Citizen6, China Seorang pria mengenakan kemeja putih, berdiri di depan stasiun Kereta Api Beijing. Di dekatnya terdapat sebuah kotak kardus bertuliskan "Terima Pukulan, 1 Pukulan, 10 Yuan."
Pria tersebut bernama Xia Jun. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal yang bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh.
Wajahnya suram. Menunggu seseorang memukulnya untuk kemudian memberinya uang.
Advertisement
Di kotak kardus tersebut ditempel pula beberapa foto seorang anak. Terbalut perban, duduk di ranjang rumah sakit. Itulah alasan Xia sebenarnya.
Dilansir dari rocketnews24, Kamis (04/05/2015), anak Xia Jun didiagnosa menderita leukimia. Untuk menyelamatkan nyawa sang bocah, Xia mesti menyediakan paling tidak 700.000 Yuan (sekitar $113.000). Biaya tersebut adalah total biaya yang harus ia penuhi untuk transplantasi.
Seberapa keras pun usaha Xia, meski rumahnya digadaikan, ia tak akan mampu penuhi jumlah tersebut. Pada awalnya Xia hanya memohon sumbangan untuk membantu anaknya yang sakit.
Namun ia menyadari, tidak banyak orang yang percaya. Banyak yang beranggapan ia hanya berpura-pura agar orang mau memberinya sumbangan. Ia pun memutar otak.
Akhirnya, Xia memilih untuk merelakan tubuhnya dipukuli agar orang mau memberinya sumbangan. Ia hanya melapisi tubuhnya dengan bantal tipis untuk melindungi pukulan.
Usahanya berhasil. Banyak orang yang mulai simpati dengannya. Media Cina bahkan ikut meliput dirinya. Setelah mendengar kisahnya, banyak yang memberinya sumbangan tanpa mau memukul dirinya.
Tidak butuh waktu lama, Xia berhasil mengumpulkan 800.000 Yuan. Anaknya pun bisa mendapatkan transplantasi.
Sayang, Tuhan berkata lain. Meski telah ditransplantasi, kondisi anaknya memburuk. Dokter memprediksi anaknya hanya akan bertahan sebulan. Xia Jun pun memilih kembali ke desa, sebagaimana permintaan anaknya.Â
"Aku akan menuruti semua keinginannya, di saat-saat terakhirnya," ujar Xia Jun
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini