Pro-Kontra Rekrutmen Guru Bakal Lewat Marketplace Mulai 2024, Warganet Imbau Tunggu Penjelasan Sistem Kerjanya

Marketplace guru diwacanakan oleh Nadiem Makarim, ini respons warganet

oleh Sulung Lahitani diperbarui 31 Mei 2023, 13:06 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2023, 13:06 WIB
Ilustrasi guru, murid, belajar
Ilustrasi guru, murid, belajar. (Photo by Christina @ wocintechchat.com on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim telah membahas terobosan baru terkait rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mulai 2024, Nadiem bakal menerapkan rekrutmen guru ASN PPPK lewat sistem marketplace.

Rencana itu sendiri telah dibahas bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemendagri, dan MenpanRB, serta disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI.

Menurut Nadiem, adanya marketplace guru akan membantu mengatasi masalah guru honorer yang selama ini terjadi seperti tak bisa langsung merekrut guru baru karena harus menunggu rekrutmen guru ASN terpusat.

Wacana rekrutmen guru PPPK lewat sistem marketplace tersebut kontan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bagi masyarakat yang masih belum memahami sistem marketplace guru yang ditawarkan oleh Nadiem, menganggap bahwa wacana tersebut hal yang baru dan dikhawatirkan malah membuat guru-guru honorer kewalahan.

Namun di sisi lain, banyak juga yang menyetujui penerapan rekrutmen guru PPPK lewat sistem marketplace karena dianggap bakal membuat para guru berusaha meningkatkan kualitas diri mereka masing-masing untuk menarik pihak sekolah memakai jasa mereka.

Beberapa warganet juga menganjurkan untuk tidak langsung menghebohkan wacana itu dan menunggu penjelasan lebih lanjut terkait sistem marketplace guru yang ditawarkan oleh Nadiem.

"ditunggu dlu aja sih, mungkin nanti akan ada istilah baru lagi untuk "marketplace" guru ini," cuit @Subchan***

"Mending tuh nunggu dulu kinerja pastinya gimana, jangan tiap ada trobosan baru langsung disalah artikan terus menerus, yg pastinya pak nadiem n team punya ilmu pengetahuan dan pengalaman yg lebih, kalo blum apa apa udh ditolak malah tkutnya hal itu baik buat semua orang," ujar @yellow_***

"bukan kayak marketplace kyk tokped, mungkin ada web sendiri khusus," @byby***

"Kebiasaan orang Indonesia, cuman baca depannya dan tidak memahami maksud Pak Nadiem Makarim. At the end ngamuk2, marah2 padahal isi kemarahannya gak ada," @MsTutor***

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rekrutmen Guru Bakal Lewat Marketplace Mulai 2024

Mendikbudristek Nadiem Makarim Bahas Formasi Guru PPPK Bersama Komisi X DPR
Angka itu merupakan akumulasi sisa kebutuhan formasi guru PPPK tahun 2022 sebanyak 531.524 dan kebutuhan mengganti guru ASN yang pensiun tahun 2024 sebanyak 69.762. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim bakal menerapkan terobsan baru mulai 2024. Terobosan baru ini mengenai rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui sistem marketplace.

Nadiem mengaku rencna ini sudah dibahas bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemendagri, dan MenpanRB. Selain itu, rencana ini juga sudah disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI.

Nadiem menjelaskan plartform tersebut merupakan basis data dengan dukungan teknologi untuk semua sekolah bisa mengakses calon guru untuk mengajar di sekolah.

Dijelaskannya, ketika guru dalam marketplace sudah terkonfirmasi direkrut oleh sekolah, guru tersebut akan otomatis diangkat sebagai ASN PPPK. Nadiem mengeklaim mekanisme seperti itu akan sangat efisien mengisi kekosongan guru ASN PPPK di sekolah ketimbang yang ada saat ini.

Selengkapnya...


Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Bakal Pakai Sistem Marketplace untuk Rekrutmen Guru, Apa Maksudnya?

4 Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini Penjelasan Mendikbud
Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berencana menerapkan terobosan baru dalam hal rekrutmen guru pada 2024 mendatang.

Terobosan yang dimaksud adalah penerapan sistem marketplace untuk rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menurut mantan bos Gojek tersebut, rencana tersebut telah dibahas bersama Kemenkeu, Kemendagri, dan Menpan RB. Rencana ini diumumkan Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI.

Lantas, apa itu marketplace untuk rekrutmen guru yang dimaksud Nadiem Makarim?

Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, sistem marketplace yang dimaksud adalah basis data guru yang didukung teknologi, di mana semua sekolah bisa mengakses calon guru untuk mengajar di sekolah.

Nadiem menjelaskan, saat guru dalam marketplace ini sudah terkonfirmasi direkrut oleh sekolah, guru tersebut akan otomatis diangkat sebagai ASN PPPK.

Selengkapnya...


Rekrutmen Guru Lewat Marketplace Mulai 2024, Apa Saja Keuntungannya?

Mendikbudristek Nadiem Makarim Bahas Formasi Guru PPPK Bersama Komisi X DPR
Nadiem Makarim pernah mengatakan jajarannya mencari cara untuk mempercepat penyelesaian tenaga guru honorer ini. Salah satu langkah yang ditempuh adalah mendorong pemerintah daerah untuk mengusulkan formasi guru sesuai dengan kebutuhan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim memaparkan rencana penataan guru honorer mulai 2024. Salah satunya dengan melakukan rekrutmen guru PPPK melalui marketplace.

Soal marketplace Guru ini, dikatakan Nadiem sudah sudah dibahas bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemendagri, dan MenpanRB.

Lantas, apa saja keuntungan yang dijanjikan Menteri Nadiem dengan sistem marketplace ini?

1. Rekrutmen Guru Tepat Sasaran

Dengan adanya marketplace Guru ini, dikatakan Nadiem, nantinya akan membantu mengatasi masalah guru honorer.

Permasalahan guru honorer selalu ada di Indonesia karena tenaga didik di sekolah bisa kapan saja pindah, pensiun, atau meninggal sewaktu-waktu.

Selengkapnya...

Infografis Journal
Infografis 10 Daftar Pahlawan Nasional Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Tri Yasnie)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya