Kontroversi, 5 Eksperimen Ini Dilakukan untuk Hidupkan Orang Mati

Eksperimen-eksperimen ini dilakukan untuk menghidupkan orang mati sehingga mengundang kontroversi.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 15 Feb 2016, 20:44 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 20:44 WIB
Kontroversi, 5 Eksperimen Ini Dilakukan Untuk Hidupkan Orang Mati
Eksperimen-eksperimen ini dilakukan untuk menghidupkan orang mati dan mengundang kontroversi

Citizen6, Jakarta - Kemajuan teknologi ada kalanya membuat manusia sesumbar dan berusaha menentang hak prerogatif, yakni kematian. Beberapa ilmuwan mengusulkan ide-ide gila untuk menghidupkan kembali orang yang telah mati.

Terlepas dari kontroversinya, ide-ide gila tersebut sesungguhnya patut diapresiasi. Berikut eksperimen-eksperimen kontroversial yang pernah dilakukan untuk menghidupkan orang mati seperti dilansir dari Oddee, Senin (15/2/2016).

1. Penghentian proses kehidupan

Peter Rhee dari Universitas Arizona bersama Samuel Tisherman dari Universitas Maryland mengklaim, prosedur radikal yang mencakup pergantian darah pasien dengan larutan garam dingin dapat menyelamatkan nyawa saat di ambang kematian. Menurut Peter, saat suhu tubuh berada di kisaran 10 derajat Celsius, meski tubuh tidak ada aktivitas lagi, orang tersebut masih bisa dihidupkan kembali.

Percobaan terhadap hewan telah dilakukan. Awalnya, tubuh didinginkan di bawah suhu 20 derajat Celsius dari suhu normal. Lalu, darah dipompakan lewat urat nadi agar tubuh kembali menghangat.

Kedua ilmuwan itu mengklaim, proses tersebut memungkinkan untuk mempertahankan tubuh dalam penghentian proses kehidupan atau suspended animation selama beberapa jam.

2. Teknik hiportemia dan pengurangan suplai oksigen

Tiga ilmuwan mempresentasikan gagasan mereka tentang menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal di New York Academy of Science. Ketiga ilmuwan tersebut, yakni Lance Becker dari University of Pennsylvania, Stephan Meyer dari Columbia University, serta Dr Sam Parnia dari State University of New York.

Metode yang mereka presentasikan, yakni metode pendinginan tubuh alias proses hiportemia. Selain itu, ditambah penambahan suplai oksigen sedikit demi sedikit untuk membantu orang yang telah meninggal sadar kembali.

Teknik Pembekuan Mayat

Kontroversi, 5 Eksperimen Ini Dilakukan Untuk Hidupkan Orang Mati
Eksperimen-eksperimen ini dilakukan untuk menghidupkan orang mati dan mengundang kontroversi

3. Teknik Pembekuan Mayat

Teknik pembekuan mayat atau Cryonic telah lama menjadi perdebatan. Meski diklaim bisa mengawetkan mayat, belum ada yang sampai bisa menghidupkan kembali.

Robert Ettinger mengemukakan ide gilanya mengawetkan mayat dan menghidupkannya kembali. Setelah melakukan berbagai modifikasi, pada 1977 ia melakukan uji coba pada ibunya yang meninggal. Setelah dibiarkan dan dicek, sel-sel mayat tampak masih sempurna.

Sayang, sebelum ia berhasil menyempurnakan kajiannya, ia keburu meninggal. Ia mewasiatkan agar jenazahnya dibekukan. Ia meminta keluarganya menghidupkan dirinya kembali saat teknologi sudah mumpuni.

4. Teknologi kloning dan kecerdasan buatan

Humai, perusahaan di Australia mengklaim teknologi yang mereka ciptakan memungkinkan seseorang yang telah meninggal dapat hidup kembali. Josh Bocanegra memaparkan kalau awalnya data dari seorang manusia akan disimpan dalam teknologi kecerdasan buatan.

Selanjutnya, data tersebut disimpan dan dikodekan menjadi sebuah sensor. Nantinya, sensor tersebut akan dimasukkan ke dalam tubuh buatan.

Untuk bagian otak, Josh berencana menggunakan teknologi kloning. Caranya, otak manusia yang telah meninggal akan dibekukan dengan Cryonic. Setelah perkembangan otak sempurna, otak dimasukkan ke dalam tubuh buatan. Nanoteknologi juga akan dimanfaatkan untuk memperbaiki dan meningkatkan sel-sel otak.

Mengawetkan otak manusia

Kontroversi, 5 Eksperimen Ini Dilakukan Untuk Hidupkan Orang Mati
Eksperimen-eksperimen ini dilakukan untuk menghidupkan orang mati dan mengundang kontroversi

5. Mengawetkan otak manusia

Ken Hayworth, seorang ilmuwan neurosains mengadakan sayembara berhadiah miliaran rupiah. Tantangannya, siapa yang berhasil menemukan metode pengawetan otak, akan memperoleh uang tersebut.

Dalam ajang tersebut, hanya ada dua kompetitor yang menonjol. Yang pertama Shawn Mikula. Peneliti dari Max Planck Institue of Medical Research di Jerman ini berargumen menggunakan reaksi kimia yang telah diuji coba pada otak tikus.

Yang kedua, dari perusahaan 21th Century Medicine yang berbasis di Fontana, California. Mereka menggunakan pendekatan cryoperservation untuk mengawetkan otak kelinci. Caranya dengan menginfus otak dengan bahan diksasif dan merendamnya dengan bahan kimia anti-pembekuan. (Sul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya