Tata Cara Sholat Istikharah Disertai Doa, Hapus Keraguan Saat Hadapi Pilihan Berat

Dengan sholat istikharah, setiap umat Islam diharapkan mampu menentukan pilihan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Mar 2022, 17:07 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 17:07 WIB
FOTO: Memperbanyak Ibadah Selama Ramadhan di Masjid Kubah Emas
Umat muslim sholat di Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Jumat (16/4/2021). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan umat muslim untuk memperbanyak amalan dan ibadah di antaranya sholat sunah, zikir, dan tadarus Alquran. (merdeka.com/ Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh umat muslim di dunia yang telah baligh tentu wajib melaksanakan ibadah sholat. Sholat bahkan dikatakan sebagai tiang agama Islam. Pasalnya sholat adalah amalan yang akan dihisab pertama kali ketika umat muslim meninggal dunia. 

Namun selain sholat wajib, ada banyak sholat sunah yang bisa dilakukan oleh umat muslim. Seperti Sholat istikharah, misalnya. Sholat ini penting dilakukan bagi setiap muslim maupun muslimat yang sedang berada dalam keraguan menentukan pilihan.

Sholat istikharah merupakan salah satu sholat sunah yang bertujuan untuk memohon petunjuk Allah SWT. Terutama, ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan berat dan meragukan.

Sholat sunah istikharah memohon agar Allah SWT memberi petunjuk atas pilihan terbaik dari dua pilihan atau menghilangkan keraguan hati dalam memilih di antara beberapa pilihan agar tidak menyesal di kemudian hari. 

Sholat ini dapat dikerjakan kapan saja. Mengutip buku Panduan Pintar Shalat Sunah: Meraih Pertolongan Allah dengan Shalat karya Ust. Zezen Zainal Alim, solat istikharah bisa dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam. Namun, lebih utama jika dilakukan pada malam hari, sebagaimana sholat tahajud, pada sepertiga malam terakhir. 

Waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan sholat ini adalah di luar waktu makruh untuk mengerjakan sholat. 

Panduan sholat istikharah hampir sama dengan sholat pada umumnya. Hal membedakan cara sholat istikharah dengan sholat sunah lain adalah niat dan bacaan surat pendek yang diutamakan. 

Usai mengerjakan sholat istikharah, dianjurkan untuk membaca wirid berkut ini: 

  • Istighfar 100 kali
  • Sholawat 100 kali
  • Kalimat Thayyibah 100 kali

Banyak orang mencoba mempelajari tata cara sholat istikharah. Terutama, demi menghilangkan keraguan akan pilihannya.

Panduan sholat istikharah juga telah diajarkan langsung oleh Rasulullah atau Nabi Muhammad SAW.  Diriwayatkan, muslim yang mengalami kesusahan dan tidak menemukan solusinya, maka Rasulullah menyuruh untuk melakukan sholat dua rakaat. 

Sperti dituturkan Said, ada hadits dari Rasulullah mengenai istikharah: 

"Di antara kebahagiaan anak Adam adalah merelakan atas yang diputuskan oleh Allah, dan di antara kesedihan anak Adam adalah meninggalkan dalam beristikharah kepada Allah (memohon kebaikan), dan di antara penderitaan anak Adam adalah ia membenci atas segala yang diberikan oleh Allah."

Simak ulasan tata cara sholat istikharah yag dihimpun dari berbagai sumber:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keutamaan

Keutamaan Sholat Taubat
Ilustrasi Sholat Taubat Credit: pexels.com/AbdullahGhatasheh

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kami cara mengerjakan sholat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami Surat Alquran.

Rasulullah bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan salat dua rakaat selain sholat fardu" (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)

Sholat istikharah adalah sholat sunah 2 rakaat yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menentukan pilihan yang mendesak. Sebelumnya, masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan menggunakan azlam (undian). Namun Allah melarang cara tersebut dan menggantinya dengan sholat istikharah setelah mengangkat Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah.

Setelah sholat istikharah, biasanya akan timbul rasa tenang dan mantap di hati untuk menentukan pilihan yang ada. Petunjuk yang didapat dari istikharah dapat berupa mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Istikharah dapat dilakukan dua atau tiga kali jika dirasa hati masih ada keraguan.

Niat

Ilustrasi Sholat, Ibadah
Ilustrasi Sholat, Ibadah (Photo created by rawpixel.com on freepik)

Seperti sholat pada umumnya, sholat istikharah diawali dengan membaca niat yang dapat diucapkan dalam hati. Berikut niat sholat istikharah:

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Ussholli sunnatan istikhoroti rak’ataini lillahi ta’ala.

Artinya,

Saya berniat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala

Tata Cara

Tata Cara Sholat Jamak
Tata Cara Sholat Jamak (Sumber: Pixabay)

Dilansir dari Dream, Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq menjelaskan, sholat istikharah boleh berupa sholat sunah apa saja. Baik sholat sunah rawatib, sholat sunah tahiyatul masjid, maupun sholat sunah lainnya.

Menurut Syaikh Wahbah disunnahkan membaca surat Al Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu membaca surat Al Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua.

Berikut tata cara sholat istikharah:

1. Niat

2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Kafirun

5. Ruku’ dengan tuma’ninah

6. I’tidal dengan tuma’ninah

7. Sujud dengan tuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah

12. Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19. Salam

Doa

Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat istikharah. Berikut doanya:

"Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub."

"Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi."

"Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.

Artinya,

"Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Mahatahu sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara yang gaib."

"Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (menyebutkan persoalannya) adalah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya."

"Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini adalah buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya