Pecahkan Rumus Matematika Tersulit, Anak Indonesia Diburu Dunia

Anak Indonesia yang juga ilmuwan ini menjadi buruan dunia karena berhasil memecahkan rumus matematika tersulit

oleh Sulung Lahitani diperbarui 18 Nov 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 18:35 WIB
Pecahkan Rumus Matematika Tersulit, Anak Indonesia Diburu Dunia
Anak Indonesia yang juga ilmuwan ini menjadi buruan dunia karena berhasil memecahkan rumus matematika tersulit

Citizen6, Jakarta Mungkin tak banyak yang mengetahui namanya. Yogi Ahmad Erlangga adalah ilmuwan lulusan ITB yang lahir di Tasikmalaya ini harumkan nama Indonesia di kancah dunia. Apa pasal? Yogi berhasil memecahkan salah satu rumus matematika tersulit yang selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.

Saat ia kuliah S3 di Delft, Belanda, ia berhasil memecahkan Persamaan Hemlholtz atas permintaan perusahaan minyak Shell. Menghabiskan dana hingga enam milyar serta waktu empat tahun, Yogi mendapat pujian dari universitas-universitas di Eropa, Israel, dan Amerika.

Persamaan Hemlholtz sendiri sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan minyak. Karena dengan rumus tersebut, mereka dapat menemukan sumber minyak di perut bumi lebih cepat 100 kali dengan gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dengan akurasi sangat tinggi.

Walau kini ia menjadi buruan dunia atas kejeniusannya tersebut, beliau ternyata amat rendah hati. Ia bahkan tak ingin mematenkan temuannya yang bisa menjadi sumber uang. Menurutnya, mematenkan temuan tersebut hanya akan menghambat perkembangan riset selanjutnya.

"Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena itu hak manusia," ujarnya.

Selain perusahaan minyak bumi, industri yang dapat menggunakan Persamaan Hemlholtz yaitu industri radar, penerbangan kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc, laser, dan ilmu-ilmu lain terkait gelombang elektromagnetik. Buku yang ditulis Yogi tentang Persamaan Hemlhotz laris terjual bak kacang goreng.

Kini, ilmuwan yang mendapat julukan Habibie Muda tersebut menjadi dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi. Tak puas dengan pencapaiannya, ia masih ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang, perminyakan, dan biomekanik. (sul)

Foto: ITB

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya