Cek Fakta: Tidak Benar Video Ambulans Ugal-ugalan Sengaja Takuti Warga di Sukoharjo

Beredar video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Jul 2021, 13:16 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 21:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Ambulans Ugal-ugalan hingga Tabrak Mobil Warga di Sukoharjo (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Ambulans Ugal-ugalan hingga Tabrak Mobil Warga di Sukoharjo (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Dhita Paradhita.

Video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan dua unit ambulans berwarna putih tengah berhenti di badan jalan. Terlihat juga mobil berwarna hitam yang disebut-sebut korban tabrakan ambulans.

Akun Facebook Dhita Paradhita juga menyebut bahwa ambulans tersebut sengaja berkeliling untuk menakut-nakuti warga Sukoharjo.

"Ambulance di Ngemplak Sukoharjo ugal2-an hingga nabrak mobil warga padahal kosong, saat diinterogasi ternyata disuruh muter2 bikin spy Warga panik.

Waduuh....ada2 aje nich klo Negare dipimpin oleh WNI yg bukan Negarawan .... malah AMBRUK dech

Makenye skrg Rakyat Indonesia itu hrs CERDAS & TANGKAS, jgn cume krn IMINGAN DUIT yg ga seberape itu NEGARE ini jadi AMBLAS," tulis akun Facebook Dhita Paradhita.

Video yang disebarkan akun Facebook Dhita Paradhita telah 33 kali direspons dan mendapat 25 komentar warganet.

Benarkah video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah? Berikut penelusurannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Kanit Lakalantas Polres Sukoharjo, Iptu Agus Jaelani.

Iptu Agus menjelaskan bahwa peristiwa ambulans yang terlibat tabrakan dengan mobil warga bukan di Sukoharjo, melainkan di Kudus.

"Itu kejadian bukan di Sukoharjo, tetapi di Kudus," kata Agus kepada Liputan6.com, Rabu (7/7/2021).

Penelusuran dilanjutnya dengan memasukkan kata kunci "ambulans kudus" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai kronologis insiden tabrakan antara ambulans dengan mobil warga.

Satu di antaranya artikel berjudul "Viral, Video Disebut Ambulans Kosong Nyalakan Sirine dan Berjalan Ugal-ugalan di Kudus, Ini Faktanya" yang dimuat situs kompas.com pada 6 Juli 2021.

KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang menyebut mobil ambulans kosong menyalakan sirine melaju dengan ugal-ugalan, viral di media sosial.

Salah satunya video itu dibagikan oleh akun Wayan Dihardjo di grup Facebook Kumpulan Anak Asli Pati, Selasa (6/7/2021).

"Kejadian di Ngempalk, Gang 3. Ambulans enggak ada penumpangnya sirine dinyalakan. Iki ambulans ora ono penumpang e, ora ono mayit e diurupno (sirine) arep mlaku ugal-ugalan iki," ucap seorang pria dalam video.

Sementara dilihat dari video, ada dua ambulans dan satu minibus berwarna hitam tengah berhenti di pinggir jalan dengan dikerumuni sejumlah orang.

Minibus terlihat mengalami pecah kaca bagian belakang diduga akibat kecelakaan dengan ambulans.

"Tabrakan beruntun tiga ambulance kosong dengan mobil Avanza di Ngemplak, Kudus. Satu ambulance kabur dari lokasi kejadian, dua lainnya berhasil diamankan warga," tulis narasi pengunggah.

Salah satu ambulans diketahui milik RS Aisyiyah Kudus jika dilihat dari stiker yang menempel di bodi bagian kanan mobil.

Saat dikonfirmasi, Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prasetyo membenarkan adanya kecelakaan beruntun tersebut. Namun, dia membantah jika ambulans rumah sakitnya itu disebutkan berjalan secara ugal-ugalan.

"Tidak benar (ugal-ugalan)," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Agus mengungkapkan, tiga ambulans itu usai mengantarkan jenazah Covid-19 di Grobogan, Jawa Tengah pada Minggu, 4 Juli 2021.

Ketiga ambulans masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu.

Dalam perjalanan pulang, rombongan ambulans mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus sekira pukul 13.30 WIB.

"Sedang perjalanan pulang untuk melanjutkan pemakaman lagi jam 14.00 di RSUD, tapi di tengah perjalanan kecelakaan beruntun," katanya lagi.

Untungnya, dalam kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Seperti diucapkan perekam video, mobil ambulans disebutkan menyalakan sirine tetapi tidak ada jenazah atau pasien di dalamnya. Agus memberi penjelasan terkait hal itu.

"Untuk sirine yang dinyalakan hanya yang di depan, dan dua (ambulans) belakang kondisi tidak nyala. Kita sudah sesuai prosedur SOP yang ada," jelas dia.

"Yang dinyalakan (sirine) adalah yang paling depan yang ambulans RS Aisyiyah. Karena keluarga jenazah yang ada di RSUD sudah menunggu untuk segera dimakamkan, di situ urgensinya (menyalakan sirine)," imbuhnya.

Dalam setiap pemakaman, terang Agus, memang diharuskan untuk menggunakan tiga ambulans.

Satu ambulans untuk jenazah, sementara dua lainnya digunakan untuk mengangkut tim pemakaman, atau yang ia sebut Tim Kamboja.

"Tim Kamboja itu yang bertugas untuk memakamkan jenazah Covid-19 yang meninggal di RSA, bentukan dari Muhammadiyah," paparnya.

Liputan6.com juga menemukan informasi yang membantah klaim bahwa ambulans sengaja berkeliling untuk menakut-nakuti warga. Informasi tersebut bisa dilihat di akun Facebook Bisma Surya Kurniawan.

Akun Facebook Bisma Surya Kurniawan mengunggah video berisi permintaan maaf dari dua orang yang diduga menyebarkan informasi palsu tentang ambulans yang sengaja menakut-nakuti warga dan ugal-ugalan.

Gambar Tangkapan Layar Video dari Akun Facebook Bisma Surya Kurniawan.

"Selamat sore sedulur ICS ijin menyampaikan klarifikasi.

Beberapa hari ini beredar video ambulance RS Aisyiyah Kudus yang terlibat kecelakaan dengan mobil Innova hingga kaca belakang Innova pecah.

Di video yang beredar tsb ada narasi yang menyebutkan bahwa ada ambulance yang muter-muter untuk menakut-nakuti warga.Hal tsb tidak benar. Berikut saya share kronologinya.

Ambulance RSA kudus bersama tim Kamboja melaksanakan pemakaman protokol covid-19 di ds. Kradenan purwodadi

Sepulang dari kradenan tim sudah ditunggu jenazah dengan protokol covid-19 di RSUD kudus untuk segera dimakamkan

Ada truck dump yang belok kekanan, Terdapat mobil inova dibelakang truck yang rem mendadak, dan tertabrak ambulance RSA, dibelakang RSA ambulance mdmc jateng yang akhirnya menabrak ambulance RSA.

Korban jiwa= nihil

Kondis personil aman,

Mobil rusak rusak ringan

Media online dan cetak sudah terkondisikanHari ini jam 10 akan ada mediasi dari RSA dan Tim kamboja kudus kepada pihak pengunggah video didampingi polres kudus dan media.

Penyelesaian lain-lain RSA dan Tim kamboja akan dibantu dan di dampingi Polres kudus," tulis akun Facebook Bisma Surya Kurniawan pada 6 Juli 2021.

 

Referensi:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/06/160400265/viral-video-disebut-ambulans-kosong-nyalakan-sirine-dan-berjalan-ugal?page=all

https://www.facebook.com/groups/infocegatansolo.fb/permalink/2988078961316962/

 

Kesimpulan

Video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil dan menakut-nakuti warga di Sukoharjo, Jawa Tengah ternyata tidak benar.

Faktanya, insiden tabrakan ambulans dengan mobil warga bukan di Sukoharjo, melainkan di Kudus. Ketika itu ambulans mengalami kecelakaan usai melaksanakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kradenan, Purwodadi.

Kecelakaan bukan dipicu ambulans ugal-ugalan, melainkan mobil warga mengerem mendadak karena menghindari truk yang melintas. Sehingga mengakibatkan kecelakaan beruntun.

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya