Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang cara mencegah tertularnya virus corona semakin ramai di tengah masyarakat. Satu di antaranya adalah merokok. Kabar merokok yang diklaim bisa mencegah corona, viral di media sosial.
Kabar ini satu di antaranya diunggah oleh situs Laduni.id dengan judul artikel "WHO: Merokok, Salah Satu Solusi Pencegahan Covid-19" pada Sabtu 7 Maret 2020.
Baca Juga
Berikut narasinnya:
Advertisement
LADUNI.ID, Jakarta - Di Indonesia, selain 60% dari rokok yang kita hisap adalah pajak untuk negara, ternyata perokok tidak disukai Covid-19.
Pro kontra merokok dan perokok tidak akan saya bahas disini, karena saya anggap kita sudah mafhum terkait hal tersebut. Kesehatan kita adalah tanggung jawab kita, dibalik semua kontroversi rokok ternyata kebiasaan merokok tersebut merupakan salah satu solusi dari WHO untuk antisipasi Covid-19.
Berikut saya nukilkan dari web WHO terkait Q&A (tanya jawab) terkait Covid-19 yang belum ketemu obatnya.
Are there any specific medicines to prevent or treat 2019-nCoV?
To date, there is no specific medicine recommended to prevent or treat the novel coronavirus. However, those infected with 2019-nCoV should receive appropriate care to relieve and treat symptoms, and those with severe illness should receive optimized supportive care. Some specific treatments are under investigation and will be tested through clinical trials. WHO is helping to coordinate efforts to develop medicines to treat nCoV with a range of partners.
If you want to protect yourself from getting infected with the new coronavirus, you should maintain basic hand and respiratory hygiene, and safe food practices and avoiding close contact, when possible, with anyone showing symptoms of respiratory illness such as coughing and sneezing.The following measures ARE NOT specifically recommended as 2019-nCoV remedies as they are not effective to protect yourself and can be even harmful:
Taking vitamin CSmokingDrinking tradition herbal teasWearing multiple masks to maximize protectionTaking self-medication such as antibioticsIn any case, if you have fever, cough and difficulty breathing seek medical care early to reduce the risk of developing a more severe infection and be sure to share your recent travel history with your health care provider.
Detailed investigations found that SARS-CoV was transmitted from civet cats to humans in China in 2002 and MERS-CoV…
www.who.int
Terjemah sederhana dalam Bahasa Indonesia:
Apakah ada obat khusus untuk mencegah atau mengobati 2019-nCoV?
Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati virus corona baru. Namun, mereka yang terinfeksi 2019-nCoV harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mengoordinasikan upaya untuk mengembangkan obat-obatan untuk mengobati nCoV dengan berbagai mitra.
Jika Anda ingin melindungi diri dari infeksi coronavirus baru, Anda harus menjaga kebersihan tangan dan pernapasan dasar, serta praktik makanan yang aman dan menghindari kontak dekat, jika mungkin, dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. tindakan TIDAK secara khusus direkomendasikan sebagai solusi 2019-nCoV karena tidak efektif untuk melindungi diri sendiri dan bahkan bisa berbahaya:
Mengonsumsi vitamin CMerokokMinum teh herbal tradisiMengenakan banyak topeng untuk memaksimalkan perlindunganMengambil pengobatan sendiri seperti antibiotikDalam kasus apa pun, jika Anda demam, batuk, dan sulit bernapas, cari perawatan medis sejak dini untuk mengurangi risiko terkena infeksi yang lebih parah dan pastikan untuk membagikan riwayat perjalanan baru-baru ini dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Rachmad Rofik, Founder Fx Currency Strategist. Wisefx.co.id. Founder Gresikmenulis.com, gstart.id, Wisefx.work, Wisefx.id, buatwebapp.my.id
Penelusuran Fakta
Cek fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang merokok jadi salah satu solusi pencegahan Covid-19. Apalagi klaim tersebut menyertakan pernyataan dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "merokok virus corona". Hasilnya ada sejumlah artikel yang membantah klaim merokok salah satu cara mencegah korona.
Misalnya saja yang diunggah situs turnbackhoax.id dengan judul artikel [SALAH] “WHO : Merokok, Salah satu solusi pencegahan Covid-19.”
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa WHO menyatakan merokok adalah salah satu solusi pencegahan Covid19 adalah salah. WHO menyatakan merokok TIDAK efektif terhadap COVID-2019 dan dapat berbahaya. Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus corona baru (2019-nCoV).
Pada 11 Februari 2020, WHO memang pernah memuat artikel berjudul “Q&A on coronaviruses” namun artikel tersebut kini sudah diganti dengan artikel berjudul “Q&A on coronaviruses (COVID-19)” yang dimuat pada 23 Februari 2020.
Di artikel Q&A sebelumnya memang terdapat pertanyaan “Are there any specific medicines to prevent or treat 2019-nCoV?” yang berisi jawaban sebagai berikut :
“To date, there is no specific medicine recommended to prevent or treat the novel coronavirus. However, those infected with 2019-nCoV should receive appropriate care to relieve and treat symptoms, and those with severe illness should receive optimized supportive care. Some specific treatments are under investigation and will be tested through clinical trials. WHO is helping to coordinate efforts to develop medicines to treat nCoV with a range of partners.
If you want to protect yourself from getting infected with the new coronavirus, you should maintain basic hand and respiratory hygiene, and safe food practices and avoiding close contact, when possible, with anyone showing symptoms of respiratory illness such as coughing and sneezing. The following measures ARE NOT specifically recommended as 2019-nCoV remedies as they are not effective to protect yourself and can be even harmful:
- Taking vitamin C
- Smoking
- Drinking tradition herbal teas
- Wearing multiple masks to maximize protection
- Taking self-medication such as antibiotics
In any case, if you have fever, cough and difficulty breathing seek medical care early to reduce the risk of developing a more severe infection and be sure to share your recent travel history with your health care provider”
Pada 23 Februari 2020, WHO mengganti artikel Q&A nya dengan artikel Q&A baru dan juga mengganti pertanyaan menjadi “Is there anything I should not do?” dan jawaban sebagai berikut :
“The following measures ARE NOT effective against COVID-2019 and can be harmful:
- Smoking
- Taking traditional herbal remedies
- Wearing multiple masks
- Taking self-medication such as antibiotics
In any case, if you have fever, cough and difficulty breathing seek medical care early to reduce the risk of developing a more severe infection and be sure to share your recent travel history with your health care provider.”
Liputan6.com kemudian mencoba membuka situs resmi WHO, who.int dan mencari tanya jawab seputar virus corona atau Covid-19.
Hasilnya ditemukan artikel berjudul "Q&A on coronaviruses (COVID-19)" yang dipublikasikan pada 2 Maret 2020 lalu.
Namun tidak ditemukan klaim merokok dapat mencegah virus corona. Justru dalam situs WHO tersebut ditemukan bantahan bahwa merokok bisa mencegah virus corona.
The following measures ARE NOT effective against COVID-2019 and can be harmful:
- Smoking
- Wearing multiple masks
- Taking antibiotics
In any case, if you have fever, cough and difficulty breathing seek medical care early to reduce the risk of developing a more severe infection and be sure to share your recent travel history with your health care provider.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang merokok yang diklaim bisa mencegah penularan virus corona ternyata tidak benar. Narasi yang disampaikan dalam situs laduni.id tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement