Citizen6, Tiongkok - Tak semua manusia dilahirkan dengan tubuh yang sempurna. Karena itu, bersyukurlah kalian yang memiliki kesempurnaan fisik.Â
Sayangnya, banyak dari mereka yang memiliki fisik tak sempurna memanfaatkan kekurangannya untuk meminta belas kasih masyarakat dengan meminta-minta. Namun, ada pula yang menunjukkan kebolehan mereka walaupun dengan keterbatasan fisik yang dimiliki, seperti yang dilakukan pria asal Tiongkok ini.
Baca Juga
Sun Jifa, pria berusia 63 tahun ini telah banyak dikenal orang karena dijuluki "Sun Iron lengan" oleh masyarakat setempat. Dilansir shanghaiist.com, Jumat (18/3/2016), setelah kehilangan lengannya pada 36 tahun lalu, ia rela mengabadikan waktunya untuk mengembangkan sepasang "tangan besi" untuk dirinya sendiri, yang telah digunakan untuk menciptakan lebih banyak perangkat DIY untuk membantu orang lain.
Advertisement
Kisah Sun Jifa
Awalnya pada tahun 1974, Sun bergabung dengan PLA dan menjabat sebagai spesialis artileri dan sejak saat itu dia minat dalam bahan peledak. Lima tahun kemudian ia pulang kerumah dan menikah. Lalu pada September 1980, ia ingin mencari makan dengan memilih mencari ikan dengan menggunakan detonator sendiri daripada pancing untuk mengeluarkan ikan dari kolam dengan mudah. Sayangnya, detonator tersebut meledak ketika masih berada di gengamannya hingga melukai lengan dan tangannya. Saat itu usianya masih 27 tahun, tapi Sun harus kehilangan tangannya karena diamputasi.
Dalam sebuah wawancara, ia mengaku bahwa kecelakaan itu membuatnya kacau, bahkan ia berniat untuk bunuh diri. Namun, dengan dukungan keluarga dan teman-temannya, akhirnya Sun bangkit dan menolak untuk menjadi beban bagi keluarganya dengan membuat sepasang senjata baru untuknya.
Advertisement
Keberhasilan tangan besi ciptaan Sun
Pada tahun 1984, Sun membuat sepasangan tangan besi dengan menggunakan bahan plastik, karet dan besi. Tidak puas dengan hasilnya, ia pun terus memperbaiki desain selama bertahun-tahun. Ia bahkan telah mengembangkan empat generasi dari tangan mekanik fungsional, yang telah memungkinkannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, diantaranya menggosok gigi, makan, bertani, bermain catur dan lainnya.
Karena keberhasilannya, ratusan penduduk difabel setempat akhirnya berbondong-bondong untuk bisa mendapatkan tangan besi ciptaannya. Dan untuk memenuhi permintaan yang tinggi, Sun akhirnya membentuk sebuah lokakarya untuk membuat tangan besi bagi mereka yang membutuhkan. Sejauh ini ia telah membantu lebih dari 1000 orang difabel.
Kisah Sun sangat menginsipasi bukan? Semoga lebih banyak sosok seperti Sun yang dapat membantu sesama penyandang difabel ya.
(ul)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6