Gempa Sudah Berhenti tapi Rasanya Masih Bergoyang? Ini Sebabnya

Di Jepang ada kata khusus untuk menyebut fenomena ini. Jishin-yoi, berarti secara harfiah 'mabuk gempa'.

oleh Famega Syavira Putri diperbarui 23 Jan 2018, 14:20 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 14:20 WIB
Gempa Sudah Berhenti Tapi Rasanya Masih Bergoyang? Ini Sebabnya
Gempa Sudah Berhenti Tapi Rasanya Masih Bergoyang? Ini Sebabnya

Liputan6.com, Jakarta Siang ini Jakarta diguncang gempa bumi yang berpusat di Banten. Setelah gempa berhenti, kamu mungkin merasa bahwa sekelilingmu masih seperti bergerak. Kondisi ini memang wajar dirasakan setelah seseorang diguncang gempa.

Bahkan di Jepang, negara yang sering mengalami gempa, ada kata khusus untuk menyebut fenomena ini. Jishin-yoi, berarti secara harfiah “mabuk gempa”.

Kondisi ini digambarkan sebagai keadaan medis saat seseorang merasakan gerakan mengayun seperti saat gempa, padahal saat itu sudah tidak ada gempa. Kondisi ini terutama dirasakan jika seseorang mengalami gempa besar, dan juga gempa susulan setelah itu.

Ahli menyatakan bahwa fenomena ini bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu ketidakseimbangan yang disebabkan mabuk goyangan atau salah satu bentuk fobia gempa bumi.

Doktor Munetaka Ushio dari Universitas Rumah Sakit Tokyo seperti dilansir dari Wall Street Journal menyatakan bahwa kondisi ini dirasakan oleh 30 persen dari populasi yang mengalami gempa.

 

Cara Mengatasinya

Bagi sebagian orang, perasaan tak seimbang ini hanya sementara, dan akan memudar dalam beberapa waktu, mulai dari beberapa menit, beberapa jam, sampai beberapa hari. Secara neurologis, kondisi ini bisa dijelaskan dari ketidakseimbangan sistem vestibular di telinga, dengan sinyal dari saraf mata dan kaki.

Masalah ini bisa diatasi dengan cara yang sama seperti menanggulangi mabuk laut. Caranya, dengan menutup satu mata dan satu mata yang lain memandang ke objek di kejauhan. Penderita juga bisa berbaring, minum cairan dingin atau panas. Untuk kasus yang lebih parah, penderita bisa minum obat antihistamin yang biasanya ada di dalam obat mabuk laut.

Kasus yang lebih parah bisa dipicu oleh stres pascatrauma dari gempa besar, yang biasanya diikuti banyak gempa susulan. Untuk sembuh, pasien bisa minta bantuan dokter, apalagi jika diikuti gejala yang lebih parah seperti muntah dan demam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya