Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang tentu kerap mencuci pakaian secara rutin. Tak sedikit yang mencuci dengan biasa, namun sebagian lagi lebih memilih menggunakan air hangat atau bahkan panas.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini lantaran mencuci pakaian dengan air panas dianggap lebih efektif membunuh kuman di pakaian.
Namun, hal ini nampaknya keliru. Pasalnya mencuci pakaian dengan air hangat tidak akan membuat semuanya jauh lebih bersih daripada dingin, dan yang terakhir lebih baik untuk lingkungan, dompet Anda, dan, dalam jangka panjang juga lemari pakaian Anda.
Meskipun air panas pernah menjadi pilihan terbaik untuk mencuci pakaian, selama dekade terakhir ini, sejumlah perusahaan telah mengembangkan teknologi deterjen baru yang dapat bekerja dengan baik di air dingin maupun di air hangat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mencuci dengan air dingin lebih baik
Deterjen bubuk biasanya masih membutuhkan air hangat untuk larut. Beberapa produsen mesin cuci juga mengeluarkan mesin yang sangat bergantung pada siklus air dingin.
Mencuci dengan air dingin juga lebih baik untuk pakaian Anda dalam beberapa cara. Beberapa jenis noda hanya akan hilang dengan air dingin.
Noda protein -- seperti darah dan keringat -- akan semakin mengeras jika Anda mencucinya dengan air hangat. Dan air hangat dapat menyebabkan pewarna luntur dan kain menyusut, sedangkan pakaian yang dicuci dengan air dingin akan tetap cerah dan menjaga ukuran serta bentuknya lebih lama.
Advertisement
Hemat energi dan uang
Air dingin juga merupakan pilihan yang lebih hijau atau ramah lingkungan. 90 persen penuh energi yang dibutuhkan untuk menyalakan mesin cuci Anda digunakan untuk memanaskan air, menurut Energy Star.
Mencuci cucian Anda dengan air dingin dapat mencegah ratusan pon emisi karbon dioksida setiap tahun. Dan saat Anda menghemat energi, Anda menghemat uang. Blogger keuangan Trent Hamm dari The Simple Dollar memperkirakan bahwa beralih ke pencucian air dingin dapat menghemat rata-rata keluarga lebih dari US$ 200 setahun.