Hobi Mengunyah Permen Karet? Ini Akibatnya

Megunyah permen karet ternyata bisa berakibat seram dan memalukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2017, 16:50 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 16:50 WIB
Megunyah Permen Karet Ternyata Bisa Membahayakan (Sumber Foto: Zact.id)
Megunyah permen karet ternyata bisa berakibat seram dan memalukan.

Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap orang suka mengunyah permen karet. Dengan berbagai rasa dan warna, permen karet banyak digemari, khususnya anak-anak. Namun, tahukah anda jika terlalu sering mengunyah permen karet, bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh? Berikut beberapa dampak negatif akibat terlalu sering mengunyah permen karet.

Merusak Sendi Rahang

Terlalu sering mengunyah permen karet bisa menyebabkan pembengkakan sendi rahang di mulut. Seperti kasus yang terjadi kepada Claire Embleton (40), seorang perempuan yang harus dioperasi akibat sendi di rahangnya rusak karena terlalu sering mengunyah permen karet hingga tujuh jam setiap harinya. Parahnya, ahli bedah akan memotong sebagian wajah Claire dan mengganti sendinya dengan logam.

Merusak Gigi

Permen karet banyak mengandung bahan-bahan kimia yang bisa merusak gigi. Pengawet, pemanis, dan asam buatan dapat mengikis lapisan email gigi, sehingga menyebabkan erosi gigi. Alangkah baiknya jika anda mengonsumsi permen karet, harus rajin menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung baking soda yang bisa menetralisir asam di dalam mulut.

Menyebabkan Kembung dan Terganggunya Fungsi Metabolisme

Ketika mengunyah permen karet, secara otomatis akan merangsang produksi air liur untuk waktu yang sangat lama. Hal itu akan mempengaruhi fungsi metabolisme. Selain itu, ketika mengunyah permen karet akan menghasilkan “kantung-kantung udara” yang memberikan tekanan pada usus, sehingga menyebabkan kram serta perut kembung.

Menyebabkan Bau Mulut

Banyak orang mengonsumsi permen karet dengan tujuan untuk menghilangkan bau mulut. Namun sebenarnya, langkah ini kurang tepat. Karena dengan mengonsumsi permen karet justru akan menyebabkan produksi air liur berlebih dan munculnya bakteri. Bakteri adalah salah satu penyebab bau mulut.

 

Penulis:

Latif Munawar

Universitas Moestopo Beragama

 

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya