Adwindo dan Masyarakat Gotong Royong dalam Pembangunan SMPN 1 Lewa

Liputan6.com, Jakarta Dalam mendukung kemajuan pendidikan di pulau Sumba khususnya kabupaten Sumba timur, Adwindo (Asosiasi Duta Wisata Indonesia) mengadakan rapat bersama masyarakat desa Tanarara, Kecamatan Lewa, pada Sabtu (2/2) di kantor desa Tanarara.

Pertemuan tersebut membahas kelanjutan pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama Paralel dari SMP NEGERI 1 Lewa yang telah di bangun atas bantuan yayasan Kitabisa.com. Dalam pertemuan tersebut turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur Yusuf Waluwanja SH.M.Si, Camat Lewa Drs. Banju Ndakumanung, serta Kepala SMP N 1 Lewa Melkianus Dju Rohi, S.Pd., MM.

Yusuf Waluwanja yang didampingi pengurus PGRI kabupaten Sumba Timur mengatakan, adik-adik dari LSM ini sudah membantu dengan penggalangan dana.

"Ini adalah fasilitas umum, dengan adanya sekolah ini maka akan ada perubahan khusus di Lewa dan Tanarara khususnya. Generasi kita harus maju, di sinilah kita diuji, bagaimana kita bersama-sama bergandengan tangan membangun pendidikan" ujarnya.

Sementara itu Drs. Banju Ndakumanung mengakui, untuk sementara waktu gedung sekolah yang telah di bangun belum memiliki lantai. Untuk itu, orang tua siswa dan tokoh masyarakat desa Tanarara bersama-sama akan menyelesaikan pembangunan gedung sekolah yang ada.

Berdasarkan hasil kesepakatan bersama masyarakat pekan depan akan dilaksanakan kerja bakti. Dengan harapan, kedepannya sekolah ini menjadi sekolah baru, paralel dengan sekolah di Lewa yang baru dibangun. Dirinya mengakui selain bantuan yang diberikan oleh Adwindo dan yayasan kitabisa.com, para orang tua murid juga turut memberikan sumbangan untuk pembangunan tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sementara itu, Delis Hambawali yang sering disapa Aldy Wali selaku pendiri Adwindo mengatakan hal utama yang mendorong dirinya bersama teman-teman muda sumba yang bergabung dalam kumpulan Adwindo tersebut untuk membantu membangun pendidikan di pulau Sumba yang selama ini masih jauh dari harapan.

"Banyak adik-adik kita di kampung-kampung yang seharusnya merasakan pendidikan dasar 9 tahun, namun ada satu contoh yakni sekolahnya jauh, maka banyak yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi lagi" ujarnya.

"Harapan saya kami saling bahu-membahu untuk membantu pendidikan adik-adik kita. Kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan masyarakat. Apa yang kami berikan bukan dari kelebihan namun dari kekurangan kami kaum muda untuk bersama masyarakat untuk saling bahu-membahu membangun sekolah" tambah Aldy.

Di akhir rapat, Adwindo kembali menyerah buku-buku baca untuk di pergunakan oleh guru dan siswa-siswi di SMP Tanarara.