Citizen6, Jakarta Reaksi masyarakat terhadap keputusan DPR yang mengesahkan UU Pilkada yang mengusung pilkada lewat DPRD sampai sekarang masih terus berlangsung. Onliner menumpahkan kekecewaan itu dengan tagar #ShameOnYouSBY yang kemudian menjadi trending topic selama 2 hari berturut-turut sebelum akhirnya “menghilang”.
Tidak hanya di online, bahkan Minggu pagi, 28 September 2014 massa dari berbagai elemen demo di bundaran hotel Indonesia. Menurut Bhaga yang mempunyai akun Twitter @fullmonfolks ada sekitar 35 LSM yang datang ke Bundaran Hotel Indonesi (HI) yang mendukung pilkada langsung.
Di bundaran HI juga beberapa aktivis mengumpulkan foto kopi KTP warga masyarakat yang menolak UU Pilkada. Bagi warga yang tidak sempat ke bundaran hotel indonesia bisa mengirimkan ktp ke perludem@gmail.com.
Warga masyarakat biasa pun banyak yang mendukung aksi membatalkan UU Pilkada yang memilih kepala daerah secara tidak langsung itu diantaranya mbah Sukiman (82 tahun) yan datang dari Mampang, Jakarta Selatan.
Advertisement
Sementara dari elemen lain, mereka membawa spanduk yang bertuliskan, "Kembalikan Hak-hak Suara Kami", UU Pilkada DPR Merampok Hak Politik Rakyat".
Para pendukung Pilkada Langsung juga menyebut-nyebut nama Presiden Indonesia dan para petinggi yang menolak Pilkada langsung. Dalam poster yang dibentangkan itu mereka menyebut tokoh reformasi itu sebagai pengkhianat demokrasi
Seorang kader dari partai Amanat Nasional (PAN) yang kecewa, ikut demo di BUndaran HI untuk mendukung pilkada langsung. Bahkan dia menyebut Amien Rais dan Hatta Rajasa sebagai neo Orde Baru.
Sampai siang para pendukung Pilkada langsung masih terus menyuarakan aspirasinya untuk menolak UU pilkada. Rencananya mereka akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA)
Seorang tokoh pakar hukum Tata Negara, Refly Harun dan Olga Lidya juga datang memberikan "pencerahan" kepada massa yang mendukung pilakada langsung.
Selain melakukan orasi, sebagian dari pendukung pilkada langsung juga membuat tulisan #ShameOnYouSBY dan #ShamedByYou dia atas jalan. Hal ini menarik perhatian banyak orang dan dijadikan arena foto-foto.
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com