Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide, klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Agustus 2022.
Unggahan klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide berupa video yang menampilkan seorang mengambil tablet Nurofen Ibuprofen kemudian tablet tersebut dimasukan ke dalam gelas yang berisi air.
Baca Juga
Setelah tablet tersebut larut kemudian ada sebuah benda berbahan besi ditempelkan pada gelas terbut dan terlihat gumpalan besi menempel pada dinding gelas.
Advertisement
Dalam video tersebut terdapat narasi suara yang mengatakan sedang menunjukan graphene oxide di dalam tablet.
Benarkah klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide'. Penelelusuran mengarah pada berbagai judul artikel, salah satunya "Nurofen tablets do not contain graphene oxide" yang dimuat situs factcheck.afp.com, pada 29 Maret 2022.
Dalam artikel situs factcheck.afp.com perwakilan produsen Nurofen, Reckitt Benckiser mengatakan partikel hitam itu adalah zat pewarna yang disebut oksida besi hitam.
"Tinta yang digunakan pada tablet Nurofen sesuai dengan persyaratan peraturan. Ini mengandung bahan Black Iron Oxide, yang digunakan secara luas dalam industri farmasi dan aman untuk dikonsumsi manusia," kata juru bicara itu.
"Tinta tidak mengandung graphene atau zat serupa."
Graphene dan graphene oxide tidak terdaftar sebagai bahan dalam salah satu dari 24 obat Nurofen yang disetujui oleh Australian Register of Therapeutic Goods (ARTG).
Beberapa obat-obatan, termasuk tablet yang terlihat dalam video, Nurofen Zavance, memang mengandung "besi oksida hitam" sebagai bahannya.
Dusan Losic, direktur Pusat Penelitian Grafena Dewan Riset Australia, mengatakan bahwa sementara oksida graphene dapat digunakan sebagai pembawa molekul obat, itu "bukan sesuatu yang Anda harapkan" ada di tablet Nurofen.
Dia mengatakan partikel oksida graphene kecil dapat dilihat dengan mata telanjang jika ada kelompok yang cukup besar, tetapi mereka akan memiliki "warna agak kuning hingga coklat" ketika terdispersi dalam air, bukan hitam seperti yang terlihat dalam video.
Therapeutic Goods Administration (TGA), yang mengawasi keamanan dan kemanjuran obat-obatan di Australia, mengatakan oksida besi hitam juga disebut besi oksida hitam dalam tablet Nurofen aman untuk dikonsumsi manusia.
"Besi oksida hitam biasanya digunakan sebagai pigmen pewarna dalam tinta cetak pada kapsul dan tablet. Ini diizinkan untuk digunakan sebagai zat pewarna dalam obat-obatan untuk penggunaan oral asalkan memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas," kata seorang juru bicara kepada AFP.
"Oksida besi hitam yang ada di Nurofen Zavance memenuhi persyaratan ini."
Spesifikasi TGA untuk penggunaan oksida besi hitam dan pewarna lain yang digunakan dalam obat-obatan tersedia di situs webnya.
Mathew Martin-Iverson, seorang ahli farmakologi di University of Western Australia mengatakan oksida besi hitam juga digunakan sebagai zat pewarna dalam makanan.
"Besi oksida banyak digunakan sebagai zat pewarna dalam beberapa makanan seperti manisan, buah zaitun atau kulit keju dan disetujui untuk penggunaan itu dan memiliki nama E172 sebagai zat tambahan di Eropa," katanya kepada AFP.
Sumber:
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.326R9AX
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide tidak benar.
Partikel hitam pada tablet Nurofen Ibuprofen adalah zat pewarna yang disebut oksida besi hitam.
Graphene oxide tidak terdaftar sebagai bahan dalam salah satu dari 24 obat Nurofen yang disetujui oleh Australian Register of Therapeutic Goods (ARTG).
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement