Perjuangan Kartini Muda dari Buruh Pabrik Kini Sukses Mengubah Hidup Keluarganya

Namun sosok Kartini kali ini adalah gadis berusia 20 tahun yang berjuang membantu perekonomian keluarga dan berhasil menjadi konten kreator.

oleh Fachri pada 09 Nov 2022, 09:15 WIB
Diperbarui 09 Nov 2022, 09:25 WIB
Berawal dari Penghasilan Sebagai Content Creator, Anak Tukang Becak Kini Bisa Beli Rumah Sendiri
Foto dok. pribadi Kartini

Liputan6.com, Jakarta Kartini muda. Jika mendengar dua kata tersebut kamu mungkin akan ingat pada sosok pahlawan RA Kartini yang berjuang memajukan perempuan pribumi. 

Namun sosok Kartini kali ini adalah gadis berusia 20 tahun yang berjuang membantu perekonomian keluarga dan berhasil menjadi konten kreator. Ya, Kartini mengaku, di usia 19 tahun, dia memutuskan merantau dari Banjarnegara, Jawa Tengah dan merantau ke Ibu Kota Jakarta. 

Ayah Kartini adalah seorang penarik becak. Meski sendirian mengadu nasib di Jakarta dan dengan tekad yang bulat membantu keluarga, Kartini pun bekerja sebagai buruh pabrik. 

Akan tetapi, upah yang diterima sebagai buruh pabrik belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan membantu keluarganya di kampung halaman. Kartini pun terus mendorong diri untuk mencari pekerjaan sampingan agar dapat meringankan beban orang tuanya di kampung. Salah satunya cara yang ditempuh dengan menjual produk skincare. 

Namun, lagi-lagi hasilnya tidak seberapa dan Kartini pun jadi tidak punya waktu istirahat. Impiannya untuk membiayai keluarga belum kunjung berhasil. Bukan Kartini namanya, jika dia tak pantang menyerah.

Berhasil Renovasi Rumah Orang Tua, Inilah Perjuangan Hidup Kartini yang Kini Menjadi Content Creator
(c) Kartini

Dia pun mencoba cara lain, yaitu bergabung dengan Shopee Affiliates Program. Ketika bergabung menjadi Shopee Affiliates Program, Kartini mulai membuat sejumlah konten rekomendasi fashion di media sosial, memasukkan link produk yang direkomendasikannya, kemudian mendapatkan komisi dari setiap pembelian yang dilakukan dari link tersebut. 

Menurutnya kala itu, bekerja sebagai seorang affiliate memang membutuhkan waktu, pikiran, dan juga kesabaran yang sangat tinggi untuk membuat sebuah konten. Apalagi, bidang pekerjaan ini sangat baru baginya.

Namun karena tekad dan semangat yang dimiliki Kartini sangat kuat, hasil yang diharapkan pun tercapai. Siapa sangka, penghasilan dari kerja kerasnya sebagai seorang affiliate melebihi ekspektasinya. 

Penghasilan pertama yang didapatkan Kartini hampir setara dengan gaji pokok bulanannya sebagai karyawan pabrik, tentunya dengan waktu kerja yang lebih fleksibel. Setelah setahun bergabung sebagai seorang Shopee affiliate, setiap bulannya, Kartini mampu memiliki penghasilan puluhan kali lipat lebih besar dari pekerjaannya dulu.

Kartini.
Kartini saat menjadi buruh pabrik dan Kartini saat ini/Istimewa

Dengan bergabung menjadi Shopee affiliate, Kartini berhasil mewujudkan harapannya untuk menjadi tulang punggung keluarga. Tak hanya membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya, Kartini juga sudah merenovasi rumah orang tua di kampung halaman dengan penghasilannya dari Shopee Affiliates Program.

"Setelah satu tahun fokus menjadi Shopee affiliate, sudah banyak sekali dampak positif yang aku rasakan, termasuk merenovasi rumah orangtua di kampung halaman. Penghasilanku kini juga memungkinkan aku untuk menabung demi masa depan. Tapi sepertinya manfaat yang paling berarti bagiku adalah jadwal bekerja yang sangat fleksibel sehingga aku bisa mengatur jadwal sendiri dan dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga," ujar Kartini.

Tidak hanya secara material, Kartini juga menemukan kegemarannya di bidang fashion seiring bekerja sebagai seorang affiliate. Kartini menyatakan, dengan bergabung bersama Shopee Affiliates Program, dia dapat merintis bisnisnya sendiri yang fokus menjual produk fashion. 

Dari penghasilannya sebagai affiliates dimanfaatkan untuk membangun bisnis fashion bersama ibunya.

 

(*) 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya