Unik, Teknologi Ini dapat Deteksi Penyakit via Air Mata

iTEARS merupakan teknologi yang dapat mendiagnosa penyakit yang berkaitan dengan mata melalui air mata

oleh Hani Safanja diperbarui 11 Nov 2022, 13:15 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi mata (pixabay)
Ilustrasi mata (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tampaknya manusia tak habis-habisnya memiliki penemuan baru yang direalisasikan. Kali ini, penemuan baru datang dari gabungan antara dunia medis dengan teknologi.

Penemuan ini bernama iTEARS. Ide iTEARS berasal dari penelitian asal Inggris dan Tiongkok yang telah mengembangkan teknik baru untuk mendiagnosis penyakit mata secara cepat dan akurat.

Cara kerja alat ini berupa mendeteksi biomolekuler yang terkandung di dalam air mata pasien. Teknologi ini dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh Luke Lee di Harvard Medical School dan Fei Liu di Wenzhou Medical University. 

Mengutip Physics World, Jumat (11/11/2022), sistem iTEARS menggunakan membran nanopori untuk mengisolasi biomolekul yang terbungkus dari kotoran, sehingga jauh lebih mudah dipelajari dan diklasifikasikan.

Dalam mengembangkannya, tentu terdapat tantangan yang menyertai para peneliti dalam melakukan studi. Adapun tantangan utama yang dihadapi oleh studi klinis saat ini adalah kebutuhan untuk mendiagnosis penyakit dengan cara yang tidak invasif.

Cara mendeteksinya diketahui dari dalam eksosom, yakni struktur yang dilepaskan dari hampir semua jenis sel hidup, di mana biomolekul kompleks, termasuk protein, lipid dan asam nukleat, terbungkus dalam lapisan membran sel.

Dengan mempelajari eksosom ini, para dokter dapat mengidentifikasi proses biologis yang terkait dengan penyakit tertentu, tanpa perlu metode yang lebih mengganggu.

Mengapa Air Mata?

Ilustrasi Mata
Ilustrasi Mata (Image by Tobias Dahlberg from Pixabay)

Mendiagnosis penyakit sering kali bergantung pada penilaian gejala pasien, yang bisa jadi tidak dapat diamati pada tahap awal.

Mengidentifikasi petunjuk molekuler dalam sampel dari pasien, seperti protein atau gen spesifik dari struktur vesikular yang disebut eksosom, dapat meningkatkan akurasi diagnosis.

Tetapi, metode saat ini untuk mengisolasi eksosom dari sampel-sampel ini memerlukan langkah pemrosesan yang panjang dan rumit atau volume sampel yang besar.

Dengan demikian, air mata sangat cocok untuk pengumpulan sampel karena cairan dapat dikumpulkan dengan cepat dan praktis, meskipun hanya sejumlah kecil yang dapat 'dipanen' pada satu waktu.

Cara Kerja iTEARS

ExosomeRNA
Cara Kerja iTEARS (Dok:ExosomeRNA)

Tim penelitian memodifikasi sistem asli mereka untuk menangani volume air mata yang rendah. Sistem baru, yang disebut Incorporated Tear Exosomes Analysis via Rapid-isolation System (iTEARS), memisahkan eksosom hanya dalam waktu 5 menit dengan menyaring larutan air mata.

Para peneliti kemudian berhasil membedakan antara kontrol yang sehat dan pasien dengan berbagai jenis penyakit mata kering berdasarkan penilaian dari larutan air mata.

Demikian pula, iTEARS memungkinkan para peneliti untuk mengamati perkembangan kondisi pasien yang memiliki penyakit mata dan mereka yang tidak.

Tim peneliti mengatakan bahwa pekerjaan ini dapat mengarah pada diagnosis molekul yang lebih sensitif, lebih cepat, dan praktis hanya dengan menggunakan air mata.

Teknologi Lain yang deteksi Penyakit dengan Cepat

Teknologi Lab On a Chip
Teknologi Lab On a Chip (Dok: John Hopkins Institute)

Bukan rahasia lagi bahwa waktu merupakan variabel penting untuk mengobati penyakit secara efektif. Semakin dini penyakit didiagnosis, semakin dini pula pengobatan dapat dimulai.

Tidak hanya air mata, terdapat juga teknologi lain yang dapat mendeteksi penyakit dengan mudah untuk menghindari keterlambatan dan efek serius pada pasien.

Mengutip dari John Hopkins Institute, para peneliti dari institusi ini sedang berupaya untuk mengembangkan teknologi dan alat baru yang dapat dengan cepat mendiagnosis dan mengobati penyakit.

Teknologi ini dikembangkan dengan menggunakan perangkat yang meniru struktur dan fungsi jaringan tubuh, yang dikenal sebagai lab-on-a-chip.

Teknologi lab-on-a-chip memungkinkan para peneliti untuk memahami proses penyakit dengan lebih baik, serta pra-skrining obat potensial. Mereka juga menciptakan perangkat yang bekerja dengan smartphone untuk mendiagnosis penyakit di klinik atau di samping tempat tidur hanya dengan satu tetesan sampel.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya