Malapraktik, Ibu 53 Tahun Idap Pembengkakan Otot seperti Hulk

Nasib sial dialami Helen Stephens, ibu rumah tangga asal Wednesbury, West Midlands, Inggris. Kasus malapraktik

oleh Azwar Anas diperbarui 11 Jun 2016, 10:06 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2016, 10:06 WIB
Malpraktek, Ibu 53 Tahun Idap Pembengkakan Otot Seperti Hulk
Nasib sial dialami Helen Stephens, ibu rumah tangga asal Wednesbury, West Midlands, Inggris. Kasus malpraktek

Liputan6.com, Jakarta Nasib sial dialami Helen Stephens, ibu rumah tangga asal Wednesbury, West Midlands, Inggris. Kasus malapraktik yang menimpanya membuat ibu 53 tahun ini harus terpenjara di rumahnya sendiri, akibat penyakit langka yang dideritanya.

Media ternama di Inggris, Mirror.co.uk, sampai menyebut apa yang dialami Helen sama seperti tokoh superhero Hulk. Selain mengalami pembengkakan otot yang membuat tubuhnya membesar juga karena Helen diasingkan.

Dengan hanya berada di atas tempat tidur, kini kondisi Helen makin memprihatinkan. "Setiap hari saya merasakan otot-ototku robek, membengkak, hingga 4 inci," ujarnya, dilansir Mirror.co.uk, Sabtu (10/6/2016).

Helen menderita kelainan otot sejak November 2012. Ia mengatakan pembengkakan otot-ototnya telah menghancurkan paru-paru dan hatinya. Bahkan ia harus disediakan ranjang khusus untuk menyesuaikan kondisi badannya. "Saya sangat membutuhkan tempat tidur seperti di rumah sakit. Tempat tidur ini tidak aman untuk saya," ujarnya.

"Saya meminta bantuan. Jika ada orang yang dapat menyediakan tempat tidur seperti di rumah sakit, saya akan sangat berterima kasih," ujarnya berharap.

Helen masih ingat betapa ia pertama kali menderita kejang otot, ia merasakan ototnya membengkak usai kecelakaan mobil yang menimpanya. Ia di rawat di rumah sakit dan mendapat perawatan yang salah selama berbulan-bulan.

Padahal musibah yang menimpa Helen adalah kelainan langka yang disebut Stiff Person Syndrome (SPS). "Otot saya terus membengkak seperti Hulk. Saya mulai terlihat besar dan saya mulai menyebut diri saya Hulk, Arnlod Schwarznegger atau Rambo. Saya merasa seperti binaragawan," ujarnya.

Masih dilansir media yang sama, kelainan SPS dua kali lipat lebih rentan menyerang wanita ketimbang pria. Umumnya rumah sakit salah mendiagnosis, mereka mengira SPS semacam penyakit Parkinson dan Mulitple Sclerosis.

Kasus yang dialami Helen sempat mencuri perhatian anggota kabinet peduli sosial, Konselor Anne Shackleton. Anne mengungkapkan, pihaknya kini tengah berjuang untuk menggalang dana pengobatan Helen. "Dewan menyadari kekhawatiran nyonya Stephens," ujarnya.

"Untuk itu kami sedang bekerja sama menggalang dana dari masyarakat untuk perawatan Nyonya Stephens," ujarnya.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya