Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai istilah yang digunakan untuk menggantikan istilah self-control atau kontrol diri, misalnya seperti disiplin, tekad, ketabahan, kegigihan, atau kemauan keras. Istilah ini sering kali kita dengar dihubung-hubungkan dengan perilaku impulsif seseorang.
Khususnya soal impulsive buying, kontrol diri turut berperan untuk menahan godaan dan mendisiplinkan diri untuk membeli barang-barang penting dibandingkan membeli barang yang hanya akan disesali di kemudian hari.
Mengutip situs Very Well Mind (12/12/2022), self-control atau pengendalian diri merupakan kemampuan untuk mengatur dan mengubah respons seseorang untuk menghindari perilaku yang tidak diinginkan, dengan meningkatkan perilaku yang diinginkan, dan mencapai tujuan jangka panjang. Studi di 2011 menunjukkan, memiliki kontrol diri bisa menjadi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan.
Advertisement
Ada pun penelitian lain yang mengungkapkan kalau pengendalian diri merupakan sesuatu yang sudah terkandung dalam genetik seseorang. Namun, hal ini ternyata juga termasuk sebagai keterampilan yang dapat diperkuat dengan latihan yang cukup.
Pengendalian diri adalah salah satu aspek dari fungsi eksekutif, suatu kemampuan yang membantu orang untuk membuat rencana, memantau, dan mencapai tujuan mereka. Orang dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD) sering kali memiliki karakteristik yang membuat mereka mengalami masalah dengan fungsi eksekutif ini.
Para psikolog dalam Very Well Mind (12/12/2022), mendefinisikan pengendalian diri sebagai kemampuan untuk mengendalikan perilaku untuk menghindari godaan dan mencapai tujuan, kemampuan untuk menunda gratifikasi dan menahan perilaku atau dorongan yang tidak diinginkan, dan sumber daya terbatas yang dapat habis.
Self-control dapat diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan kita. Tidak hanya soal menahan untuk tidak membeli barang yang tidak diperlukan, hal ini juga bisa dalam bentuk menghindari memegang ponsel saat sedang bekerja untuk mencegah gangguan, serta mengontrol respons emosional ketika seseorang melakukan sesuatu yang membuat kita kesal.
Tiga Tipe Self-Control
Terdapat tiga tipe utama dari pengendalian diri, di antaranya adalah kontrol impuls (impulse control), kontrol emosional (emotional control), dan kontrol gerakan (movement control).
Kontrol impuls mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengelola dorongan dan impuls. Oran yang mengalami kesulitan dalam mengontrol impuls mereka sering kali bertindak lebih dahulu sebelum memikirkan konsekuensi dari tindakannya. Impulsive buying termasuk sebagai isu tipe pengendalian diri ini.
Kontrol emosional berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengatur respons emosional. Jadi, ketika seseorang mengalami masalah mengendalikan emosi mereka, mereka dapat menunjukkan reaksi yang berlebihan, mengalami suasana hati buruk yang bertahan lama, dan kewalahan dengan intensitas perasaan mereka.
Sementara untuk kontrol gerakan merupakan kemampuan seseorang mengontrol bagaimana dan kapan tubuh mereka bergerak. Mereka yang mengalami masalah dalam mengendalikan gerakan tubuhnya mungkin sedang mengalami kegelisahan dan merasa sulit untuk tetap diam.
Advertisement
Self-Control Penting untuk Mengatur Perilaku yang Sehat
Pengendalian diri penting untuk mempertahankan perilaku yang sehat. Ini membuat seseorang yang memiliki pengendalian diri yang baik bisa mengatur apa yang ia makan, seberapa sering mereka berolahraga, dan memperhatikan jadwal tidur sehingga tetap konsisten. Semua rutinitas ini dipengaruhi oleh tingkat pengendalian diri kita.
Di samping kontrol perilaku sehat, para peneliti telah menemukan bahwa pengendalian diri dapat memiliki sejumlah pengaruh potensial pada kesehatan dan kesejahteraan.
Satu studi longitudinal pada tahun 2011 menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki kontrol diri yang kuat saat mereka masih kecil cenderung tidak memiliki gangguan kesehatan seperti obstruksi aliran udara, peradangan yang meningkat, kelainan metabolisme, penyakit periodontal, penyakit menular seksual, dan ketergantungan terhadap zat adiktif.
Efek Samping Self-Control
Kesehatan fisik yang baik menjadi salah satu penyebab mengapa semua orang membutuhkan kemampuan pengendalian diri. Akan tetapi, di sisi lain ada juga peneliti yang mengungkapkan kalau pengendalian diri juga dapat berdampak terhadap tekad yang dimiliki seseorang.
Saat seseorang percaya kalau pengendalian diri bisa membantunya mencapai tujuan, ini juga membuat kita menyalahkan diri sendiri ketika terjadi sesuatu yang dipengaruhi oleh faktor di luar kendali mereka. Hal ini kemudian membuat mereka merasa tidak berdaya dan mudah menyerah.
Advertisement
Strategi untuk Meningkatkan Kemampuan Self-Control
Setiap tindakan memiliki batasan yang ketika dilakukan secara asal akan memberikan konsekuensi yang tidak baik. Berdasarkan situs Very Well Mind (12/12/2022) dalam meningkatkan kualitas pengendalian diri, para psikolog memberikan beberapa langkah yang dapat kita terapkan.
Di antaranya adalah menghindari godaan, membuat rencana lebih dulu, praktik melakukan kontrol diri, dan fokus dengan satu gol dalam satu waktu. Menghindari godaan menjadi salah satu langkah efektif untuk memaksimalkan pengendalian diri.
Godaan dapat terjadi dalam bentuk apa saja, seperti makanan, berbelanja, dan melakukan tindakan tertentu. Salah satu cara untuk menghindari godaan adalah dengan mencari pengalih perhatian yang sehat.
Kedua adalah membuat perencanaan. Pertimbangkan kemungkinan situasi yang dapat mematahkan tekad kita. Pertimbangan dan perencanaan ini kemudian akan membantu kita saat dihadapkan oleh sebuah godaan. Membuat perencanaan ke depan diketahui dapat meningkatkan tekad seseorang ketika berada dalam situasi tersebut.
Saat akhir tahun, kita terkadang menetapkan banyak tujuan sekaligus untuk dicapai di tahun depan. Akan tetapi, biasanya ini tidak menjadi pendekatan paling efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu, hal yang terbaik adalah menentukan satu tujuan untuk dikejar dalam satu waktu tertentu. Kita bisa membuat daftar 'goals' untuk tahun depan, kemudian menentukan target yang ingin dicapai lebih dulu.
Meskipun pengendalian diri dapat menipis dalam jangka pendek, tetapi jika kita melakukannya dengan teratur, hal ini bisa membantu meningkatkan kemauan dan tekad kita dari waktu ke waktu. Cara kerjanya mirip seperti otot, walau hanya dilatih dalam jangka waktu pendek, kalau dilatih secara konsisten otot tersebut akan semakin kuat dari waktu ke waktu.