Citizen6 Jakarta 42 hari jelang Gerhana Matahari Total (GMT) 2016, Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) akan menyerahkan data satelit resolusi tinggi untuk menentukan lokasi strategis melihat GMT. Namun, jauh hari sebelum lapan melaporkan Katalog Data Satelit Naisonal tersebut, masyarakat Palangka Raya, Kalimantan Tengah ternyata sudah mengantongi titik lokasi favorit untuk melihat langsung proses GMT.
Baca Juga
Dilansir dari media lokal setempat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbubpar) Kalteng, Yuel Tanggara mengatakan, ada dua lokasi yang dipusatkan untuk melihat Gerhana Matahari Total. Kedua lokasi itu, kata Yuel diseusuaikan tradisi kearifan lokal masyrakat Dayak pada zaman dulu.
Kedua lokasi itu yakni, di bantaran Sungai Kahayan dan Pelabuhan Tugu Soekarno. Masyarakat Dayak pada zaman dulu, selalu melihat GMT melalui pantulan air sungai. Selain itu, Matahari akan selalu terlihat di dua lokasi tersebut. "Sejak pagi sampai sore Matahari akan terlihat terus, tidak terhalang apa pun sehingga akan sangat strategis," ujarnya.
Advertisement
Sementara itu untuk menyambut fenonema alam tersebut, berbagai kegiatan akan dilakukan. Yuel bertekad akan memanfaatkan fenomena alam GMT untuk mempromosikan seni dan budaya serta objek wisata yang ada di Kalteng. "Seperti Betang Eka Tingang Nganderang, Tugu Soekarno, kapal susur sungai, dan sebagainya," ujarnya.
Sejauh ini, Disbubpar Kalteng juga telah bekerja sama dengan penyedia jasa wisata setempat termasuk penyedia layanan hotel dan sejumlah restoran. Diperkirakan, saking antusiasnya masyarakat untuk melihat fenomena langka ini, saat ini hampir semua hotel berbintang dan non-berbintang sudah dipesan, baik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara.
(war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6