Liputan6.com, Jakarta - Manchester United dilaporkan akan menghadapi masalah keuangan yang serius jika gagal lolos Liga Champions 2025/2026.
Setan Merah menyelesaikan musim lalu di peringkat delapan Liga Premier. Mereka tidak akan berpartisipasi di kompetisi regional, sebelum sukses menjuarai Piala FA berbuah tempat di Liga Europa.
Advertisement
Baca Juga
Menurut The Sun, kembalinya Manchester United ke Liga Champions musim depan sangat penting untuk menghindari “tantangan keuangan yang signifikan” jika tidak berhasil tampil di kompetisi Eropa.
Advertisement
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kemitraan dengan Adidas mencakup klausul yang mengurangi 30 persen pembayaran tahunan jika klub gagal berpartisipasi dalam Liga Champions dua musim berturut-turut.
Di sisi lain, MU juga harus menghadapi kerugian tambahan dalam hal pendapatan, yang menekankan korelasi antara prestasi di lapangan dengan jumlah pemasukan.
Peluang Terbaik di Liga Europa
Membidik gelar Liga Europa disebut menjadi peluang terbaik bagi Manchester United untuk kembali ke Liga Champions musim depan, mengingat saat ini pasukan Erik ten Hag terpuruk di peringkat ke-13 Liga Premier dengan tujuh poin dari enam pertandingan.
Setan Merah tertinggal enam poin dari empat besar, dan pertandingan selanjutnya adalah melawan Aston Villa yang juga berambisi finis di zona tersebut.
Masalahnya, kinerja MU di Liga Europa juga tidak terlalu meyakinkan. Mereka kembali bermain imbang melawan FC Porto usai ditahan Twente Enschede di pertandingan pertama.
Advertisement
Tantangan dan Harapan Manchester United
Meskipun sulit membayangkan Manchester United meraih posisi empat besar di Liga Premier, masih ada kemungkinan karena banyak pertandingan tersisa. Tim ini memiliki pemain yang mampu berjuang untuk meraih tempat di Liga Champions, dan serangkaian hasil positif masih mungkin tercapai.
Namun, membidik trofi Liga Europa mungkin menjadi jalur terbaik bagi klub. Meskipun menghadapi berbagai masalah, Setan Merah tetap dianggap sebagai salah satu favorit dalam kompetisi tersebut.
Terdapat indikasi positif sejak INEOS yang dimiliki Sir Jim Ratcliffe mengambil alih operasional sepak bola di Old Trafford. Tetapi, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan agar klub dapat menjadi pesaing untuk meraih trofi utama lagi.