sepak Bola Wanita MSC 2024 Series III Kudus
Bumi Kartini Juara Turnamen Sepak Bola Wanita MSC 2024 Series III Kudus

Penyelenggaraan MSC 2024 Series III Kudus menunjukkan ekosistem sepak bola putri mulai berputar di tengah masyarakat. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat partisipasi peserta yang mencapai 1.886 siswi dari dari 116 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Kota Kudus dan kota-kota di sekitarnya seperti Rembang, Pati, Jepara dan Demak

Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan penyelenggaraan MSC 2024 Series III Kudus yang diikuti oleh 1.050 peserta dari 62 MI dan SD pada Juni lalu. Kala itu, ada 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang berburu gelar juara.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan Kudus dan kota-kota penyelenggaraan MSC lainnya diharapkan dapat menjadi tolok ukur pertumbuhan ekosistem sepak bola putri level usia dini. Untuk itu, ia mengapresiasi konsistensi para peserta serta dukungan sekolah dan orangtua yang telah ambil bagian dalam turnamen ini.

“Tahun lalu ketika kami memulai MSC di Kudus, kami memancang harapan tinggi bahwa Kudus dan kota-kota penyelenggaraan MSC lainnya bisa menjadi lokomotif yang menggerakkan ekosistem sepak bola putri agar berputar kembali. Tahun ini, kami optimistis harapan itu bisa terwujud di masa mendatang melihat dari tingginya antusiasme para peserta dan dukungan orang tua serta sekolah terhadap cabang olahraga ini,” ujar Yoppy.

Meningkatnya antusiasme dari para peserta membuat penyelenggara menerapkan sistem turnamen 64 tim dengan tujuan meningkatkan kualitas para peserta yang bertanding di MSC. Dengan sistem ini, setiap kelompok usia akan berisikan 64 tim terbaik yang berasal dari 32 tim yang sudah pernah ikut serta dalam gelaran MSC seri sebelumnya, dan 32 tim yang lolos babak kualifikasi.

“Bagi tim yang sudah pernah lolos ke babak gugur seri sebelumnya, bisa langsung masuk babak main draw 64 tim. Sedangkan bagi tim-tim yang pada seri sebelumnya hanya masuk di fase grup dan tim yang baru mengikuti MSC, kami masukkan ke kualifikasi. Dengan mengadopsi sistem seperti ini, kami bisa menerima sebanyak mungkin tim yang ingin berpartisipasi di turnamen ini, tanpa ada batasan ataupun kuota peserta,” Yoppy menjelaskan.

Bakal Ada Pelatihan Lebih Lanjut

Tak berhenti dengan memutar roda ekosistem sepak bola putri di level usia dini melalui MilkLife Soccer Challenge, Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife juga telah merancang jenjang pembinaan bagi para atlet muda. Salah satunya dengan melakukan talent scouting guna menjaring bibit-bibit unggul yang memiliki kemampuan dan bakat mumpuni di lapangan hijau.

Melalui talent scouting akan dipilih para peserta untuk dibina lebih lanjut melalui melalui program MilkLife Soccer Extra Training di bawah arahan Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann yang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.

Timo mengatakan, para peserta MSC Extra Training akan mendapatkan pelatihan khusus dengan target peningkatan kemampuan dasar bermain sepak bola. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, akan dibentuk tim yang mewakili kota-kota penyelenggaraan MSC yang tersebar di Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya. Nantinya mereka akan berlaga dalam MSC All-Stars KU12 yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah pada awal tahun 2025.

“Di setiap kota penyelenggaraan MSC, kami menjaring 21 pemain terbaik, yang akan kami beri pelatihan khusus kemudian akan disaring kembali menjadi 14 orang. Merekalah yang akan berlaga di MSC All-Stars KU 12 yang akan diselenggarakan di Kudus, awal tahun 2025. Dari kejuaraan ini, kita bisa melihat sejauh mana pengembangan bakat dan kualitas para peserta,” terang Timo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya