Sekolah Enuma Berhasil Beri Dampak Positif Bagi Kemajuan Literasi dan Numerasi Anak

Hasil riset yang dilakukan oleh LPPSDM Bina Putera Utama, menunjukkan adanya kenaikan skor pengunaan Sekolah Enuma untuk capaian di tiga mata pelajaran dasar, yaitu bidang bahasa Indonesia sebesar 10%, matematika sebesar 8%, dan bahasa Inggris sebesar 7%.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 17 Nov 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 09:00 WIB
Penyampaian Hasil Riset Enuma Indonesia oleh Ketua Peneliti LPPSDM
Sekolah Enuma Berhasil Beri Dampak Positif Bagi Kemajuan Literasi dan Numerasi Anak (doc: Enuma Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk melihat pengaruh pembelajaran secara digital dalam penggunaan Sekolah Enuma di Indonesia sejak 2021 lalu, terutama bagi pelajar PAUD dan Sekolah Dasar kelas rendah, Sekolah Enuma meluncurkan hasil studi yang berjudul "Penggunaan sekolah Enuma dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Indonesia". Penelitian ini merupakan bagian dari program Inclusive Business Solution (IBS) yang didukung oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA), dengan tim pelaksana dari LPPSDM Bina Putera Utama yang menggali tentang efektivitas penggunaan aplikasi digital terhadap peningkatan hasil belajar pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar.

Melalui data pengguna aplikasi Sekolah Enuma di 18 sekolah dan komunitas belajar anak dari 6 provinsi selama 1 tahun yang diukur pada Agustus hingga November 2023, hasil riset menunjukkan adanya kenaikan skor pengunaan Sekolah Enuma untuk capaian di tiga mata pelajaran dasar, yaitu bidang bahasa Indonesia sebesar 10%, matematika sebesar 8%, dan bahasa Inggris sebesar 7%.

Salah satu pembina LPPSDM Bina Putera Utama sekaligus Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Drs. Zulfikri Anas, M.Ed yang turut hadir secara daring, menyampaikan bahwa Sekolah Enuma hadir sebagai bentuk upaya dalam melakukan pengembangan pembelajaran anak sebagai tokoh utama dalam dunia pendidikan sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kemajuan literasi dan numerasi bagi anak-anak.

"Ini adalah upaya kita dalam rangka melakukan transformasi pembelajaran yang benar-benar berpihak kepada anak. Kita tahu bahwa anak merupakan tokoh utama dalam dunia pendidikan. Adanya anak-anak membuat keberadaan kita lebih bermakna. Hadirnya Sekolah Enuma ini adalah salah satu ruang bagi kita untuk memberikan layanan kepada anak agar mereka senang, cinta, dan menikmati belajarnya. Dari hasil penelitian yayasan LPPSDM Bina Putera Utama, secara singkat bahwa Sekolah Enuma berdampak positif terhadap kemajuan literasi dan numerasi anak," ujar Drs Zulfikri Anas, M.Ed dalam sambutannya secara daring.

Country Director KOICA, Jeong Yun-Gil yang turut hadir dalam peluncuran riset ini berterima kasih atas semua upaya yang dilakukan oleh Sekolah Enuma yang telah menyediakan sistem pembelajaran daring di Indonesia, dengan mecapai lebih dari 280 sekolah dengan 16.200 murid. Ia juga senang terlibat dalam proyek yang dilakukan Enuma dengan tujuan meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas dan peningkatan kapasistas belajar anak usia dini di Indonesia.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas upaya seluruh staf Enuma dalam menyediakan sistem pendidikan e-learning digital di Indonesia dan berhasil mencapai lebih dari 280 sekolah dengan 16.200 murid. Saya turut senang KOICA dapat mendukung proyek Enuma yakni Developing a Business Value Chain to Expand Digital Education di Indonesia mulai 2022. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan layanan pendidikan digital dasar berkualitas tinggi di Indonesia. Tentunya, guna meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas, berkontribusi pada peningkatan kapasitas belajar anak usia dini di Indonesia,” ucap Jeong Yun-Gil dalam sambutannya.

Bagaimana Proses Pendekatan untuk Mengenalkan Aplikasi Sekolah Enuma?

Direktur Enuma Indonesia - Juli Adrian
Sekolah Enuma Berhasil Beri Dampak Positif Bagi Kemajuan Literasi dan Numerasi Anak (Liputan6.com/Wanda Andita Putri)

Sekolah Enuma menggunakan pendekatan yang sama untuk setiap sekolah atau komunitas belajar anak yang menjadi sasarannya melalui kerja sama dengan mitra-mitra yang merupakan organisasi yang sudah lama bekerja di daerah yang membutuhkan fasilitas tambahan untuk meningkatkan proses pembelajaran anak. Melalui diskusi dengan mitra-mitra tersebutlah, Sekolah Enuma dapat menemukan sekolah mana yang akan dibantu dalam penyediaan fasilitas pembelajaran.

Untuk mengenalkan aplikasi Sekolah Enuma kepada sekolah tujuan, Juli Adrian sebagai Direktur Enuma Indonesia mengatakan bahwa pengenalan penggunaan tablet dan aplikasi Sekolah Enuma ini dilakukan dahulu kepada para guru yang bertugas. Kemudian, guru akan memperkenalkan dan mendampingi anak-anak dalam penggunaan tablet dan aplikasi tersebut pada proses pembelajaran. Nantinya, guru akan memberikan hasil dari kondisi anak selama penggunaan. Selain itu, ketika anak pertama kali menggunakan aplikasi tersebut akan ada tes penempatan untuk mengetahui mulai dari level berapa anak tersebut dapat memulai memainkan aplikasinya.

"Pertama-tama kami bekerja dengan guru karena guru akan lebih tahu dengan kondisi anak. Kemudian, guru akan memberikan feedback terkait kondisi anak selama proses pembelajaran. Nah, di aplikasi itu kami sudah membuat untuk kebutuhan anak dari berbagai jenjang. Jadi, awal pemakaiannya, anak akan mengikuti tes penempatan dulu, setelah mereka main, beberapa saat akan direkomendasikan oleh palikasi bahwa anak tersebut bisa memulainya dari level berapa. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki kemampuan yang bebeda-beda," ujar Juli Adrian.

Juli Adrian menambahkan bahwa aplikasi Sekolah Enuma kini memiliki dua versi, yaitu versi tiga mata pelajaran yang hanya bisa diunduh dan diakses di sekolah dan bisa mengukur kemampuan siswa. Sementara yang kedua merupakan versi satu mata pelajaran, yaitu bahasa Indonesia yang dapat diunduh dan diakses secara gratis oleh masyarakat umum, tetapi tidak memiliki latihan sehingga tidak bisa diukur. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi orang tua dalam mengajarkan pembelajaran dasar, membaca dan menulis kepada anak di rumah.

 

 

Apakah Sekolah Enuma Bisa Menimbulkan Ketergantungan Anak Terhadap Gadget?

Penyampaian Hasil Riset oleh Tim LPPSDM
Sekolah Enuma Berhasil Beri Dampak Positif Bagi Kemajuan Literasi dan Numerasi Anak (doc: Enuma Indonesia)

Menurut Wawan Setiawan selaku tim peneliti dari LPPSDM Bina Putera Utama, ketika ditanyakan kepada para guru, tidak ada ketergantungan bagi siswa setelah penggunaan tablet dan aplikasi Sekolah Enuma ini. Hal ini dikarenakan intensitas dari penggunaannya yang tidak terlalu sering, hanya 2 kali dalam satu minggu.

"Sewaktu saya ke Nagakeo, saya juga menanyakan terkait ada atau tidak ketergantungan yang dialami siswa selama penggunaan tablet tersebut, ternyata jawabanya tidak ada. Hal ini karena intensitasnya tidak terlalu sering, hanya 2 kali dalam seminggu dan juga penggunaannya ini diperuntukkan untuk kelas rendah sehingga ketika nanti mereka naik ke kelas yang lebih tinggi, ini justru bisa menjadikan mereka lebih peka terhadap literasi digital," ujar Wawan Setiawan.

Kekhawatiran akan ketergantungan ini juga mengarah pada kesehatan mata anak karena menggunakan tablet atau smartphone. Namun, Sekolah Enuma sudah berusaha untuk mengatasi hal tersebut dengan memilih gadget yang bagus dan memenuhi standar untuk diberikan ke sekolah-sekolah dan digunakan oleh anak-anak. Selain itu, setiap guru juga diarahkan untuk mendampingi dan mengatur jarak baca anak ketika menggunakan gadget sehingga dapat mengurangi risiko-risiko akan gangguan kesehatan mata anak.

Bagaimana Tantangan dari Penggunaan Sekolah Enuma?

Penyampaian Hasil Riset Enuma Indonesia oleh Ketua Peneliti LPPSDM
Sekolah Enuma Berhasil Beri Dampak Positif Bagi Kemajuan Literasi dan Numerasi Anak (Liputan6.com/Wanda Andita Putri)

Berdasarkan riset dan laporan dari lapangan, Dr. Muhammad Yusuf selaku ketua dari LPPSDM Bina Putera Utama mengatakan bahwa terdapat beberapa pengalaman yang dirasakan guru dan siswa dalam penggunaan Sekolah Enuma ini, yaitu:

  • Masalah Rasio antara Pengguna dengan Ketersediaan Tablet. Standarnya rasio antara pengguna dengan tablet itu adalah 1:3, yaitu 1 tablet untuk 3 akun pengguna. Namun, di beberapa sekolah ada yang 1:4 sehingga konsekuensinya berpengaruh pada jadwal pembelajaran;
  • Terdapat masalah spek dari tablet yang masih butuh pembaharuan agar tidak terjadi gangguan saat penggunaan;
  • Bila terjadi kerusakan pada tablet, otomatis tablet akan berkurang dan akan mengganggu rasio dari penggunaannya.

Direktur Enuma Indonesia, Juli Adrian, menambahkan bahwa luasnya wilayah Indonesia menjadikan Sekolah Enuma tidak dapat bekerja sendiri sehingga dibutuhkan kerja sama dengan mitra-mitra yang memang sudah paham dan mengerti dengan tantangan di lokasi tersebut. Jadi, untuk masalah terkait insfrastruktur demografi yang dirasakan Sekolah Enuma, tetap dapat diatasi dengan bekerja sama dengan berbagai mitra yang merupakan organisasi atau komunitas belajar anak di Indonesia.

Terlepas dari tantangan tersebut, Sekolah Enuma sangat memiliki pengaruh positif terhadap belajar siswa sehingga dapat menjadi alternatif konten belajar yang mampu menantang siswa untuk melakukan pembelajaran secara intensif. Selain itu, hadirnya Sekolah Enuma memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menyenangkan bagi siswa dengan pendekatan terhadap literasi digital.

Infografis Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya