Kumpulan Puisi Karya Fadli Zon, Paling Baru Berjudul 'Doa yang Ditukar'

Fadli Zon memang kerap menuangkan isi pikirannya lewat puisi.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 07 Feb 2019, 15:03 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 15:03 WIB
Fahri Hamzah dan Fadli Zon Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang
Wakil Ketua DPR Fadli Zon tersenyum kepada awak media usai menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta, Rabu (6/2). Fadli Zon dan Fahri mempertanyakan rencana pemindahan Ahmad Dhani ke Surabaya. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR periode 2014-2019, Fadli Zon memang selalu ramai menjadi perbincangan. Fadli yang menjadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia ini juga terkenal aktif mengomentari berbagai persoalan di dunia politik Tanah Air.

Bukan hanya menggunakan kata-kata biasa, Fadli Zon pun kerap mengomentari kinerja pemerintah saat ini. Komentar tersebut dituangkan dalam puisi.

Fadli sendiri adalah alumni Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sejak tahun 2014 dirinya aktif membuat puisi tentang perpolitikan di Indonesia.

 

Puisi Fadli Zon yang terbaru berjudul 'Doa yang Ditukar'

DOA YANG DITUKAR

doa sakral

seenaknya kau begal

disulam tambal

tak punya moral

agama diobral

 

doa sakral

kenapa kau tukar

direvisi sang bandar

dibisiki kacung makelar

skenario berantakan bubar

pertunjukan dagelan vulgar

 

doa yang ditukar

bukan doa otentik

produk rezim intrik

penuh cara-cara licik

kau Penguasa tengik

 

Ya Allah

dengarlah doa-doa kami

dari hati pasrah berserah

memohon pertolonganMu

kuatkanlah para pejuang istiqomah

di jalan amanah

 

Fadli Zon

Parung, Bogor, 3 Feb 2019

Kumpulan Puisi Fadli Zon

Mungkin untuk tidak sedikit orang-orang yang belum mengetahui puisi kontroversi Fadli Zon sebelumnya. Berikut kumpulan puisi karya milik Fadli Zon yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/2/2019).

1. Mau Saya Tabok Rasanya

Puisi berjudul 'Mau Saya Tabok Rasanya' ini dibuat Fadli Zon usai Presiden Jokowi mengatakan ingin menabok penyebar hoax PKI yang menyerangnya.

 

MAU SAYA TABOK RASANYA

 

Mau saya tabok rasanya

ketika kau enteng berdusta

soal dana gempa hingga esemka

 

Mau saya tabok rasanya

ketika kau seenaknya naikkan harga

menyusahkan jutaan rumah tangga

 

Mau saya tabok rasanya

ketika kau impor beras dan gula

petani hancur panen derita

 

Kini kau gadai lagi negara

ekonomi makin liar liberal buta

asing caplok semua bidang usaha

 

Mau saya tabok rasanya

agar kau lihat realita

bukan fatamorgana

 

Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Balikpapan, 24 Nopember 2018

 

2. Raisopopo

Fadli juga membuat puisi 'Raisopopo'.

 

RAISOPOPO

 

aku raisopopo

seperti wayang digerakkan dalang

cerita sejuta harapan

menjual mimpi tanpa kenyataan

berselimut citra fatamorgana

dan kau terkesima

 

aku raisopopo

menari di gendang tuan

melenggok tanpa tujuan

berjalan dari gang hingga comberan

menabuh genderang blusukan

kadang menumpang bus karatan

diantara banjir dan kemacetan

semua jadi liputan

menyihir dunia maya

dan kau terkesima

 

aku raisopopo

hanya bisa berkata rapopo

 

Fadli Zon, 16 April 2014

 

3. Sontoloyo

Puisi ini dibuat saat kata 'sontoloyo' yang dilontarkan Jokowi tengah ramai menjadi perbincangan.

 

SONTOLOYO!

 

kau bilang ekonomi meroket

padahal nyungsep meleset

sontoloyo!

 

kau bilang produksi beras berlimpah

tapi impor tidak kau cegah

sontoloyo!

 

kau bilang pengangguran turun

orang cari kerja makin berjibun

sontoloyo!

 

utang numpuk bertambah

rupiah anjlok melemah

harga-harga naik merambah

hidup rakyat makin susah

kau jamu tuan asing bermewah-mewah

 

rezim sontoloyo!

 

Fadli Zon, 25 Oktober 2018

 

4. Ada Genderuwo di Istana

Adanya puisi 'Ada Genderuwo di Istana' membuat Fadli Zon dilempari balasan puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Senayan' karangan Arsul Sani.

 

ADA GENDERUWO DI ISTANA

 

ada genderuwo di istana

tak semua orang bisa melihatnya

kecuali yang punya indra istimewa

 

makhluk halus rendah strata

menakuti penghuni rumah penguasa

berubah wujud kapan saja

menjelma manusia

ahli manipulasi

tipu sana tipu sini

 

ada genderuwo di istana

seram berewokan mukanya

kini sudah pandai berpolitik

lincah manuver strategi dan taktik

 

ada genderuwo di istana

menyebar horor ke pelosok negeri

meneror ibu pertiwi

 

Fadli Zon, 11 Nopember 2018

 

5. Kaos dan Sepeda

Puisi 'Kaos dan Sepeda' berisi sindiran Fadli kepada Jokowi yang kerap membagikan kaos dan sepeda. Puisi ini mempertanyakan kesejahteraan masyarakat yang akan semakin makmur dengan adanya pembagian kaos dan sepeda.

 

KAOS DAN SEPEDA

 

dimanakah kesejahteraan?

ketika ekonomi susah

lapangan kerja makin punah

kesenjangan kaya miskin mewabah

kau lempar kaos di jalanan

keluar dari mobil kebesaran

jas lengkap penuh pengawalan

kaos berhamburan jadi rebutan

inikah jalan menuju kemakmuran?

 

kemanakah kesejahteraan?

ketika utang terus bertambah

daya beli rakyat makin lemah

harga kebutuhan pokok meroket tajam

kau buat sepeda jadi hiburan

kuis pertanyaan asal-asalan

hadiah sepeda bertaburan

inikah jalan menuju kemakmuran?

 

seperti apakah kesejahteraan?

ketika kaos dan sepeda selalu ada dalam berita

dari soal ikan tongkol sampai Raisa

inilah cerita negara keempat terbesar di dunia

tak ada derita apalagi sengsara

karena dibunuh statistik angka-angka

dan media digenggam kuasa

 

aku bayangkan Bung Karno dan Bung Hatta

pikiran-pikiran besar merekat Indonesia

narasi menyatukan tanah pusaka

pidato dan tulisan heroik penuh makna

perdebatan menyelami substansi wacana

teladan kepemimpinan luar biasa

mereka tak bagi kaos dan sepeda

 

kaos dan sepeda

bukan sekadar tanda mata

ini ironi zaman penuh dagelan

menjadikan kita bahan lawakan

 

Fadli Zon, Yerevan, 3 Sep 2017

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya