Citizen6, Jakarta Ide yang dicetus Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau --akrab disapa Kang Emil-- untuk membuat halte unik berbentuk kapsul nyatanya menimbulkan kontra dari warganya.
Terlihat sejak Kamis (15/1/2015) pagi di linimasa Twitter beredar sebuah petisi berjudul "Revolusi desain halte dan trotoar publik Kota Bandung yang Diskriminatif" yang ditujukkan untuk Kang Emil.
Baca Juga
Dalam petisi yang dibuat oleh penyandang disabilitas bernama Yuyun Yuningsih tersebut, ia mengungkapkan keluhan terhadap konsep halte yang dibuat Kang Emil. Yuyun menganggap halte tersebut mendiskriminasikan warga terutama penyandang disabilitas, klik disini.
Advertisement
Petisi tersebut nyatanya mendapat tanggapan dari para onliner. Terlihat beragam dukungan ditunjukan para pengguna sosmed melalui akunnya. Pantauan Citizen6, mereka banyak mencantumkan link petisi yang dibuat Yuyun serta membuat ciapan yang ditujukkan untuk akun @ridwankamil.
mohon dukungan untuk gerakan Revolusi Halte-Trotoar Kota Bandung yang diskriminatif thd penyandang disabilitas | klik http://t.co/21GeBmbb2o
— fajri nursyamsi (@fnursyamsi) January 14, 2015
Yuk dorong bandung jadi lebih aksesibel. Dukung @soliderid @joniyulianto @temuinklusi https://t.co/oU7LuwMPAB via @ChangeOrg_ID
— Sasana Difabel (@5194b) January 14, 2015
Ridwan Kamil @ridwankamil:Revolusi Desain Halte dan Trotoar Publik Kota Bandung yang Diskriminatif https://t.co/giRHEc18Bo via @ChangeOrg_ID
— Sangdenai (@Sangdenai) January 14, 2015
Kang aya petisi di https://t.co/giQmw0twMo @ridwankamil kumaha tah?
— zainal mustofa (@ZainalMustoofa) January 15, 2015
Diketahui sudah ada sekitar delapan halte bus Trans Metro Bandung (TMB) jurusan Leuwipanjang-Antapani yang sudah berdiri. Terlihat halte dengan desain berbentuk kapsul tersebut menyediakan tangga di sudut kanan dan kiri sebagai akses masuk penumpang ke ruang tunggu, bagian tengah halte disediakan pintu untuk akses pintu masuk ke bus TMB, dan atap yang berbentuk melingkar dibuat agar para penumpang tak terkena hujan.