TikTok Bikin Program Lawan Misinformasi Gangguan Makan

TikTok telah mencoba menangani konten gangguan makan di masa lalu, tetapi pengguna melaporkan bahwa itu masih muncul.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 18:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

 

Liputan6.com, Jakarta - Platform berbagi video, TikTok menggandeng National Eating Disorder Association (NEDA) untuk mencegah misinformasi tentang gangguan makan.

Nantinya, TikTok akan mengadakan minggu kesadaran gangguan makan dan menerapkan dua fitur baru yang bertujuan menyediakan sumber daya serta dukungan bagi mereka yang membutuhkan.

Dilansir dari theverge.com, jika pengguna menelusuri TikTok untuk istilah seperti "proana" (kependekan dari "pro-anoreksia"), atau "gangguan makan", aplikasi akan menampilkan sumber daya dukungan, bersama dengan nomor telepon NEDA.

TikTok juga berencana untuk menempatkan PSA pada halaman hashtag yang berpotensi mengandung konten pemicu, seperti halaman untuk #WhatIEatInADay.

PSA akan menyertakan tautan ke saluran bantuan NEDA, serta sejumlah pengguna yang dapat mengirim SMS untuk dukungan krisis.

TikTok menghadapi masalah yang sama seperti banyak aplikasi media sosial lainnya, yakni disinformasi hingga konten berbahaya. TikTok telah mencoba menangani konten gangguan makan di masa lalu, tetapi pengguna melaporkan bahwa itu masih muncul.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya