Kisah Kebahagiaan Janda 6 Anak dan Gerobak Sayur

Sungguh bahagianya Sayem ketika menerima bantuan gerobak sayur dari Rumah Yatim area Tangerang.

oleh Karmin Winarta diperbarui 10 Jul 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 11:45 WIB
Kisah Kebahagiaan Janda 6 Anak dan Gerobak Sayur
Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Sungguh bahagianya Sayem ketika menerima bantuan gerobak sayur dari Rumah Yatim area Tangerang, tak henti-hentinya janda 6 anak ini mengucapkan syukur atas apa yang ia peroleh.

“Alhamdulillah mimpi ibu pengen punya gerobak sayur akhirnya terkabul, terima kasih Rumah Yatim. Dengan adanya gerobak ini ibu tidak lagi berjualan dengan sepeda, sekarang ibu bisa berjualan sayur lebih banyak.” Kata Sayem Sumringah

Sudah 2 tahun perempuan berusia 57 tahun ini melakoni peran sebagai orang tua tunggal dari keenam anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sayem harus banting tulang menjajakan sayuran menggunakan sepeda tua ke setiap rumah di wilayah Wisma Harapan, Gembor, Periuk, Kota Tangerang.

Di usia yang lebih dari setengah abad yang seharusnya menikmati masa tuanya, Sayem harus bekerja untuk mencari sesuap nasi. Dikarenakan anak pertamanya sering tidak sadarkan diri ketika beraktivitas dan anak keduanya yang sering linglung, membuat ia harus bekerja keras di usia yang semakin senja.

Tidak hanya itu, anak ketiga Sayem yang sangat diharapkan keluarga ternyata tidak pulang-pulang dari pekerjaannya sebagai sopir angkutan umum. “Untuk mencari makan, saya tidak bisa mengandalkan ketiga anak saya itu, terpaksa saya harus bekerja keras menjual sayur setiap pagi," ungkapnya.

Secercah harapan mulai menyinari Sayem, anak keempatnya yang hanya lulusan SMP dan hanya bekerja sebagai kuli bangunan sudah bisa membantu perekonomian keluarga. Anak keempatnyalah yang sekarang bisa membantu kebutuhan hidup dan pendidikan dua anak Sayem yang masih bersekolah. Meskipun penghasilan anak keempat tidak menentu, Sayem tetap mensyukurinya.

Setiap pagi buta, dia harus segera bergegas ke rumah salah satu rekannya yang merupakan bandar sayur. Karena kebaikan hati rekannya, Sayem diperbolehkan mengambil terlebih dahulu sayuran yang akan dijual. “Alhamdulillah teman ibu membolehkan ibu mengambil sayur terlebih dahulu, untuk pembayarannya biasanya ibu lakukan di sore hari setelah jualan beres,” ujar Sayem.

Semangat dan kesabaran Sayem dalam menjalani hidup telah mendorong Rumah Yatim Tangerang untuk memberikan bantuan lewat salah satu program unggulan Rumah Yatim yaitu Ekonomi Produktif. Rumah Yatim Tangerang yang dikomandoi Muslihudin selaku manajer pemberdayaan memberikan bantuan gerobak sayur beserta isinya kepada Sayem.

“Semoga gerobak ini dapat menjadi perantara terbukanya pintu rezeki bu Sayem dan keluarga, semoga bantuan ini bisa menjadi manfaat besar,” ungkap Muslih.

“Alhamdulillah sekarang ibu tidak perlu capek mengayuh sepeda lagi, dengan adanya gerobak ini dari kejauhan orang-orang akan tau kalau ibu jualan sayur, tidak seperti pas ibu jualan pake sepeda, masyarakat sama sekali tidak mengetahuinya," lanjut Muslih.

Semoga dengan adanya gerobak ini, usaha ibu semakin lancar dan laris manis, supaya ibu bisa bayar utang ke rentenir dan bisa menyekolahkan kedua anak ibu. Selain mendapatkan bantuan gerobak sayur, anak terkecil Sayem yang masih kelas 6 SD pun mendapat bantuan parsel Yatim dan akan dijadikan anak asuh Rumah Yatim. *

Penulis:

Sinta Guslia

*Tonton video menarik berikut ini:

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya