Mentalitas Bintang Muda Manchester United Dikritik, Disarankan Lebih Baik Pensiun

Troy Deeney mengkritik Alejandro Garnacho dengan menyatakan bahwa pemain muda Manchester United itu kurang tahan mental setelah menanggapi tekanan dari penggemar saat memilih untuk tidak merayakan gol.

oleh Salma Sophiatunnisa diperbarui 15 Nov 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 12:00 WIB
Manchester United Vs Leicester City
Bruno Fernandes (kiri) menghampiri Alejandro Garnacho setelah pemain Manchester United (MU) itu mencetak gol ke gawang Leicester City pada pekan 11 Liga Inggris 2024/2025, Minggu (10/11/2024) malam WIB di Old Trafford. (Darren Staples / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Troy Deeney mengkritik Alejandro Garnacho dengan menyatakan bahwa pemain muda Manchester United itu kurang tahan mental setelah menanggapi tekanan dari penggemar saat memilih untuk tidak merayakan gol.

Kecaman datang setelah Garnacho menjebol gawang Leicester City pada lanjutan Liga Premier akhir pekan lalu.

Pemain sayap berusia 20 tahun itu mencetak gol penutup dalam kemenangan 3-0 atas Leicester, dalam pertandingan terakhir yang dipimpin oleh Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih sementara. Meski makin mengukuhkan posisi sebagai top skor klub pada musim ini, dengan catatan tujuh gol, Garnacho tampak tidak terlalu bersemangat merayakannya.

Berbeda dari selebrasi yang biasanya dilakukan, pemain asal Argentina itu hanya berbalik badan dan kembali ke wilayah permainan Setan Merah untuk melanjutkan pertandingan.

Deeney melihat perilaku ini sebagai bukti rapuhnya ketahanan mental sang pemain.

Momen Penentu dalam Karier Alejandro Garnacho

Foto: 5 Kapten Tim Liga Inggris yang Masih Aktif Bermain dengan Jabatan Terlama Hingga Kini, Hugo Lloris Satu-satunya Non-Inggris
Troy Deeney. Striker berusia 33 tahun ini menjadi pemain aktif terlama yang menjabat kapten, yaitu 7 tahun mulai 2014/2015 hingga kini bersama Watford. Ia telah bermain dalam 419 laga bersama Watford hingga awal musim ini dan mampu mencetak 140 gol. (Foto: AFP/Pool/Richard Heathcote)

Dalam wawancaranya dengan talkSPORT, Deeney menyatakan bahwa pemain saat ini mudah tersinggung terhadap kritik dan jika hal itu memengaruhi kinerja, mereka disarankan meninggalkan sepak bola. Dia juga menekankan bahwa menghadapi kritik adalah bagian dari profesi.

"Anda bermain untuk salah satu klub terbesar di dunia. Jika bermain buruk, orang-orang akan memberikan tekanan pada Anda. Mereka hanya cemburu dan bagian hidup. Maka, saya kecewa dia tidak merayakan karena mencetak gol luar biasa," kata Deeney.

"api ini akan jadi momen penentu bagi Garnacho. Jika dia terganggu dan tak bisa mengatasi ulah seseorang di layar kaca, maka saya pikir sepak bola bukanlah pekerjaan baginya," tukas Deeney.

Pembelaan Bruno Fernandes

Foto: Kemenangan Terbesar Erik ten Hag bersama MU, Pesta Tujuh Gol Tanpa Balas di Carabao Cup
Pemain Manchester United, Alejandro Garnacho mencetak gol ke gawang Barnsley pada laga Carabao Cup 2024/2025 di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (18/09/2024) WIB. (AFP/Paul Ellis)

Pada kesempatan berbeda, kapten MU Bruno Fernandes memberi penjelasan mengenai perilaku rekannya. Dia membela dan menyatakan Garnacho kesal karena merasa tidak lagi didukung suporter.

"Garnacho mencetak gol yang luar biasa tetapi tidak merayakannya seperti yang seharusnya, karena dia pikir dia telah kehilangan kepercayaan dari beberapa penggemar," kata Fernandes kepada BBC Sport.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa orang-orang akan selalu mengeluh, tetapi banyak orang yang menyukai dan menikmati permainanmu."

"Saya mengatakan kepadanya untuk merayakan gol, itu adalah sesuatu yang istimewa. Dia adalah pemain yang spesial dan pembeda. Mereka adalah orang-orang yang memenangkan permainan bagi tim," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya