Mengenal Sindrom Anak Bungsu dan Kepribadiannya

Sindrom anak bungsu bukanlah kelainan medis atau psikologis. Terdapat beberapa sifat yang terkait dengan posisi urutan kelahiran ini antara lain manja, berjiwa bebas, dan gigih.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 15 Okt 2023, 18:05 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2023, 18:05 WIB
Mengenal Sindrom Anak Bungsu dan Kepribadiannya
Mengenal Sindrom Anak Bungsu dan Kepribadiannya (Unsplash.com/🇸🇮 Janko Ferlič)

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda pernah mendengar istilah sindrom anak bungsu, hal ini bukanlah kelainan medis atau psikologis. Belum ada diagnosis resmi dan definisi klinis perihal sindrom ini. Namun, beberapa sifat yang terkait dengan posisi urutan kelahiran ini antara lain manja, berjiwa bebas dan gigih.

Berbagai pertanyaan seputar anak bungsu mulai muncul, seperti apakah anak bungsu dalam keluarga berbeda dengan saudara kandungnya? Apakah anak bungsu akan menjadi anak yang sama bila dilahirkan lebih dahulu?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat ditemukan dalam ulasan berikut, seperti yang dilansir dari Choosing Therapy, Selasa (10/10/23).

Apa Itu Sindrom Anak Bungsu?

Ketika berbicara tentang 'sindrom anak bungsu', mungkin pikiranmu akan mengarah pada ciri kepribadian tertentu yang sering dikaitkan dengan posisi urutan kelahiran. Misalnya, apabila Anda mendengar seseorang berbicara tentang anak dalam keluarga, meskipun anak tersebut sudah dewasa, Anda mungkin secara otomatis mulai membuat asumsi tentang anak tersebut.

Orangtua yang memiliki anak lebih dari satu seringkali mendidik anak bungsunya sama dengan anak-anak sebelumnya. Anak-anak cenderung kompetitif secara alami sejak usia dini, seperti anak tertua yang selalu mencari perhatian orang tuanya.

Oleh karena itu, anak-anak melakukan berbagai perilaku yang mencerminkan tingkat perkembangan individu mereka dan keterbatasan sarana mereka dalam upaya untuk memenangkan perhatian dan kasih sayang orang lain.

Apa Kata Penelitian Tentang Sindrom Anak Bungsu?

Meskipun sudah banyak tulisan mengenai pengaruh pendidikan keluarga terhadap perkembangan anak, hanya sedikit bukti empiris yang mendukung sindrom urutan kelahiran sebagai kepastian klinis. Beberapa dekade yang lalu, Alfred Adler membagikan pengamatannya tentang peran urutan kelahiran terhadap ciri-ciri kepribadian dan perilaku interpersonal.

Namun, walaupun penelitian telah menemukan tren terkait kesehatan dan kesejahteraan berdasarkan urutan kelahiran, tetapi tidak ada bukti ilmiah bahwa urutan kelahiran menentukan hasil perkembangan secara final. Urutan kelahiran tidak menentukan nasib atau kesejahteraan seseorang.

Apa Saja Ciri Kepribadian Umum Anak Bungsu?

Ilustrasi anak perempuan
Ilustrasi anak perempuan. (Photo by 🇸🇮 Janko Ferlič on Unsplash)

Seringkali anak bungsu digambarkan sebagai 'bayi' dalam keluarga. Istilah ini dapat digunakan sepanjang hidup seseorang hingga dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa anak bungsu belum sepenuhnya dewasa dan mungkin tidak akan pernah mempunyai tingkat karakteristik yang sama dalam hidup seperti kakak-kakaknya. 

1. Mencari Perhatian

Orangtua memiliki begitu banyak energi dan perhatian yang dapat mereka berikan kepada anak-anaknya. Pada saat anak bungsu lahir, orangtua mungkin sudah kehabisan keduanya. Oleh karena itu, anak bungsu mungkin harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan perhatian yang mereka dambakan dari orangtua dan kakaknya.

2. Manipulatif

Anak-anak yang lebih kecil mungkin dianggap manipulatif oleh saudara-saudaranya. Namun, perspektif yang lebih baik adalah bahwa anak-anak yang lebih kecil harus memikirkan sejak dini bagaimana menyamakan kedudukan dengan saudara mereka.

Anak-anak yang lebih kecil secara alami akan tertinggal dari saudaranya dalam perkembangan sehingga mereka mungkin menggunakan masa muda atau status mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka.

3. Manja

Orangtua mungkin menyadari bahwa anak bungsu merupakan yang terakhir dan status khusus ini dapat menyebabkan orangtua lebih mudah menuruti tuntutan anak bungsu dibandingkan dengan anak yang lebih tua.

Kakak-kakak yang lebih tua mungkin juga ikut berperan dalam memanjakan adik bungsu mereka karena perilaku ini membuat mereka selaras dengan orangtuanya. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan mereka untuk merasa lebih layaknya orang dewasa.

 

4. Penantang Aturan

Ilustrasi dua anak perempuan bermain
Ajarkan anak untuk mengenali emosi (foto: Pexels/cottonbro studio)

Ada pepatah yang mengatakan bahwa orangtua membuat aturan untuk anak tertua dan membengkokkan aturan untuk anak bungsu. Ketika anak-anak yang lebih besar menentang peraturan, orangtua mempunyai energi untuk membela mereka.

Namun, pada saat anak bungsu mulai melakukan hal yang sama, tingkat energi orangtua mungkin sudah terkuras dan perhatian mereka teralihkan sehingga mereka lebih bersedia untuk membiarkannya.

5. Penuh Kasih dan Menawan

Anak-anak secara alami tertarik pada anak-anak lain dan mereka belajar sejak dini bagaimana memenangkan hati orang lain melalui perilaku mereka. Anak-anak yang lebih kecil mungkin tidak sebanding dengan kakak mereka dalam hal intelektual atau keterampilan motorik sehingga mereka sering mengandalkan pesona mereka untuk memenangkan hati orang lain dan mendapatkan perhatian positif yang mereka inginkan.

6. Santai dan Riang

Anak-anak bungsu umumnya mempunyai kebebasan paling besar dari pengawasan orangtua dan seringkali dibawa ke acara apa pun yang ada di kalender keluarga. Mereka terbiasa mengikuti aruS. Mereka tahu bahwa seseorang yang lebih tua akan memastikan mereka terurus dan kebutuhannya terpenuhi.

7. Gigih

Anak-anak bungsu belajar sejak dini bahwa mereka dapat melemahkan orangtua dan kakak-kakak mereka melalui kegigihan mereka. Keberhasilan awal ini dapat menghasilkan kebiasaan seumur hidup untuk tidak menyerah pada argumen mereka sampai keputusan akhir dibuat.

Infografis Peranan Penting Orang Tua dalam Pengasuhan Anak (Parenting)
Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya