Indonesia Dorong Pengukuran Kecakapan dan Literasi Digital pada Presidensi G20

Indonesia memiliki nilai literasi digital dengan skor 3,49 atau skor sedang.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Presidensi Indonesia dalam forum G20 untuk meningkatkan literasi digital menjadi prioritas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Indonesia memang menjadikan literasi digital sebagai isu utama yang akan dibahas bersama negara-negara peserta yang pasti berdampak besar.

Survei Kementerian Kominfo bersama Kata Data Insight Center (KIC) Indonesia tahun 2021, Indonesia memiliki literasi digital dengan skor 3,49 atau skor sedang.

Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Kominfo, menyebut, dari segi isu literasi digital, di dalam G20 Indonesia mendorong untuk menyiapkan pengukuran kecakapan digital dan literasi digital. Ini sedang digodok antara Kominfo, CSIS, dan University of Oxford.

"Tujuannya kita mendorong pengukuran literasi digital dan kecakapan digital itu berlaku untuk semua negara G20. Jadi ini sangat relevan dengan pekerjaan yang sedang kita lakukan (menggalakan literasi digital di Indonesia),” ujar Dedy, pada acara peluncuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 yang disiarkan daring dari Jakarta, Kamis (20/1).

Pengukuran literasi digital dapat menjadi patokan dalam mempersiapkan masyarakat era digital. Kesuksesan itu ada pada beberapa aspek yang harus didirikan berupa pondasi, pilar, dan atap.

Pendirian pondasi berperan pada bagaimana negara menyiapkan infrastruktur dan ekosistem yang pasti juga bermutu untuk ruang digital agar berkembang.

Setelah infrastruktur dan ekosistem dianggap sudah berdiri dengan baik, langkah yang diambil selanjutnya adalah pilar-pilar yang perlu dipasang. Pilar yang dimaksud adalah literasi digital, empowerment, dan pekerjaan.

“Literasi digital ini jadi pilar pertama, yang harus didorong bisa bergerak secara progresif dan berkelanjutan. Pada pilar kedua setelah literasi dibangun orang-orang harus bisa diberdayakan membuat mereka bisa produktif dari penggunaan internet. Lalu yang ketiga adalah pekerjaan akhirnya orang bisa menghasilkan pendapatan dari kecakapannya tersebut,” ujar Dedy.

Ibarat pengukuran kecakapan digital adalah rumah, proses terakhir yang perlu dilakukan demi melengkapi pondasi dan pilar-pilar untuk evaluasi keberhasilan negara adalah pembangunan atapnya.

Bukan hanya pemerintah yang harus membangun keseluruhan kecakapan digital, akan tetapi masyarakat dan lembaga-lembaga lain harus ikut menjadi genteng untuk berperan aktif menyukseskan gerakan literasi nasional ini dan mendapatkan indeks literasi digital yang bagus.

Efani Angreini/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumber :https://www.antaranews.com/berita/2654561/literasi-digital-prioritas-utama-sukseskan-presidensi-g20-indonesia

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya