Tinggalkan Manchester City, Pep Guardiola Buka Peluang Jadi Manajer Timnas Inggris

Liputan6.com, Jakarta - Manajer Manchester City Pep Guardiola membuka peluang melamar sebagai pelatih timnas Inggris jika meninggalkan Manchester City di akhir musim nanti.

Timnas Inggris saat ini sedang mencari pelatih permanen setelah Gareth Southgate mundur dari jabatannya usai Euro 2024 di Jerman.

Caretaker Lee Carsley belum secara tegas menolak kemungkinan dirinya menjadi kandidat. Namun, ia mengakui bahwa kursi yang ditempatinya seharusnya diduduki manajer "kelas dunia" dengan pengalaman memenangkan trofi.

Guardiola dianggap sebagai salah satu manajer terbaik sepanjang masa dan memenuhi kriteria berdasar kesuksesannya di Barcelona, ​​Bayern Munich dan Manchester City. Ia juga sedang dikaitkan dengan posisi manajer timnas Inggris, terutama karena situasi kontraknya di Etihad

Kontrak Guardiola akan berakhir pada akhir musim 2024/2025 dan ia belum menandatangani perpanjangan. Ada spekulasi bahwa ia mungkin meninggalkan Manchester City untuk mencari tantangan baru, termasuk kemungkinan menjadi manajer timnas Inggris, karena ia belum memutuskan langkah selanjutnya.

"Saya belum menyelesaikan karier saya di Manchester City, saya masih harus memikirkannya,” ujar Guardiola.

"Tidak benar kalau saya akan menjadi pelatih Inggris. Saya belum memutuskan apapun. Saay saya sudah memutuskan masa depan saya di Manchester City, saya akan katakan demikian, apapun bisa terjadi dalam hidup," ungkap Guardiola pada Che Tempo Che Fa.

Mantan pelatih Barcelona itu ​​telah memenangkan berbagai trofi, termasuk 12 gelar liga utama dan tiga Liga Champions. Setelah lama berkarier sebagai pelatih klub, ia kini mungkin sedang mempertimbangkan untuk melatih tim nasional.

Guardiola mungkin tertarik untuk melatih timnas Inggris pada Piala Dunia 2026 dan Euro 2028. Sebagai manajer Manchester City, ia mampu mengoptimalkan bakat pemain lokal.

Beralih ke manajemen internasional juga dapat mengurangi tekanan yang diterimanya sekarang. Namun, ia juga harus siap menerima konsekuensi berupa minimnya waktu melatih tim karena singkatnya waktu berkumpul.