Liputan6.com, Jakarta - Kreator film dokumenter Sexy Killers Dandhy Laksono ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian setelah ditangkap penyidik Kriminal Khusus Polda Metro Jaya di kediamannya di Pondok Gede, Bekasi.
Baca Juga
Advertisement
Dandhy Laksono diduga menyebar kebencian berbau suku, agama, ras, dan antargolongan. Dandhy ditangkap karena diduga melanggar Pasal 28 ayat (2), jo Pasal 45 A ayat (2) UU Nomor 8 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 14 dan Pasal 15 Nomor 1 tahun 1946 tentang hukum pidana.
Meski ditetapkan sebagai tersangka, polisi membebaskan jurnalis yang juga aktivis Dandhy Laksono setelah melakukan pemeriksaan selama sekitar 5 jam di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Kasus yang menjerat Dandhy itu dianggap tidak masuk akal oleh warganet, karena dinilai membatasi kebebasan siapapun dalam berekspresi dan menyuarakan pendapat. Kini Dandhy mendapatkan banyak dukungan dari warganet.
Pantauan tim Citizen6-Liputan6.com, warganet ramai-ramai menyampaikan dukungan mereka melalui beragam twit. Tidak lupa, warganet juga mencantumkan tagar #BebaskanDandhyLaksono sebagai seruan agar Dandhy Laksono lepas dari status tersangka UU ITE.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :
1. Negara Demokrasi ?
Indonesia adalah Negara Demokrasi, tapi kenapa bersuara masih saja dibatasi?
"Negara demokrasi"But, what is this?#BebaskanDandhy #BebaskanDandhyLaksono pic.twitter.com/zaLMShXfv7
— NAB (@nabilabasria_) September 26, 2019
Advertisement
2. Dandhy Laksono Tidak Sendiri
Twit dukungan untuk Dandhy Laksono dari warganet.
Bung, kau tak sendirian. Saya bersamamu. #bebaskandandhylaksono pic.twitter.com/2wSTGu6GsF
— Kian Jank Java (@RK_Kian) September 26, 2019
3. Kebenaran Dianggap Ancaman
Apakah kebenaran sudah menjelma menjadi sebuah ancaman?
Kalau kebenaran dianggap ancamankalau menyatakan pendapat dijawab penahanankekuasaan makin adigang adigung adigunamaka akan ada saatnya kita melihatkeruntuhan#BebaskanDandhyLaksono#BebaskanDandhy#SaveDandhy#SaveDandhyLaksono pic.twitter.com/BkD3LMQCci
— Anis Sholeh Ba'asyin (@AnisSholehB) September 26, 2019
Advertisement
4. Kembali Pada Negara yang Otoriter ?
Negara demokrasi atau negara yang otoriter ?
berpendapat ditangkap berdemo ditangkap, ini mau kembali ke rezim otoriter apa gimana? #BebaskanAnandaBadudu #BebaskanDandhyLaksono pic.twitter.com/JbxtLj1eOP
— R41nd4yzz (@mriandyzntr) September 26, 2019
Penulis:
Natania Longdong
Universitas Esa Unggul