Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan mengklaim menemukan jarum tertua di dunia di sebuah gua di Siberia. Uniknya, jarum tersebut masih bisa digunakan meski telah berusia lebih dari 50.000 tahun. Penemuan tersebut secara tidak langsung telah mengubah pemahaman selama ini tentang asal-usul manusia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut para ahli dari Rusia, jarum yang terbuat dari tulang burung purba itu diciptakan bukan oleh Homo sapiens atau bahkan Neanderthal, melainkan spesies manusia purba yang telah lama punah: Denisovans. Jarum itu sendiri ditemukan selama penggalian di musim panas.
"Ini merupakan penemuan yang sangat unik, bahkan dapat disebut sensasional," ujar Profesor Mikhail Shunkov, kepala Institut Arkeologi dan Etnografi di Novosibirsk, seperti dilansir dari Mirror, Jumat (26/08/2016).
Â
Para ilmuwan menemukan jarum yang panjangnya hampir tiga inci ini lengkap dengan lubang untuk benang. Penggalian di gua pegunungan Altai itu diyakini memegang rahasia asal-usul manusia.
"Jarum ini jarum terpanjang yang ditemukan di gua manusia purba Denisova. Malahan, jarum ini ini menjadi bukti kehidupan manusia purba Denisovans lebih canggih daripada yang diyakini selama ini," pungkas Mikhail.
Mikhail menambahkan, sebelumnya memang pernah ditemukan jarum, namun berada dalam lapisan lebih muda. para ahli yakin, bahwa jarum yang ditemukan kali ini merupakan karya nenek moyang Homo Hominin Denisovan.
Gua tempat penggalian tersebut nyatanya telah digunakan oleh tiga manusia purba: Homo sapiens, Neanderthal, dan Denisovans. Setidaknya, gua itu telah ditinggali loleh manusia purba lebih dari 280.000 tahun. Usia guanya sendiri? Tentu lebih tua lagi.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6