Citizen6, Jakarta Setelah 50 tahun, peristiwa G30S masih menjadi misteri dengan ribuan tanda tanya yang mengambang. Tak ada jawaban yang disediakan, karena sepertinya peristiwa tersebut tabu untuk dibicarakan. Selama periode Orde Baru, kita mengenal G30S sebagai upaya kudeta PKI terhadap Pemerintahan Soekarno kala itu. Kekejaman PKI kemudian digambarkan dengan begitu sadis dalam film Pengkhianatan G30S yang diproduksi pada 1984 dan menjadi tontonan wajib selama 13 tahun. Melalui film tersebut kita belajar untuk membenci PKI, Komunis dan semua atribut yang melekat.
Kemudian keruntuhan Orde Baru di tahun 1998 membuka pintu banjirnya pertanyaan dan tuntutan akan kebenaran sejarah bangsa ini. Hingga permohonan maaf kepada para korban diucapkan oleh Gusdur ketika beliau menjabat sebagai presiden. Apa gerangan misteri-misteri yang belum terkuak dalam tragedi paling berdarah dalam sejarah Indonesia tersebut? Berikut ini beberapa pertanyaan yang mencuat di masyarakat Indonesia :
1. Siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut?
Advertisement
Dalang dari semua kejadian ini masih abu-abu. Dimulai dari siapa yang merencanakan pembunuhan para jenderal, eksekusi hingga kemudian mengakibatkan pembantaian terhadap ratusan ribu jiwa warga Indonesia. Apakah benar PKI hendak melakukan kudeta? Hal itu tidaklah masuk akal mengingat PKI kala itu merupakan partai pendukung pemerintah dan loyalis Presiden Soekarno.
Jumlah Korban?
2. Berapa jumlah korban akibat peristiwa tersebut?
Berapa jumlah korban yang berjatuhan pasca peristiwa tersebut? Selain 7 jenderal besar yang kini dimonumenkan, ada yang menyebut 500 ribu hingga sekitar 2 juta warga Indonesia menjadi korban. Mereka adalah orang-orang yang kemudian dibantai karena anggota PKI, dekat dengan PKI, atau bahkan tidak kenal sama sekali apa itu PKI namun dituduh sebagai PKI. Selain korban jiwa, korban lain adalah mereka yang dipenjara atau diasingkan sekian tahun bahkan puluhan tahun tanpa ada pengadilan. Juga, mereka yang tidak bisa kembali ke Indonesia. Semua ini masih belum jelas, karena tidak pernah ada data pasti mengenai ini.
3. Benarkah terjadi penyiksaan secara sadis terhadap para jenderal sebelum dibunuh?
Sejarah versi penguasa kala itu menyatakan bahwa PKI membunuh para jenderal dengan kejam dan sadis. Sebelum dibunuh, para jenderal tersebut disilet hingga dipotong alat kelaminnya. Namun ternyata, baru-baru ini ada pernyataan dari dokter yang bertugas mengotopsi mayat jenderal kala itu, Dr. Liauw Yan Siang, yang menyatakan bahwa tidak ada bekas penyiksaan terhadap para jenderal. Jadi, manakah yang benar?
Advertisement
Siapa yang terlibat?
4. Benarkah dugaan keterlibatan Amerika Serikat & agen CIA dalam peristiwa ini?
Berbagai macam spekulasi bermunculan akan peristiwa terseut, termasuk soal keterlibatan Amerika Serikat dalam tragedi ini. Dalam film dokumenter berjudul 'Shadow Play' terdapat beberapa pengakuan dari perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengenai peristiwa tersebut. Beberapa bukti kiriman fax yang berisi rencana-rencana menggulirkan kudeta pun ditampilkan termasuk beberapa pengakuan para jurnalis asing. Namun, hal ini belumlah terang benderang meskipun kemungkinan tetap ada.
5. Benarkah ada keterlibatan Soekarno?
Bagaimana keterlibatan Soekarno dalam perisitiwa ini, apakah dia target atau dalang divbalik G30S? Propaganda yang menyebar termasuk terselip dalam film G30S versi Orde Baru, Soekarno terlibat dalam mendalangi peristiwa ini karena kedekatannya dengan PKI. Namun tentu saja hal tersebut nampak tidak masuk akal. Jika PKI hendak mengkudeta Soekarno dan Soekarno memiliki kedekatan dengan PKI, mana mungkin Soekarno mengkudeta dirinya sendiri. Â
6. Atau benarkah ada keterlibatan Soeharto?
Spekulasi yang kemudian bermunculan adalah keterlibatan Soeharto dalam peristiwa ini. Pasca peristiwa malam 30 September, sosok yang memiliki pengaruh kuat di tubuh TNI kemudian adalah Soeharto. Dia pula kemudian yang memimpin operasi penumpasan PKI. Sosok Soeharto kemudian ditampilkan sebagai pahlawan yang menjaga NKRI seperti tercermin dalam film 'Pengkhianatan G30S.'
Sedikitnya hal tersebut masih menjadi misteri untuk bangsa ini. Sejarah versi mana yang bisa kita percayai kebenarannya, masih tersembunyi. Setidaknya data-data konkret soal hasil visum, jumlah tahanan hingga jumlah korban seharusnya bisa kita ketahui. Namun, seiring waktu suara-suara yang menuntut kejelasan tersebut mulai redup redam. Terhalang retorika negara demi pembangunan ekonomi ke depan. (rn)
Â