Subvarian Omicron BA.2 Dilaporkan Memiliki Dua gejala Baru

Ada dua gejala tambahan dari BA.2 yaitu pusing dan kelelahan.

oleh Camelia diperbarui 01 Mar 2022, 12:13 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 12:04 WIB
Ilustrasi Omicron (Arfandi/Liputan6.com)
Ilustrasi Omicron (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Varian BA.2 COVID-19, subvarian dari omicron, dapat menunjukkan gejala yang berbeda dari strain aslinya, menurut sebuah studi. KREM 2 News melaporkan pejabat kesehatan melihat dua gejala tambahan dari BA.2 yaitu pusing dan kelelahan. 

Gejalanya datang bersamaan dengan yang dilaporkan oleh pasien omicron seperti bersin, batuk dan sakit tenggorokan, serta gejala seperti pilek lainnya. BA.2 dikenal sebagai “omicron siluman”  karena kemampuannya untuk menghindari beberapa tes dan diyakini sekitar 30% lebih mudah menular daripada varian aslinya tetapi tampaknya tidak lebih parah.

BA.2 telah digadang-gadang jadi biang kerok atas peningkatan jumlah kasus secara internasional tetapi tidak tersebar luas di AS meskipun dilaporkan di seluruh 50 negara bagian.

Di AS, BA.2 menyebabkan sekitar 4% kasus COVID yang berakhir 19 Februari. Dan menurut laporan terinfeksi BA.2 setelah terinfeksi dari galur omicron asli (juga dikenal sebagai BA.1) adalah mungkin. Namun penelitian menunjukkan awal infeksi omicron tampaknya memberikan perlindungan yang kuat.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


CDC rekomendasikan vaksin

Bersiap, Booster Vaksin Covid-19 Mulai Diberikan Januari 2022
Cegah Covid-19 varian Omicron, vaksin booster akan diberikan pada Januari 2022. (pexels/maksim goncarenok).

Pusat Pengendalian Penyakit atau CDC terus merekomendasikan vaksinasi sebagai alat terbaik untuk memerangi COVID-19 dan variannya. Vaksinasi tersedia untuk mereka yang berusia 5 tahun ke atas dengan booster untuk orang berusia 12 tahun ke atas.

Dilansir dari laman resmi CDC, CDC telah berkolaborasi dengan kesehatan masyarakat global dan mitra industri untuk mempelajari tentang Omicron. Mereka masih mempelajari seberapa mudahn penyebarannya, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan seberapa baik vaksin dan obat yang tersedia bekerja melawannya.


Lebih mudah menyebar

Kemenkes Ungkap Varian Omicron Hasil Kombinasi Mutasi Delta, Alpha, Beta, Gamma
Kemenkes Ungkap Varian Omicron Hasil Kombinasi Mutasi Delta, Alpha, Beta, Gamma (Pexels/annashvets).

Varian Omicron dikatakan lebih mudah menyebar daripada virus asli penyebab COVID-19 dan varian Delta. CDC mengungkapkan bahwa siapapun dengan infeksi Omicron dapat menyebarkan virus ke orang lain, bahkan jika mereka divaksinasi atau tidak memiliki gejala.


Seberapa parah?

Omicron
Omicron (sumber: Freepik)

Infeksi Omicron umumnya menyebabkan penyakit yang kurang parah dibandingkan infeksi dengan varian sebelumnya. Data awal menunjukkan bahwa Omicron dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan, meskipun beberapa orang mungkin masih memiliki penyakit yang parah, memerlukan rawat inap, dan dapat meninggal karena infeksi varian ini. 

Bahkan jika hanya sebagian kecil orang dengan infeksi Omicron yang memerlukan rawat inap, volume kasus yang besar dapat membanjiri sistem perawatan kesehatan, itulah sebabnya penting untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri Anda sendiri.


Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya