Patut Dicoba, Lakukan 5 Cara Ini Agar Anak Tak Suka Berbohong

Berikut cara untuk meghindari anak Anda berbohong pada Anda.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 07 Okt 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 10:00 WIB
Empati
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/Ketut

Liputan6.com, Jakarta - Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Penting bagi orangtua untuk mengetahui karakter anak agar dapat mengerti cara yang tepat dalam mendidik mereka. 

Misalnya saja ketika Anda dihadapkan dengan anak yang suka berbohong. Menurutnya, menyembunyikan kebenaran bisa saja merupakan pilihan terbaik entah karena takut dimarahi atau takut akan konsekuensi yang diterima. 

Maka itu ada baiknya Anda menghindari melakukan tindak kekerasan atau menghakimi anak secara sepihak. Dengan begitu akan melatih anak Anda untuk mengatakan segala sesuatu dengan jujur. 

Selain itu masih ada cara lain yang bisa orangtua lakukan untuk menghentikan sikap berbohong yang kerap dilakukan anak Anda, melansir dari Timesofindia:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tanamkan Sikap 'Kejujuran adalah Kebijakan Terbaik'

Berkata Jujur dan Menepati Janji
Ilustrasi Orangtua dan Anak Credit: pexels.com/pixabay

Cara yang satu ini bisa dibilang adalah cara klasik yang masih berlaku sampai sekarang. Pepatah lama, 'kejujuran adalah kebijakan terbaik' memang benar adanya.

Sebagai orangtua, Anda memiliki tugas bagaimana pepatah kuno itu dapat tertanam pada buah hati. Tanamkan hal itu sebagai aturan yang berlaku di keluarga. Anda bisa memulainya dengan mempraktikkan hal-hal sederhana.

Misalnya seorang ayah makan bersama anaknya tanpa ditemani sang ibu. Sesampainya di rumah, ternyata istrinya telah menghidangkan makanan. Secara spontan, sang ibu bertanya alasan dia tidak memakan masakannya.

Anda bisa utarakan secara jujur meski awalnya sang istri tampak kecewa. Melihat itu, anak Anda mulai mecontohnya dan membiasakan diri bersikap jujur. 


Memberikan Contoh Lewat Cerita

Karakter
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Langkah ini bisa Anda mulai sejak dini, waktu yang tepat biasanya ketika hendak tidur. Anda bisa membacakan dongeng yang mengangkat nilai-nilai kejujuran, misalnya saja cerita tentang Pinokio.

Dari cerita sederhana tersebut menampilkan konsekuensi lewat hidung panjangnya akibat berbohong. Nilai kehidupan yang ditampilkan dalam buku cerita tersebut dapat dijadikan pegangan ketika bocah tersebut mulai beranjak dewasa.

Anak-anak biasanya membawa kebiasaan masa kecilnya yang bisa menjadi masalah bagi dirinya di kemudian hari. Tanpa disadari, anak mulai sadar betapa pentingnya bersikap jujur.


Meyakinkan Anak untuk Memberitahu Kebenaran

Akui Kesalahan dan Perbaiki
Ilustrasi Orangtua dan Anak Credit: pexels.com/Elly

Cara-cara yang menakutkan dan meninggalkan trauma bagi anak memungkinkan anak Anda cenderung memilih berbohong. Banyak anak yang berbohong karena mereka tahu konsekuensi yang menyakitkan akan diterimanya.

Sebagai orangtua Anda perlu memposisikan diri sebagai tempat yang nyaman untuk bercerita. Langkah awal yang dilakukan, Anda hanya perlu membuatnya percaya pada Anda dengan menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakiminya.

Dengan begitu, suasana menjadi tenang dan cocok untuk tempat berdiskusi dengan menyampaikan segala sesuatu tanpa Anda sendiri memintanya. 


Mencari Tahu Alasan di Balik Kebohongan

[Bintang] Ilustrasi Ibu dan Anak
Memberikan pendidikan seks pada anak bisa membuatnya terhindar dari pedofilia. Ini tahapan yang bisa diajarkan sesuai dengan usia. (Sumber Foto: lawteched.com)

Melihat gelagat anak Anda yang mulai mencurigakan dan cara bicaranya yang gagap bisa menjadi salah satu indikator buah hati Anda tengah membohongi Anda. Di sini naluri Anda sebagai orangtua mulai bekerja untuk menyelidiki apa yang terjadi pada anak Anda. 

Usahakan Anda menangani dengan tepat waktu sebelum anak Anda terbiasa lari terlalu jauh dari tanggung jawabnya. Alasan-alasan ini penting untuk menimbang konsekuensi yang diterima si anak nantinya. 


Mendiskusikan Konsekuensi dan Beri Peringatan

[Bintang] Ilustrasi Ibu dan Anak
Ketahui pentingnya pendidikan seks pada anak yang disampaikan dr Boyke. (Sumber Foto: Mamiverse)

Setelah Anda mengetahui alasan di balik kebohongan si anak, mulailah Anda coba untuk mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika ia terletak pada permasalahan itu.

Menyampaikan konsekuensi yang ditanggungnya bila kebohongan telah berangsur-angsur dilakukan seperti sanksi sosial dicap sebagai orang yang tidak jujur ​​sekaligus mencegah orang lain mempercayainya di masa depan.

Selain itu, Anda juga bisa memberi peringatan yang mencegahnya mengambil jalan pintas dengan berbohong. Jika masalahnya semakin serius, Anda juga dapat meminta bantuan profesional untuk menanamkan kejujuran pada anak Anda.

Penulis 

Ignatia Ivani 

Universitas Multimedia Nusantara 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya