Fakta-Fakta di Balik Hoaks Anosmia Bukan Gejala Virus

Anosmia diyakini bisa sembuh dengan minum Mecobalamin setiap jam sampai mengalami diare ringan.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Mar 2021, 09:49 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 11:00 WIB
Klaim anosmia bukan gejala virus
Klaim anosmia bukan gejala virus.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, beredar isu kalau Anosmia bukanlah gejala awal dari virus. Bahkan, Anosmia diyakini bisa sembuh dengan minum Mecobalamin setiap jam sampai mengalami diare ringan.

Klaim ini pertama kali klaim soal Anosmia dibagikan melalui media sosial oleh seseorang yang menyebut dirinya sebagai @dr_lois7. Namun setelah Cek Fakta Liputan6.com melakukan penelusuran, klaim itu tidaklah benar.

Berikut fakta-fakta di balik hoaks yang menyebut Anosmia bukan gejala virus.

1. Pengertian Anosmia

Edukator kesehatan, dr. Muhammad Fajri Adda’I menjelaskan Anosmia merupakan gangguan penciuman pada pasien covid-19. Anosmia, selama pandemi covid-19 merupakan tanda peringatan untuk mencegah penyebaran virus.

"WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan anosmia sebagai gejala utama covid-19," katanya melalui WhatsApp, Jumat (5/3/2021).

2. Bisa Hilang dengan Sendirinya

Cara terbaik untuk mengatasi anosmia masih dalam penelitian. Namun, amosnia ini bisa sembuh dengan sendirinya.

"Misalnya, sehari dua kali mencium bau-bauan yang berbeda. Kalau di sini (Indonesia) dicontohin dengan mawar hingga lemon," ujar dr. Fajri.

"Anosmia itu berbeda-beda, ada yang seminggu, sebulan, hingga enam bulan. Namun, Anosmia itu bisa sembuh atau hilang dengan sendirinya," ucapnya melanjutkan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Fakta Lainnya

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

3. Siapa dr. Lois?

Sebelum klaim ini beredar, Cek Fakta Liputan6.com menemukan beberapa klaim yang ternyata salah dibuat oleh dr. Lois. Lalu, siapakah sosok dr. Lois?

"Saya tidak tahu Lois itu siapa? Apakah dia benar dokter atau akun hoaks?" kata dr. Fajri.

4. Mecobalamin Bukan Obat Anosmia

Dokter Fajri memastikan kalau Mecobalamin bukan obat anosmia. Dia pun menyebut klaim yang dipaparkan dr.Lois keluar dari dunia kedokteran.

"Pada studi hewan tikus tahun 50-an, kelebihan B12 bisa menyebabkan kanker, tapi di sisi lain malah menyembuhkan kanker. Ini kan study yang tidak jelas. Ini (Mecobalamin) bukan obat untuk anosmia. Tidak ada penelitiannya tentang itu, ngawur," katanya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya