5 Kebiasaan Buruk Pengendara yang Dapat Menyebabkan Kecelakaan Lalu Lintas

Untuk menekan risiko terjadinya kecelakaan, kamu sebagai pengendara sebaiknya menghindari lima kebiasaan buruk saat mengemudikan mobil.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 21 Jan 2023, 10:39 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2023, 10:39 WIB
ilustrasi kecelakaan mobil
Ilustrasi/Copyright shutterstock/Michael Jin

Liputan6.com, Jakarta Ketika mengendarai mobil maupun motor, wajib sekali mengutamakan keselamatan. Keselamatan dan keamanan jadi yang terdepan dibandingkan soal kecepatan. Kurangnya kehati-hatian bukan hanya merugikan diri sendiri dan orang-orang yang bersama kita, melainkan juga pengguna jalan yang lain.

Pastikan menggunakan safety-belt, melaju dengan kecepatan normal, hingga menyalakan sein ketika ingin belok atau berpindah jalur. Semua aturan dasar mengemudi jangan sampai disepelekan, pasalnya angka kecelakaan masih meningkat.

Berdasarkan data Korlantas Polri, sejak Januari hingga 13 September 2022 lalu kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 94.617 kasus. Jumlah itu melonjak dibandingkan periode sama pada 2021, yakni 70 ribu kasus kecelakaan.

Untuk menekan risiko terjadinya kecelakaan, kamu sebagai pengendara sebaiknya menghindari lima kebiasaan buruk berikut yang dapat menambah resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

1. Mengemudi saat terganggu 

Saat mengemudi, jauhi kebiasaan seperti mengirim pesan teks, menelpon seseorang, sampai makan dan minum. Semua kebiasaan buruk itu dapat mengganggu fokus kamu ketika berkendara di jalan.  

Lebih baik menepi dahulu jika ada hal yang ingin dilakukan ketika mengemudi. Sebab, saat fokus kamu terganggu dan bukan hanya ke jalan raya saja, ini menjadi penyebab paling umum terjadinya kecelakaan. Di mana terdapat 28% angka kecelakaan akibat human error atau kelalaian manusia.

2. Melaju lambat di jalur cepat 

Menurut aturan lalu lintas, jalur paling kanan digunakan untuk kendaraan yang melaju lebih cepat atau untuk mendahului pengendara lain. Namun faktanya, banyak pengendara yang melaju lambat di lajur kanan. 

Hal ini sangat berbahaya karena kendaraan yang ingin melaju cepat jadinya terhambat, dan tak sedikit yang jadi malah melanggar karena mendahului dari sebelah kiri. Di mana semakin berbahaya karena dekat dengan trotoar yang biasa digunakan pejalan kaki. 

3. Berkendara dalam kondisi lelah 

Saat berkendara dalam kondisi lelah, tanpa sadar kita bisa saja mengemudi dengan keadaan mata tertutup. Ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Jika merasa lelah sebaiknya kamu menepi dan mencari lokasi aman untuk beristirahat sejenak, atau memberikan energi lebih pada tubuh dengan melakukan peregangan badan.

4. Lupa mematikan sein 

Banyak juga ditemui kendaraan dengan lampu sein yang terus menyala karena lupa mematikannya. Padahal kendaraan tersebut tidak bermaksud untuk berbelok arah atau berpindah jalur. Kejadian ini sangat membahayakan pengguna jalan lain karena mereka bisa salah memprediksi, khususnya saat di persimpangan. 

5. Sembarangan membunyikan klakson 

Klakson pada kendaraan bertujuan untuk memberi tahu pengemudi lain atas tindakan apa yang akan kamu lakukan. Seperti mendahului, berbelok, atau berpindah jalur. 

Membunyikan klakson secara sembarangan dan tanpa alasan dapat menyulut emosi pengguna jalan, atau bahkan bisa mengagetkan dan merusak konsentrasi pengemudi lain. Bunyikan klakson ketika hanya diperlukan, dengan intonasi suara yang nyaman dan ramah. Jangan membunyikan klakson secara terus menerus. 

Itulah 5 kebiasaan buruk pengendara yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas, semoga dapat menjadi pengingat bagi kamu pengendara kendaraan bermotor untuk lebih berhati-hati dan menjaga rasa nyaman ke sesama pengguna jalan.

 

(*/Akb)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya