Ngilu Saat Dengar Suara Gesekan di Papan Tulis, Ini Penjelasan Ahli

Pernah merasa sakit telinga ketika mendegar suara gesekan antara kuku dan papan tulis? Ini penjelasan ilmiahnya.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 10 Jul 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 15:00 WIB
Ini Penyebab Kenapa Kita Mengernyit Saat Mendengar Gesekan Kuku dan Papan Tulis
(Foto: © Sharon Dummond/Flicker) Ilustrasi bunyi gesekan kuku dan papan tulis.

Liputan6.com, Jakarta - Pernah mendengar bagaimana suara kuku kita bergesekan dengan papan tulis? Bukan jadi hal aneh jika suara tersebut dapat menyebabkan ngilu dan rasa tidak nyaman di telinga.

Ternyata ada penejlasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kita beraksi seperti itu di telinga kita. Hal ini menjadi fokus penelitian seorang musikolog dari Macromedia University, Michael Oehler dan Christoph Reuter dari University of Vienna.

Suara gesekan kuku dan permukaan papan tulis punya kaitan erat dengan saat di dengar di telinga, dan menyebabkan sejumlah reaksi fisik pada tubuh manusia serta dan psikologi.

Untuk mengungkap fenomena tersebut, Oehler dan Reuter menggunakan reaksi yang sama dari suara lain meliputi gesekan styrofoam, kapur pada batu tulis dan gesekan antara garpu dengan piring.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Begini penelitian yang dilakukan para ahli

Ilustrasi telinga
Ilustrasi (iStock)

Beberapa partisipan diberitahu bahwa sumber asli dari suara, dan partisipan lainnya juga disampaikan bahwa suara yang dihasilkan merupakan bagian dari komposisi musik. Setelah mendegarkan suara itu dengan tidak nyaman, mereka disuruh menentukan peringkat yang paling terburuk.

Selain itu, para peneliti juga memantau indikator fisik peserta dengan melihat detak jantung, tekanan darah, dan konduktivitas listrik pada kulit. Hal itu sengaja dilihat untuk melihat seberapa stres para peserta saat mendengar bunyi suara tersebut.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa bunyi tidak mengenakan telinga itu mengundang reaksi fisik, hal itu dibuktikan dengan perubahan konduktivitas listrik kulit secara signifikan.

Fenomena konduktivitas listrik pada kulit atau disebut juga dengan electrotermal adalah kemampuan tubuh manusia yang dapat memunculkan efek dan variasi listrik dari kulit.


Hasil penelitian

Ilustrasi Telinga
Ilustrasi Telinga [foto: urgentcare.aw]

Suara tidak menyenangkan itu juga ditangkap dalam frekuensi 2.000 dan 4.000 Hz, angka itu termasuk kuat pada jangkauan ucapan manusia.

Selain reaksi fisik, ada juga komponen psikologis yang kuat telah diidentifikasi dari peneltian tersebut. Meskipun sebagian partisipan telah diberitahu suara dan bunyi yang dihasilkan merupakan komponen lagu, tetap saja mereka merasa tak nyaman.

Bedasarkan temuan para peneliti, bentuk saluran telinga pada setiap orang juga dapat bertanggung jawab pada perbedaan reaksi fisik seseorang.

Jadi ketika kita mendengar suara gesekan kuku dalam papan tulis dihasilkan, suara tersebut akan semakin diperkuat saat masuk ke telinga dan menyebabkan efek menyakitkan yang dirasakan tubuh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya