Liputan6.com, Jakarta Berbicara mengenai masa depan memang tak akan ada habisnya. Apalagi berbicara mengenai pernikahan, sebuah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Membangun sebuah rumah tangga bukan hanya sekedar bermain peran ataupun terikat antar dua individu. Namun sebuah pernikahan memiliki arti lebih mendalam daripada itu.
Ya, karena sebuah pernikahan menyangkut suatu kesatuan yang luhur dalam berumah tangga. Bukan hanya sekedar menyatukan dua hati, dua individu, akan tetapi tujuan pernikahan ini yang harus dipahami oleh semua orang. Pernikahan bukan sebuah hal yang dianggap sepele, karena dalam sebuah pernikahan terdapat faqih pernikahan serta tujuan pernikahan itu sendiri.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Faqih pernikahan sendiri merupakan syarat-syarat dalam akad nikah. Di mana akad tersebut merupakan perjanjian dalam Islam mengenai kehidupan setelah menikah. Dalam Islam, telah ditambahkan bagaimana pedoman lengkap mengenai sebuah pernikahan. Mulai dari tujuan pernikahan, bagaimana menentukan pasangan yang baik, melakukan sebuah khitbah atau peminangan sampai bagaimana cara untuk mengedukasi anak pada sebuah pernikahan dalam Islam.
Meskipun kamu belum memiliki rencana terhadap sebuah pernikahan, ada baiknya kamu pun perlu mengetahui tujuan pernikahan itu sendiri. Hal ini dilakukan agar kamu tak akan salah arah dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Dan berikut beberapa tujuan pernikahan dalam Islam yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (17/1/2019).
Tujuan Pernikahan dalam Islam
1. Melaksanakan Sunnah Rasul
Tentu saja tujuan pernikahan yang utama ialah menjauhkan dari perbuatan maksiat. Namun sebagai seorang muslim tentu saja kita memiliki panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dan ada baiknya kita mengikuti apa yang dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah. Dan pernikahan merupakan salah satu sunnah dari Rasulullah.
2. Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia yang Asasi
Sangat dianjurkan bagi mereka yang telah mampu untuk menikah. Hal ini karena pernikahan merupakan fitrah manusia serta naluri kemanusiaan itu sendiri. Karena naluri manusia dipenuhi pula dengan hawa nafsu, maka lebih baik untuk dipenuhi dengan jalan yang baik dan benar yaitu melalui penikahan.
Apabila naluri tersebut tidak terpenuhi, maka dapat menjerumuskan seseorang kepada jalan yang diharamkan oleh Allah SWT yaitu berzina. Salah satu fitrah manusia ialah berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan, maka akan saling melengkapi, berbagi dan saling mengisi satu sama lain.
3. Penyempurna Agama
Dalam Islam, menikah merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan agama. Dengan menikah maka separuh agama telah terpenuhi. Jadi salah satu dari tujuan pernikahan ialah penyempurnakan agama yang belum terpenuhi agar semakin kuat seorang muslim dalam beribadah.
Rasullullah Shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda:"Apabila seorang hamba menikah maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya" (HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman).
Advertisement
Tujuan Pernikahan dalam Islam
4. Menguatkan Ibadah sebagai Benteng Kokoh Akhlaq Manusia
Dalam Islam, pernikahan merupakan hal yang mulia, karena pernikahan merupakan sebuah jalan yang paling bermanfaat dalam menjaga kehormatan diri serta terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
Hal ini pula sesuai dengan HR. Muslim No. 1.400 di mana Rasullullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya."
Dan sasaran utama dalam pernikahan dalam Islam ialah untuk menundukkan pandangan serta membentengi diri dari perbuatan keji dan kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang. Dalam Islam, sebuah pernikahan akan memelihara serta melindungi dari kerusakan serta kekacauan yang ada di masyarakat.
5. Memperoleh Ketenangan
Dalam Islam, sebuah pernikahan sangat dianjurkan karena tujuan pernikahan nantinya akan ada banyak manfaat yang didapat. Perasaan tenang dan tentram atau sakinah akan hadir selepas menikah.
Namun dalam sebuah pernikahan jangan hanya mengandalkan perasaan biologis serta syahwat saja, karena hal ini tidak akan sanggup untuk menumbuhkan ketenangan di dalam diri seseorang yang menikah.
6. Memperoleh Keturunan
Sesuai dengan Surat An Nahl Ayat 72, Allah SWT telah berfirman, yang artinya:"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau isteri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?"
Maka dapat dilihat tujuan pernikahan dalam Islam lainnya ialah untuk memperoleh keturunan. Tentunya dengan harapan keturunan yang diperoleh ialah keturunan yang sholeh dan sholehah, agar dapat membentuk generasi selanjutnya yang berkualitas.
7. Investasi di Akhirat
Anak yang diperoleh dari sebuah pernikahan tentunya sebagai investasi kedua orangtua di akhirat. Hal itu karena anak yang sholeh dan sholehah akan memberikan peluang bagi kedua orangtuanya untuk memperoleh surga di akhirat nanti. Berbekal segala ilmu dalam beragama yang diperoleh selama di dunia, bekal doa dari anak merupakan hal yang dapat diharapkan kelak.
Kriteria Pasangan Ideal dalam Islam
Dalam Islam pun ada ajaran bagaimana kriteria tentang calon pasangan ideal. Dan berikut kriteria mencari pasangan ideal dalam Islam:
1. Kafa'h menurut Islam
Pengaruh dari globalisasi, menjadikan masyarakat berubah ke era lebih modern dan juga materialisme. Tak sedikit pula yang selalu melibatkan bagaimana harta, kedudukan serta status sosial dari calon pasangan.
Namun dalam Islam, kesamaan atau kafa'ah ialah kesamaan, kesepadanan atau sederajat dalam hal pernikahan ialah mengenai tujuan pernikahan dan usaha untuk mendirikan sebuah rumah tangga serta pertimbangan mengenai agama juga harus diperhatikan. Dalam Islam kafa'ah diukur berdasarkan kualitas iman dan taqwa serta akhlaq seseorang. Bukan diatur dengan status sosial, kedudukan serta harta.
2. Sholeh atau Sholehah
Untuk membina sebuah rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah, tentunya kita perlu mencari pasangan yang sholeh dan sholehah. Dan sebagai tambahan Rasulullah menganjurkan untuk memilih seorang wanita yang subur (banyak keturunannya) dan juga penyayang agar dapat melahirkan generasi penerus umat.
Menikah bukan sebuah perlombaan, maka tak perlu untuk dipusingkan jika jodohmu belum menghampiri saat ini. Memperbaiki diri dan menambah ilmu juga perlu kamu lakukan agar siap dalam menghadapi rumah tangga nantinya. Tetap ingat apa tujuan pernikahan yang baik dalam Islam, agar dapat membentuk keluarga yang sholeh dan sholehah serta memiliki pengaruh bagi kaum muslim lainnya.
Â
Â
Reporter: Novita Ayuningtyas
Advertisement