5 Alasan Mengapa Anda Perlu Puasa Media Sosial

Menggunakan media sosial secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan Anda.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2021, 16:03 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 16:03 WIB
media sosial
ilustrasi smartphone sosial media/Photo by Lisa Fotios from Pexels

Liputan6.com, Jakarta- Saat ini, media sosial menjadi bagian yang penting bagi masyarakat. Nyaris semua kalangan menggunakan media sosial untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan kerabatnya.

Bahkan saat ini kita hampir tidak bisa lepas dari media sosial. Kemanapun kita pergi keluar bersama teman, kita pasti mengunggah foto ke akun media sosial kita. Selain itu, media sosial juga bisa menyita waktu kita bersama keluarga.

Melansir dari Bustle, Selasa (31/8/2021), para peneliti dan psikolog juga mencatat bahwa media sosial memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan mental. Namun, dengan berhenti atau istirahat menggunakan media sosial selama sebulan dapat bermanfaat bagi psikologis Anda. 

Meskipun Anda tidak terlalu sering menggunakan media sosial, namun ketergantungan pada media sosial yang berlebihan dapat merusak Anda. Psikolog klinis Dr. Josh Klapow PhD menjelaskan jika penggunaan media sosial mendominasi aktivitas sehari-hari tidaklah baik dan ini saatnya untuk berhenti sejenak.

Nah, ada beberapa alasan mengapa Anda perlu puasa media sosial. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya.


1. Membuat Anda lebih fokus pada orang lain daripada diri sendiri

Menyakiti Diri Sendiri
Ilustrasi Bermain Ponsel Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Masalah utama dari penggunaan media sosial adalah Anda sering dipenuhi dengan pencapaian orang lain, seperti seseorang yang mengunggah foto kelulusannya, atau seseorang yang memiliki barang baru.

Hal tersebut secara tidak langsung membuat kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Alih-alih membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, lebih baik kita fokus mengejar tujuan pribadi kita sendiri.

Dilansir dari Elitedaily, Selasa (31/8/2021), sebuah penelitian menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan waktunya di media sosial melaporkan sering merasa kecemasan yang meningkat dan harga diri yang rendah. Masalah ini bisa juga disebut sebagai Social Media Anxiety Disorder. 


2. Menyebabkan kebahagiaan Anda bergantung pada orang lain

ponsel
ilustrasi mengecek handphone/Photo by Porapak Apichodilok from Pexels

Menggunakan media sosial yang berlebihan cukup berbahaya karena dapat membuat sebagian orang dengan mudah terjebak dalam pola pikir mencari validasi dari orang lain.

Kebahagian seseorang tentunya harus bergantung pada situasi yang Anda nikmati bukan apa yang dipikirkan oleh orang lain. 

Banyak individu menggunakan media sosial terlalu berlebihan dan terbiasa dengan menerima kesenangan atau perhatian dari jumlah “likes” pada unggahan foto mereka. Hal tersebut menjadi kecanduan yang harus mereka puaskan. 


3. Mengalihkan perhatian Anda

Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor
Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor. (Photo by Brooke Cagle on Unsplash)

Media sosial seringkali menghalangi perhatian kita untuk memperhatikan situasi atau keadaan yang sebenarnya terjadi.

Contohnya, seseorang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain media sosial mereka ketika sedang kumpul bersama teman atau keluarga mereka. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang menjadi kurang menghargai momen kebersamaan. 


4. Puasa media sosial tingkatkan kesehatan mental Anda

Ilustrasi Kesehatan Mental
Ilustrasi kesehatan mental (Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay)

Beristirahat sejenak selama satu bulan dari media sosial tentunya memiliki manfaat psikologis bagi Anda.

Seseorang yang beristirahat dari media sosial dapat merasa lebih bahagia dan tidak merasa terlalu cemas. Berhenti dari media sosial mungkin membuat Anda merasa lebih baik meskipun tidak menyembuhkan psikologis Anda sepenuhnya. 

Sebuah penelitian menunjukkan media sosial seperti Facebook memiliki dampak terhadap kebahagian seseorang. Penelitian tersebut menunjukkan jika seseorang berhenti dari Facebook bisa membuat seseorang lebih bahagia.


5. Mengganggu privasi Anda

[Fimela] Ilustrasi privasi
Ilustrasi provasi di Media Sosial | unsplash.com/@benji3pr

Ketika seseorang bermain media sosial terlalu berlebihan, mereka cenderung mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi ke dalam media sosial mereka. Bagi segelintir individu, mereka tidak dapat membatasi hal apa yang perlu dan tidak perlu untuk di sharing ke publik. 

Penting bagi kita untuk mempertanyakan apakah sesuatu perlu diunggah atau aman untuk diunggah, ketika ingin mengungkapkan banyak informasi mengenai kehidupan Anda ke publik melalui media sosial. 

Berhenti dari media sosial dapat menjadi batasan paling sehat yang Anda terapkan untuk diri Anda. Tentunya hal ini merupakan bentuk perawatan diri yang paling utama.


Tanda-tanda Anda perlu istirahat dari media sosial

Dampak dari Adanya Buzzer di Media Sosial
Ilustrasi Aktivitas Buzzer di Media Sosial Credit: pexels.com/pixabay

Melansir dari Forbes, ada beberapa tanda dari Larissa May yang menunjukkan Anda perlu berhenti sejenak dari media sosial:

1. Ketika Anda merasakan dorongan fisik untuk berada di media sosial.

2. Anda merasa cemas karena tidak mengakses media sosial.

3. Anda merasa rendah dan tidak layak setelah scrolling timeline media sosial Anda.

4. Dalam sehari, Anda menghabiskan lebih dari dua jam di media sosial.

5. Anda menghabiskan banyak waktu di media sosial untuk berkomunikasi dengan orang lain.

 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya