Liputan6.com, Jakarta - Retakan besar telah muncul di Northern Cape sepanjang jalan R31 antara Danielskuil dan Kuruman di Afrika Selatan. Sinkhle yang seperti pintu masuk ke dunia bawah tanah itu panjangnya sudah lebih dari 100 meter dan menurut makin besar dari hari ke hari.
Baca Juga
Advertisement
Sinkhole yang muncul antara jalan utama dan lahan pertanian itu menyebabkan ketakutan di antara warga. Jalan antarkota pun terpaksa ditutup karena kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan yang lewat di tempat tersebut.
Afrika Selatan telah dilanda masalah dengan retakan dan sinkhole selama setidaknya 50 tahun. Tetapi frekuensi fenomena alam yang mengerikan ini makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya hampir 3.000 insidern terjadi selama 12 bulan terakhir.
Sinkhole cenderung terbentuk di daerah yang berfondasi pada jenis batuan sedimen yang disebut dolamit. Dolamit adalah bentuk batuan yang sangat mudah larut menjadi bentuk cair bila terkena air atau cairan asam.
Di daerah di mana terdapat dolomit dan saat air hujan turun atau bahkan pipa bocor dapat menjadi pemicu munculnya sinkhole raksasa. Kecendurangan Afrrika Selatan yang tanahnya terbentuk dari dolamit telah diperburuk dengan pertambangan emas di wilayah tersebut.
Melansir dari Disclosetv, Selasa (17/01/2017), pertambangan emas di Afrika Selatan telah membuat kejenuhan berat air di bawah tanah makin parah sehingga menyebabkan sinkhole. Terlebih, pemerintah setempat jarang dilengkapi dengan rencana kontingensi untuk menghadapi bencana dengan sembar.
Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan orang di Afrika telah kekurangan akses air bersih, layanan pembuangan limbah higienis, dan berbagai layanan publik karena ulah bencana sinkhole.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6