Bukan Cuma Sakit Jantung, 7 Hal Ini Juga Sebabkan Rasa Nyeri di Dada

Banyak hal yang dapat menyebabkan nyeri dada dan tingkat keparahannya pun berbeda-beda.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 27 Agu 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 17:00 WIB
Waspada Penyakit di Balik Nyeri Dada
Waspada Penyakit di Balik Nyeri Dada

Liputan6.com, Jakarta - Hal pertama yang terpikirkan saat nyeri dada terjadi adalah serangan jantung. Serangan jantung yang terjadi dalam beberapa saat bisa mematikan dan terkadang tak ada waktu untuk mencari pertolongan.

Pada kenyataannya, banyak hal yang dapat menyebabkan nyeri dada dan tingkat keparahannya pun berbeda-beda. Namun apapun penyebabnya, diagnosis dini dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatannya.

Berikut ini 7 penyebab paling menyakitkan dari rasa nyeri di dada seperti dilansir dari Heartyaging.com.

1. Masalah kandung empedu atau pankreas

Terkadang sumber rasa sakit tidak harus tepat di sebelah jantung untuk menyebabkan ketidaknyamanan di dada. Masalah dengan kantong empedu atau pankreas juga dapat menyebabkan sakit perut yang menjalar ke dada.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Emboli paru

[Bintang] 5 Rasa Sakit yang Sebaiknya Jangan Kamu Obati Sendiri di Rumah
Nyeri lengan kiri dengan sakit di dada kiri bagian depan. (Via: tropicanaslim.com)

Emboli paru adalah ketika bekuan darah tersangkut di arteri paru-paru dan menghalangi aliran darah ke jaringan paru-paru. Penyebabnya biasanya karena periode diam yang lama seperti duduk di pesawat terbang atau selama istirahat di tempat tidur setelah operasi.

Ketika emboli paru besar atau terdiri dari beberapa gumpalan yang lebih kecil, itu bisa mencekik arteri dan berakibat fatal. Gumpalan yang menyebar ke paru-paru itu akan menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan batuk.

 


3. Paru-paru kolaps

Inilah Arti Dari Gejala Nyeri Dada Anda
Inilah Arti Dari Gejala Nyeri Dada Anda

Paru-paru yang kolaps atau pneumotoraks adalah ketika udara bocor antara paru-paru dan dinding dada, memberi tekanan pada paru-paru dan sebagian kolaps. Ketika ini terjadi, Anda masih bisa menghidup udara tapi paru-paru tidak akan mengembang sebanyak seharusnya.

Dalam kasus kecil, Anda mungkin tak menyadarinya. Kasus yang lebih parah bisa berakibat fatal.

Nyeri dada adalah gejala utama, tapi mungkin Anda melihat gejala kulit kebiru-biruan sebagai tanda kurangnya oksigen. Indikator lainnya adalah pernapasan dan detak jantung yang cepat serta batuk.

 


4. Perikarditis atau radang selaput dada

Beda Nyeri Dada karena Sakit Jantung dengan GERD
(Foto: www.drjeremybutts.com)

Ini adalah kondisi saat kantung yang mengelilingi jantung meradang. Rasa sakit yang ditimbulkan tajam dan memburuk saat Anda menarik napas atau berbaring.

Ini juga menyebabkan rasa sakit ketika bernapas, batuk, atau bersin. Anda juga akan mengalami sesak napas bahkan terkadang hingga demam.

 


5. Angina

3 Penyebab Nyeri Dada yang  Tak Ada Hubungannya dengan Jantung
3 Penyebab Nyeri Dada yang Tak Ada Hubungannya dengan Jantung

Pada dasarnya ini merupakan nyeri dada yang terjadi ketika aliran darah ke jantung buruk. Biasanya disebabkan oleh penumpukan plak di dinding bagian dalam arteri.

Rasa sakitnya akan mereda bila Anda istirahat. Tapi jika pola angina berubah atau rasa sakit datang tiba-tiba tanpa alasan, itu pertanda serangan jantung mungkin akan terjadi. Segeralah ke ruang gawat darurat.

6. Serangan jantung

Terjadi ketika aliran darah ke dan/atau dari jantung Anda tersumbat. Ini sering disebabkan oleh gumpalan darah atau penumpukan timbunan lemak. Ada perbedaan gejala pada pria dan wanita. Pada pria, sering terdapat sensasi meremas yang terasa di ketiak. Sementara pada wanita, perasaan seperti sesak dirasakan dan lelah.

 


7. Diseksi aorta

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Adalah suatu kondisi yang mematikan dan harus ditangani sedini mungkin. Dalam kebanyakan kasus, butuh operasi untuk penyelamatan.

Kondisi ini terjadi ketika lapisan dalam arteri utama menjauh dari jantung. Darah kemudian dipaksa berada di antara lapisan yan menyebabkan aorta pecah.

Kondisi ini sering ditimbulkan nyeri dada yang tiba-tiba yang meliputi sensasi robek. Gejala lainnya seperti gejala serangan jantung. Orang dengan riwayat tekanan darah tinggi lebih berisiko, serta mereka yang perokok dan wanita hamil.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya