Tradisi Mudik Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit

Ada pendapat yang mengatakan bahwa istilah mudik berasal dari bahasa Jawa.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 29 Jun 2017, 12:21 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2017, 12:21 WIB
20150715-Mudik-Lebaran-Banten-Pelabuhan-Merak1
Pemudik sepeda motor membawa anaknya yang kelelahan dibonceng sepeda motor menuju Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7/2015). Pelabuhan Merak terus dibanjiri pemudik yang hendak berlebaran di kampung halamannya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pada hari raya Lebaran seperti ini, mudik adalah suatu istilah yang tak asing. Lebaran sangat identik dengan mudik. Mudik merupakan perjalanan pulang kampung, pulang ke kampung halaman.

Jadi, orang-orang yang tinggalnya di kota, berbondong-bondong akan melakukan mudik di hari Lebaran. Tahukah kamu jika tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit?

Mudik adalah tradisi yang asalnya dari para petani Jawa. Pada zaman kerajaan, banyak perantau akan pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam leluhurnya.

Lantas, bagaimana dengan mudik Lebaran? Kapan dimulainya? Istilah mudik Lebaran baru berkembang sekitar tahun 1970-an. Ketika itu, Jakarta merupakan satu-satunya kota besar di Indonesia. Banyak urbanisasi terjadi, orang-orang dari desa berbondong-bondong ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan mengubah nasib. 

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya