Sholat Idul Adha Wajib atau Sunnah? Ketahui Hukumnya untuk Menyempurnakan Ibadah

Ketahui hukum sholat Idul Adha, apakah wajib atau sunnah, serta tata cara pelaksanaannya di sini.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 17 Apr 2025, 10:25 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 10:25 WIB
Sholat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar
Daging kurban dibagikan kepada masyarakat maupun karyawan YPI Al-Azhar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sholat Idul Adha adalah bagian penting dalam perayaan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya mengenai hukum pelaksanaan sholat ini, apakah wajib atau hanya sunnah? Mengetahui status hukumnya sangat penting agar setiap umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan pemahaman yang tepat.

Dalam Islam, hukum sholat Idul Adha dapat dipahami berdasarkan berbagai pandangan ulama. Beberapa ulama berpendapat bahwa sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, sementara yang lain menganggapnya sebagai fardu kifayah. Setiap pendapat ini memiliki dasar-dasar tertentu, dan pemahaman yang benar dapat memperkuat kesadaran dalam menjalani ibadah.

Sholat ini memiliki hukum sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Memahami hal ini akan membantu umat Islam mengetahui betapa besar nilai ibadah sholat Idul Adha dalam menyempurnakan perayaan hari raya.

Hukum Sholat Idul Adha: Sunnah Muakkadah atau Fardu Kifayah?

Sholat Idul Adha umumnya dianggap sebagai sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan yang sah. Pendapat ini didukung oleh sebagian besar ulama, termasuk Imam Malik dan Imam Syafi'i. Namun, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa sholat Idul Adha adalah fardu kifayah, yang berarti bahwa jika sebagian umat Islam telah melaksanakan, maka kewajiban ini dianggap terlaksana bagi komunitas.

Beberapa ulama juga berpendapat bahwa sholat Idul Adha bisa diwajibkan bagi setiap individu, terutama laki-laki, dan mereka yang meninggalkannya tanpa alasan yang sah dianggap berdosa. Pendapat ini lebih ditekankan oleh Imam Abu Hanifah dan riwayat dari Imam Ahmad. Pendapat ini didukung oleh hadits yang memerintahkan umat untuk melaksanakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Dengan memahami perbedaan pendapat ini, umat Islam diharapkan bisa mengambil langkah sesuai dengan ajaran yang diyakini, serta menghargai setiap pandangan yang ada dalam mazhab Islam.

Keutamaan Sholat Idul Adha dalam Islam

Sholat Idul Adha memiliki banyak keutamaan yang tidak hanya berdampak pada keberkahan hari raya, tetapi juga membawa pahala besar. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, "Tidak ada hari di mana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah." (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa setiap ibadah yang dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha, termasuk sholat, sangat dicintai oleh Allah SWT.

Selain itu, pelaksanaan sholat Idul Adha diharapkan dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah berlalu dan mendatangkan pahala berlipat. Puasa Arafah yang dilakukan sehari sebelumnya juga berfungsi sebagai penghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Dengan demikian, sholat Idul Adha menjadi bagian dari proses penyucian diri umat Islam menjelang perayaan kurban.

Keutamaan lainnya adalah bahwa sholat Idul Adha menjadi kesempatan untuk mempererat ikatan umat Islam, baik yang hadir di masjid maupun di lapangan terbuka. Sholat ini membawa pesan persatuan dan kesetaraan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Sholat Idul Adha

20150924-Salat Idul Adha di Jatinegara-Jakarta
Umat Muslim di kawasan Jatinegara dan sekitarnya melaksanakan sholat Idul Adha 1436 H, Jakarta, Kamis (24/9/2015). Ruas Jalan Jatinegara Barat disulap menjadi tempat pelaksanaan salat. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya

Pelaksanaan sholat Idul Adha dimulai saat terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah dan berakhir ketika matahari tergelincir ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Waktu yang utama untuk melaksanakan sholat adalah ketika matahari telah terbit setinggi satu tombak, yang menunjukkan waktu yang tepat untuk mengawali ibadah.

Sholat Idul Adha biasanya dilakukan di lapangan terbuka atau halaman masjid yang luas, dengan tujuan untuk menampung banyak jamaah. Ibadah ini harus dilakukan dengan berjamaah, karena dapat memperkuat rasa kebersamaan di kalangan umat Islam. Tidak hanya sholat, setelahnya juga akan ada khutbah yang disampaikan oleh imam atau khatib.

Penting untuk memperhatikan waktu dan tempat yang tepat agar sholat dapat dilaksanakan dengan sempurna dan memenuhi ketentuan yang ada dalam agama.

Tata Cara Sholat Idul Adha

tata cara sholat idul adha
tata cara sholat idul adha ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Sholat Idul Adha adalah ibadah yang sangat penting bagi umat Islam yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Berikut adalah langkah-langkah tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha yang perlu Anda ikuti untuk menjalankan ibadah dengan benar:

1. Niat Sholat Idul Adha

  • Sebelum memulai sholat, niatkan dengan hati bahwa Anda akan melaksanakan sholat sunnah Idul Adha.
  • Niat yang dianjurkan adalah:

“Ushalli sunnatan li’idil Adha rak’ataini (makmuman/imaman) lillahi ta’ala.”

(Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala.")

2. Takbiratul Ihram

  • Setelah niat, imam atau muadzin akan mengumandangkan takbiratul ihram untuk memulai sholat.
  • Semua jamaah mengikuti takbiratul ihram dengan mengangkat tangan dan memulai sholat.

3. Rakaat Pertama

  • Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah.
  • Kemudian lanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain (misalnya Surah Qaf atau Al-A'la) sesuai dengan sunnah.
  • Setelah itu, baca tujuh kali takbir selain takbiratul ihram dan takbir ruku’.
  • Takbirnya adalah: "Allahu Akbar" diucapkan setelah setiap kali takbir.

4. Rakaat Kedua

  • Setelah menyelesaikan rakaat pertama, lakukan ruku’ dan sujud sebagaimana biasanya.
  • Pada rakaat kedua, bacalah lima kali takbir selain takbir saat berdiri dari sujud dan takbir untuk ruku’.
  • Setelah takbir, lanjutkan dengan membaca Al-Fatihah dan surah lainnya sesuai dengan sunnah.

5. Khutbah Setelah Sholat

  • Setelah selesai melaksanakan dua rakaat, imam akan memberikan khutbah kepada jamaah.
  • Khutbah ini mengandung pesan-pesan keagamaan, pengajaran tentang pengorbanan Nabi Ibrahim, dan peringatan mengenai ketaatan kepada Allah SWT.

6. Perhatian pada Waktu Pelaksanaan

  • Sholat Idul Adha sebaiknya dilaksanakan setelah matahari terbit dan setinggi satu tombak.
  • Pastikan sholat dilakukan sebelum waktu Dzuhur, sesuai dengan waktu yang disyariatkan.

7. Tata Cara Berdoa dan Berdzikir

  • Selama pelaksanaan sholat, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa, terutama setelah setiap takbir.
  • Umat disarankan untuk membaca dzikir seperti:

“Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar.”

 

Pertanyaan Seputar Sholat Idul Adha

1. Apakah sholat Idul Adha wajib?

Sholat Idul Adha memiliki hukum sunnah muakkadah menurut sebagian besar ulama, namun beberapa ulama berpendapat bahwa sholat ini adalah fardu kifayah atau bahkan fardu ain bagi setiap Muslim yang mampu.

2. Bagaimana cara melaksanakan sholat Idul Adha?

Sholat Idul Adha dilaksanakan dengan dua rakaat, dimana rakaat pertama dibaca tujuh takbir, dan rakaat kedua lima takbir. Setelah sholat, diikuti dengan khutbah yang berisi pesan-pesan agama.

3. Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Idul Adha?

Sholat Idul Adha sebaiknya dilaksanakan setelah matahari terbit dan setinggi satu tombak, dan berakhir saat matahari mulai tergelincir (masuk waktu Dzuhur).

 

 

 

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya