Citizen6, Jakarta Beberapa waktu lalu, tersebar kabaar bahwa banyak anak-anak di Indonesia terpaksa harus bertaruh nyawa untuk belajar menuju sekolah. Misalnya di anak-anak Lebak Banten yang terpaksa melewati jembatan gatung compang camping yang sangat membahayakan mereka.
Peristiwa serupa ternyata terjadi di banyak negara berkembang. Dan yang terbaru adalah di Wuzhou, Guangxi. Anak-anak di sini terpaksa melewati jembatan yang sudah roboh untuk menuju ke sekolah.
Melihat foto di atas, tentu hati kita miris. Anak-anak yang menjadi masa depan itu terpaksa melewati jembatan yang sebenarnya sangat berbahaya.
Advertisement
Jembatan yang menghubungkan dua wilayah itu tiangnya sudah roboh, sehingga jembatan itu miring dengan kemiringan sekitar 35 derajat. Mereka, anak-anak yang akan belajar itu harus ekstra hati-hati saat melewati jembatan. Karena licin dan takut jatuh, beberapa anak terpaksa merangkak pelan-pelan.
Mereka terpaksa melakukan ini karena jalan alternative yang ada dianggap lebih berbahaya.
Shanghaiist menulis bahwa Pihak berwenang masih belum mengambil langkah-langkah keamanan untuk memperbaiki jembatan setelah roboh diterjang banjir yang terjadi pada bulan Januari lalu. Â
Sebenarnya banyak anak-anaka di China yang mempunyai problem yang sama dalam perjalanan untuk menuntut ilmu. Ada yang terpaksa melewati tebing-tebing tinggi yang berbahaya semenatra kakek-nenek mereka harus menghabiskan waktu 6 jam setiap ahri untuk mengantar cucu mereka ke sekolah dengan menunggang kuda.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini