Penjelasan Logis di Balik Penemuan Anak Bidadari di Sulawesi

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim citizen6, ternyata anak bidadari itu berupa sebuah boneka jenis barbie.

oleh Azwar Anas diperbarui 27 Apr 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 12:30 WIB
Penjelasan Logis di Balik Penemuan Anak Bidadari di Sulawesi
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim citizen6, ternyata anak bidadari itu berupa sebuah boneka jenis barbie.

Citizen6 Jakarta - Akhir-akhir ini pengguna internet ramai-ramai membicarakan tentang penemuan anak bidadari di Sulawesi. Sejumlah media nasional juga turut melansir kehebohan penemuan anak bidadari tersebut. Rupanya fenomena itu menyisakan tanda yang besar mengenai cerita dan kebenaran di balik penemuan anak bidadari tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim citizen6, ternyata anak bidadari itu berupa sebuah boneka barbie berukuran besar. Lalu mengapa bisa sampai muncul sebutan anak bidadari?

Cerita bermula ketika seorang nelayan bernama Fardin dari Desa Pulau Sagu, Banggai Laut, Sulawesi Tengah, tak sengaja melihat benda mengapung di tengah laut. Fardin yang penasaran langsung menghampiri benda yang ternyata boneka barbie. Ia lalu menaikkan boneka itu ke perahu dan membawanya pulang.

Sesampainya di kampung, boneka yang dibawa Fardin ternyata dimaknai sebagai hal yang lain. Warga berspekulasi jika boneka yang dibawa Fardin adalah jelmaan penunggu laut. Pasalnya memiliki kulit yang halus, mata yang indah, dan jemarinya lentik. Maka warga desa pun menempatkan boneka barbie itu ke tempat khusus. Bahkan memberinya pakaian layaknya manusia.

polisi membenarkan

Berita itu lantas membuat penasaran Kapolres Banggai Laut AKBP Heru. Dilansir dari media lokal setempat, AKBP Heru mengatakan, terhitung lebih dari sebulan warga Pulau Sagu menyimpan boneka itu ke tempat khusus. Namun boneka itu tetap tak bergeming serta tidak ada tanda-tanda jelmaan bidadari atau yang lainnya.

"Sampai sekarang boneka tersebut masih berada di rumah Fardin. Sebelum dinyatakan barang hanyut, boneka tersebut sempat dijaga tiap hari oleh aparat desa, yang mana katanya boneka tersebut adalah penjaga pantai setempat dan didapat sehari setelah gerhana matahari," urai Heru.

Kini warga telah percaya jika boneka tetaplah boneka, tidak yang lainnya. Kapolres menduga, kepercayaan mistis itu muncul lantaran boneka itu ditemukan sehari setelah Gerhana Matahari Total menyapa Indonesia pada Februari 2016 lalu.

(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya